Semua Bab Pendekar Dari Lembah Hitam: Bab 181 - Bab 190

200 Bab

Terpencar

Saga dan lainnya yang masuk ke dalam ruang hampa terus berputar seperti sudah terbiasa, mereka hanya bisa saling melihat satu sama lain tanpa bicara karena suara mereka tidak akan terdengar walau hanya bersebelahan.Tidak butuh waktu lama cahaya putih akhirnya terlihat, satu persatu dari mereka disedot keluar menyisakan Saga yang keluar terakhir.Setibanya di benua Zuka Saga menyadari dirinya Qu Wi, Raran dan yang lainnya terpencar, Saga menduga terpencarnya mereka karena ulah Yai yang sengaja ingin membuat mereka tidak bisa menyerang secara bersamaan."Aku hanya perlu mencari perguruan yang berada di bagian selatan tempat 03," gumam Saga."Bagaimana dengan yang lainnya, mereka semua tidak tau tempat itu," ucap Luang."Sebelum berangkat aku sudah memberitahu mereka nama perguruan dan tempatnya, di manapun mereka pasti akan menyusul cepat atau lambat," sahut Saga.Saga menarik nafas panjang sebelum menggunakan penglihatan tajamnya, semilir angin dan pemandangan di depannya terlihat san
Baca selengkapnya

Sambutan

Saga yang masuk ke dalam hutan sampai ke tempat asal suara ledakan, di sana Saga melihat banyak Monster sedang berkumpul mengelilingi seseorang yang ada di tengah.Karena pengelihatan tajamnya tidak bisa menembus siapa orang yang ada di tengah Saga memutuskan menggunakan penglihatan Naga, seketika mata Saga bisa melihat dengan jelas siapa orang yang ada di tengah-tengah para monster."Di hitungan ketiga cepat terbang ke atas," ucap Saga bertelepati pada Qu Wi.Mendengar Saga bertelepati padanya Qu Wi menganggukkan kepalanya, Qu Wi melompat tepat pada hitungan ketiga setelah Saga mulai menghitung.Whuuuuuuuuuuuuusss.Duuuuuuuuuuuuuuuuaaaaaaaaaaar.Dari belakang beberapa monster serangan Saga tepat mengenai mereka, serangan yang membuat tanah bergetar hebat dan membuat hutan terbelah membuka jalan baru sangat lebar di depan mereka.Qu Wi yang melihat serangan Saga dari atas hampir saja ikut terlempar, jika bukan karena dirinya menggunakan kekuatan penuh untuk bertahan sudah pasti saat i
Baca selengkapnya

Sambutan 2

Perjalanan yang tidak jelas masih harus ditempuh sejauh mana membuat Saga tidak memiliki pilihan selain terus terbang, Qu Wi juga terus mengikuti Saga yang terbang tanpa memutar arahnya sama sekali."Apa masih jauh?" Tanya Qu Wi, sudah hampir satu hari penuh dirinya terbang mengikuti Saga."Tidak tau, aku masih belum bisa menemukan perguruan Yai," ucap Saga.Qu Wi kembali menutup mulutnya untuk diam, matanya melihat ke bawah memperhatikan semua yang dilewatinya.Saat melihat ke bawah Qu Wi melihat Tetua Zum, Tetua Rag dan Ketua Pe yang berada tepat di bawahnya, belum sempat ingin memberitahu Saga Qu Wi melihat Saga yang sudah terbang lebih dulu ke bawah.Saga berhenti terbang di depan ketiganya dan turun dari pedangnya,Saga bisa melihat Tetua Zum, Tetua Rag dan Ketua Pe terkejut dengan kehadiran Saga yang sangat tiba-tiba."Apa terjadi sesuatu pada kalian?" Tanya Saga."Aku dan Rage hanya menghadapi pengendali bumi, tapi tidak bertemu langsung dengan Ketua itu," ucap Tetua Zum."Aku m
Baca selengkapnya

sambutan 3

Yai yang berhasil menarik kembali pak tua Uka langsung berjalan pergi ke bagian belakang perguruannya, Yai membuka salah satu pintu yang di pasang formasi oleh bawahannya.Krieeeeeet.Suara pintu yang terbuka membuat Raran bergegas bangun, Raran menatap Yai yang berjalan ke arahnya dan berdiri tepat di depannya.Sambil tersenyum Yai mengangkat dagu Raran menggunakan kekuatannya, Yai yang memiliki kekuatan khusus bisa mengetahui kalau wanita di depannya itu menyukai Saga."Aku pasti tidak akan membiarkan apapun rencanamu berhasil," ucap Raran."Aku tahu itu, aku tidak butuh kamu mengingatkannya, aku hanya ingin memberitahu kalau nyawamu ada di tangan ku jika aku mau aku bisa menghabisi mu sekarang, jadi jangan pernah berpikir kamu bisa mendapatkan Milik ku," sahut Luai."Heeeeeeh, memangnya siapa kamu? Yang menyukai Saga bukan hanya aku, tapi aku tidak akan menyerah," ucap Raran."Aku hanya memberimu peringatan, aku tidak peduli sebanyak apa wanita yang menyukainya karena hanya aku yan
Baca selengkapnya

Target

Qu Wi menatap Saga yang berjalan ke arahnya, dari raut wajah Saga Qu Wi bisa melihat Saga yang terlihat gelisah seperti sedang memikirkan sesuatu.Tanpa banyak bicara Saga mengambil kunci yang ada di tangan Qu Wi, Saga berjalan ke arah kamar yang sudah disiapkan untuknya tidak menghiraukan Qu Wi yang penasaran dari mana dirinya.Di dalam kamarnya Saga mencoba bermeditasi sejenak menenangkan pikirannya, Saga juga mencoba memperhatikan semua yang terjadi di kota dari tempatnya.Menggunakan penglihatan tajamnya Saga bisa melihat semua dengan jelas, Saga melihat dengan jelas sesuatu saat ini sedang terjadi di pinggiran kota tempatnya beristirahat."Ternyata firasatku tidak salah, Yai menargetkan kota ini sekarang," ucap Saga."Kamu harus mencegahnya," sahut Luang."Tentu saja," ucap Saga sambil berjalan keluar kamarnya.Sebelum keluar kamarnya Saga bertelepati pada Qu Wi dan yang lainnya, Saga meminta mereka semua untuk pergi mengikutinya sekarang juga.Semua berkumpul di depan penginapan
Baca selengkapnya

Terus Berdatangan

Satu kilometer dari tempat sebelumnya Qu Wi kembali bertemu dengan mayat hidup yang tidak tau datang dari mana, baru saja mengeluarkan serangan kekuatan mutiara sudah menguras banyak energi sekarang dirinya harus mengumpulkan energi lebih dulu sebelum kembali melemparkan serangannya."Kamu jaga warga yang ada di sekitar sini, pastikan semua aman saat aku mengumpulkan energi," ucap Qu Wi memerintahkan pedangnya.Tanpa banyak berpikir Qu Wi langsung duduk bersila setelah pedangnya terbang pergi, Qu Wi merasa sangat bersyukur Saga memberitahu tentang roh pedang dan membuka untuknya, jika bukan karena Saga dirinya hanya ahli pedang biasa yang tidak tau apa-apa tentang roh pedang.Hanya membutuhkan beberapa menit energi Qu Wi kembali pulih, Qu Wi menarik kembali pedangnya dan menyimpannya, tidak membuang waktu Qu Wi mengeluarkan semua kekuatan mutiara di tangannya dan melemparkannya ke arah para mayat hidup.Boooooooooooooom.Tanah bergetar diiringi hancurnya tubuh para mayat hidup.Di tem
Baca selengkapnya

Padang Pasir

Di dalam ruangan khusus Yai masih mengawasi semuanya, Yai tidak menyangka ratusan mayat hidup yang dikirimkannya semua mati. Sebelumnya Yai sudah tau tentang Naga yang ada di dalam tubuh Saga, dirinya hanya tidak menyangka Naga itu sangat kuat."Jika aku mendapatkan mu Naga itu akan menjadi milik kita, aku juga mau memiliki hewan kuat untuk menjadi peliharaan ku," ucap Yai sambil tersenyum."Karena mereka sudah dekat kalian lakukan saja yang sudah aku perintahkan, jangan sampai ada keselahan," sambung Yai menatap kesembilan Ketuanya.Kesembilan Ketua hanya menganggukkan kepalanya dan langsung menghilang, semua yang diperintahkan oleh Yai sudah ada di dalam pikiran mereka karena mereka nantinya akan tetap dikendalikan.Raran yang dikurung di dalam gudang sedikit demi sedikit sudah mendapatkan kembali kekuatannya yang disegel Yai, Raran menunggu kekuatannya kembali pulih untuk kabur pergi meninggalkan perguruan Pamuja, saat ini Raran yakin kekuatannya walau terkumpul penuh masih belum
Baca selengkapnya

Para Ketua

Kekuatan Ketua Pe, Tetua Zum dan Tetua Rag tidak lemah, bahaya sudah sering mereka hadapi jika mereka mati hanya karena berhadapan dengan kelabang pemangsa itu akan membuat malu Dunia bebas mereka.Setelah terus menyerang kelabang pemangsa tanpa henti ketiganya berhasil menyusul Saga dan Qu Wi yang sampai lebih dulu di ujung Padang pasir. Semuanya serentak mengambil nafas berulang kali karena mereka tidak berhenti sedetikpun sejak menghadapi kelabang pemangsa."Ini belum berakhir, kita akan sampai di wilayah 03, itu mungkin akan lebih berbahaya dari kelabang pemangsa," ucap Saga."Apa maksudmu para Ketua itu akan turun tangan sendiri?" Tanya Qimu Wi."Aku hanya menduganya, tapi akan lebih baik jika kita waspada," sahut Saga.Memasuki wilayah 03 hawa kematian sangat pekat menyelimuti, Saga yang memperhatikan sekelilingnya merasa tidak ada yang aneh di sana, tempat yang mereka lewati hanya sebuah jalan yang mengarah ke perguruan Pamuja tanpa ada pepohonan bahkan perumahan di sepanjang j
Baca selengkapnya

Perguruan Yai

Saga yang melihat ke arah gerbang baru menyadari gerbang terbuka dengan sendirinya, Saga yakin gerbang sengaja dibuka untuknya oleh Yai walau tidak tau apa tujuan yang sebenarnya.Tanpa ragu Saga berjalan mendekat ke arah gerbang, Saga menggunakan penglihatan tajamnya untuk melihat apa ada jebakan yang menunggunya setelah melewati gerbang.Melihat kecurigaannya tak terbukti Saga terus melanjutkan langkahnya, Saga menatap patung berbentuk wajahnya dengan kesal sebelum melanjutkan langkahnya melewati gerbang.Prooook, prooook, prooook.Suara tepuk tangan terdengar sangat jelas di depan Saga, tak berselang lama setelah suara tepuk tangan terdengar Saga melihat Yai bersama empat Ketuanya berjalan ke arahnya sambil tersenyum."Selamat datang sayang di perguruan ku," ucap Yai."Maafkan aku yang hanya bisa menyambutmu seperti ini," sambung Yai.Saga menatap tajam Yai tanpa menjawab perkataannya, dirinya datang bukan untuk mendengarkan basa-basi yang tidak jelas darinya."Ahhhh, sepertinya sa
Baca selengkapnya

Bicara Empat Mata

Hahahahaha.Yai Tertawa sangat keras tidak peduli Raran yang berhasil melarikan diri, tidak peduli tempat pengintaianya yang sudah dihancurkan.Saat ini 3 rekan Saga sudah berada di tangannya, tidak mungkin Saga akan menolak apa yang diinginkannya dan semua akan berakhir dengan cepat."Seharusnya kamu sudah tau aku berhasil membawa tiga rekanmu bukan?" Ucap Yai sambil menatap Saga."Tentu saja aku tau," sahut Saga yang terlihat sangat santai."Kalau kamu tidak ingin mereka mati dan menjadi mayat hidup ikut denganku baik-baik, mari kita berbicara empat mata," ucap Yai."Heeeeeh, kenapa kamu yakin aku akan menurutimu," sahut Saga."Karena aku yakin kamu tidak akan membiarkan mereka mati begitu saja," ucap Yai."Cih, kalau begitu aku akan ikut denganmu kebetulan sekali ada yang ingin aku tanyakan," sahut Saga."Dengan senang hati aku akan menjawabnya," ucap Yai sambil berjalan di depan Saga, tidak lupa Yai memasang formasi pelindung untuk berjaga-jaga jika Saga menyerangnya.Yai membawa
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
151617181920
DMCA.com Protection Status