Semua Bab Pendekar Dari Lembah Hitam: Bab 161 - Bab 170

200 Bab

Membantu Menggagalkan

Saga melihat wajah Wai Yang wanita tua di depannya yang terlihat sangat marah setelah mendengarkan penjelasannya, dari awal Saga bisa melihat Wai Yang sangat menyayangi anak didiknya dirinya pasti tidak akan mau terjadi sesuatu pada mereka."Katakan di mana dia sekarang?" Tanya Wai Yang.Saga menutup matanya mencoba merasakan keberadaan Yai atau kesembilan Ketuanya, saat itu juga Saga bisa merasakan kalau beberapa orang tanpa memiliki energi berdiri tidak jauh dari tempat pelatihan."Mereka sudah ada di sekitar sini, tenang saja aku pasti akan membantu menggagalkan rencana mereka," ucap Saga."Bagaimana caramu melakukannya?" Tanya Wai Yang."Aku akan menghadapi mereka, kamu buatlah barir pelindung yang tidak mudah dihancurkan, setelah menahan mereka aku akan melapisi barir pelindung dengan buatan ku," ucap Saga.Wai Yang yang mengerti tidak tinggal diam setelah melihat Saga menjauh, walau dirinya tidak mengenal Saga Wai Yang bisa merasakan Saga membantunya dengan sangat tulus.Saga be
Baca selengkapnya

Benua Alstar

Saga mengejar Ketua Pupu dan pak tua Uka yang masih belum pergi terlalu jauh, usahanya mengejar kedua Ketua tak berhasil, sampai di ujung tempat yang sangat sepi Saga sudah tidak menemukan siapapun di sana."Sepertinya mereka sudah di bawa pergi, mungkin mereka pergi ke benua lainnya," ucap Luang."Yang lebih memungkinkan lagi Yai pasti sudah menyebarkan ke sembilan Ketua nya itu, aku yang tidak bisa langsung pergi ke semua tempat di waktu yang sama tidak yakin bisa menggagalkan semua rencananya," sahut Saga."Intinya kamu sudah berusaha, berhasil atau tidak itu bukan kesalahan mu sepenuhnya," ucap Luang."Benar, tapi aku tidak boleh berhenti berusaha sampai di sini saja," sahut Saga.Saga menggores telapak tangannya membuat lambang yang sama seperti sebelumnya, Saga juga langsung membaca mantra berulang kali tepat setelah selesai membuat lambang.Tak butuh waktu lama portal penghubung kembali terbuka, Saga tersedot masuk ke dalam ruang tanpa batas sama seperti saat dirinya ingin perg
Baca selengkapnya

Tujuan

Aura membunuh Saga yang tidak kalah besar dari Tetua Akusa membuat semua warga menjauh, bagi mereka tingkat kekuatan seseorang dinilai dari seberapa besar aura membunuh yang bisa dikeluarkan olehnya."Jangan mengira hanya aura membunuhmu yang hampir menyamai ku akan membuat aku takut," ucap Tetua Akusa."Aku tidak peduli, karena kalian yang lebih dulu mencari masalah lebih baik kita selesaikan semua dengan cepat sekarang," sahut Saga."Masih berani memutar fakta, kalau begitu terima ini," ucap Tetua Akusa.Tetua Akusa mengayunkan tangannya ke arah Saga menyerangnya dari jarak jauh, Saga yang melihatnya sengaja tidak menghindar tidak juga memasang pelindung.Wheeeeeeeeeeeeeeeeesss.Baaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaam.Sorakan dan tepuk tangan terdengar keras dari bawah, para warga mengira Saga yang terkena serangan Tetua Akusa saat ini pasti mati."Apa hanya ini yang Tertua bisa," ucap Saga membuat semua warga langsung terdiam."Lumayan, tidak heran kamu memiliki keberanian ingin menghancurkan t
Baca selengkapnya

Terlambat

Braaaaaaaaaaaak.Menggunakan kekuatannya Saga mendobrak pintu gerbang, pintu yang hancur seketika membuat Saga bisa melihat dengan jelas tempat pelatihan dari luar."Aku pernah kemari sebelumnya tapi tempat ini tidak sesepi ini," ucap Tetua Akusa.Saat ini Saga dan Ketua Akusa melihat tempat pelatihan yang sangat sepi, tidak ada tanda-tanda keberadaan para murid yang seharusnya saat ini masih ada yang berkeliaran walau hanya beberapa."Apa mungkin mereka sudah tidur," gumam Tetua Akusa."Tidak," sahut Saga Menggunakan penglihatannya Saga bisa melihat tempat pelatihan sangat sepi dan memang tidak ada orang di dalam, Saga langsung menghilang berpindah menyusuri setiap ruangan yang ada di dalam tempat pelatihan."Aku tidak merasakan ada aura para Ketua," gumam Saga."Kemungkinan terbesarnya hanya satu, mereka sendiri yang mengantarnya kepala ketua itu," sahut Luang."Benar, hanya itu satu-satunya kemungkinan," ucap Saga lagi.Tap, tap, tap.Suara langkah kaki yang diiringi dengan getara
Baca selengkapnya

Benua Bahga

Saga yang masuk ke dalam portal merasa sudah terbiasa, putaran demi putaran sama sekali tidak membuatnya pusing apalagi sampai ingin muntah.Setelah berada di dalam ruang hampa cukup lama Saga melihat cahaya putih yang sama, semakin dekat cahaya putih akan menyedotnya dan membawanya keluar dari dalam ruang.Tidak ingin gagal lagi Saga mencoba untuk tetap tenang, Saga menggunakan semua Indra nya untuk menemukan tempat di mana dilatihnya anak-anak berbakat.Berbeda dari dua benua sebelumnya benua Bahga memiliki ukuran 3 kali lipat lebih besar dari benua sebelumnya, benua Bahga sendiri sama seperti benua dasar dan benua Alstar hanya memiliki 1 tempat pelatihan dan sudah pasti tempatnya lebih besar.Menggunakan penglihatannya Saga bisa melihat semua yang jauh di depannya, dua mil dari tempatnya berdiri Saga baru memasuki sebuah desa, sedangkan untuk mencapai tempat pelatihan Saga masih harus berjalan beberapa hari setelah melewati desa."Apa kamu akan pergi ke desa itu?" Tanya Luang."Tid
Baca selengkapnya

Yang Ditunggu

Satu hari berlalu begitu lambat bagi Saga, dirinya sangat yakin Ketua-ketua Yai akan datang, tapi kenapa masih belum ada tanda-tanda keberadaan mereka pikirnya.Di dalam ruangannya Xiong sudah memikirkan semua dengan matang, orang yang ditunggu oleh Saga pasti tidak ada dan memang tidak pernah ada, sudah seharusnya dari awal dirinya tidak perlu percaya pada Saga.Tok, tok, tok.Suara ketukan yang di dengar Xiong membuatnya lekas berdiri, Xiong berjalan membuka pintu ingin melihat siapa yang mengetuknya."Kalian," ucap Xiong saat melihat yang ada di depannya adalah anak didiknya."Di luar sana ada orang yang ingin bertemu pemimpin, dia juga meminta pemimpin membawa anak-anak lain keluar," sahut anak-anak di depan Xiong serentak.Xiong langsung terpikirkan oleh orang yang ditunggu oleh tamunya, orang yang meminta dirinya keluar pasti karena dia tidak bisa masuk ke dalam."Aku harus memberitahukannya," gumam Xiong."Kalian semua menjauh dari gerbang, jangan ada yang keluar apapun yang te
Baca selengkapnya

Benua Cnaya

Saga mencari tempat sepi untuk membuka portal menuju benua Cnaya. Di gang yang jauh dari keramaian Saga kembali menyayat telapak tangannya, Saga menggambar lambang yang sama dan membaca mantra.Melihat portal yang perlahan terbuka Saga bergegas melompat, Saga tidak menunggu sesuatu dari dalam portal menyedotnya karena Saga sendiri sudah tidak sabar ingin pergi ke benua Cnaya.Peputaran di dalam ruang hampa lebih lambat dari sebelumnya, Saga seperti merasakan dirinya berada di dalam sana selama beberapa hari.Yang ditunggu oleh Saga akhirnya tiba, sebuah cahaya putih yang dengan cepat terbuka langsung menarik Saga keluar dari dalam ruang hampa.Jheeeeeeeeddddaaaaaaar.Kedatangan Saga disambut halilintar disertai hujan yang sangat deras, mata Saga yang memperhatikan sekelilingnya berharap mendapatkan tempat untuk berteduh sementara sampai hujan reda.Setelah berkeliling memperhatikan segala arah Saga hanya bisa berdecak kesal, disekitarnya tidak ada tempat untuk berteduh bahkan kota ter
Baca selengkapnya

Terlambat Lagi

"Kamu jangan menyebarkan kebohongan, aku yakin semua anak-anak di sana baik-baik saja," teriak Asa."Benar atau tidaknya kenapa kalian tidak ikut denganku," sahut Saga sambil terus berjalan.Saga langsung mengeluarkan pedangnya terbang meninggalkan tempat pelatihan Utama, melihat Saga yang pergi dan rasa penasaran ketiganya yang menggebu ketiganya ingin menyusul Saga."Tunggu, kalau kita semua pergi bagaimana dengan anak-anak di sini?" Tanya Rui."Bagaimana jika aku saja yang menjaga anak-anak, Kalian berdua bisa pergi aku tiba-tiba memiliki firasat yang tidak enak," ucap Asa."Kalau begitu, kami serahkan mereka padamu," sahut Rui.Rui mengeluarkan bambu terbang dan dinaikinya berdua dengan Niu, keduanya langsung menyusul Saga yang sudah terbang menjauh.Setelah Tiga hari terbang tanpa henti ketiganya sampai di tempat pelatihan simpanan, Niu dan Rui yang ikut turun ke bawah merasakan sesuatu yang aneh, saat ini keduanya menatap ke arah pintu gerbang yang terbuka sangat lebar dan tidak
Baca selengkapnya

Benua Paga

Melihat Saga yang berjalan menjauh Rui bergegas mengejarnya, kali ini Rui hanya ingin bertanya di mana keberadaan anak-anak yang menghilang."Tunggu," ucap Rui membuat Saga menghentikan langkahnya."Apa kamu juga ingin bertarung denganku?" Tanya Saga sambil memutar badannya."Tidak, bukan seperti itu," sahut Rui."Aku hanya ingin bertanya keberadaan anak-anak yang menghilang, apa mereka saat ini baik-baik saja?" Tanya Rui Tan."Aku sendiri tidak mengetahuinya, kenapa bertanya padaku," ucap Saga."Kalau aku tau di mana tempat mereka menyimpan anak-anak itu apa kamu berpikir aku akan datang jauh-jauh kemari," sambung Saga sambil kembali berjalan pergi."Aku berharap mereka baik-baik saja, jika kamu bertemu dengan mereka bisakah kamu mengantar mereka semua kembali?" Sahut Rui."Aku tidak berjanji," ucap Saga.Saga langsung menghilang berpindah menjauh dari Rui, dirinya tidak memiliki banyak waktu untuk terus tanya jawab, saat ini secepat mungkin dirinya harus membuka portal untuk ke benu
Baca selengkapnya

Penyembuhan Singkat

Luang yang melihat Saga kembali memegangi kepalanya bergegas menghampirinya, Luang membawa Qim turun ke bawah tempat di mana Qim berdiri."Naga, itu benar-benar Naga," ucap Qim yang melihat Naga berdiri di depannya."Anak muda apa kamu baik-baik saja?" Tanya Qim yang melihat Ash seperti sedang kesakitan."Aku baik-baik saja," sahut Saga."Tidak benar, dia saat ini sedang sakit lihatlah dengan benar," ucap Luang."Karena kamu sudah membantuku izinkan aku juga membantumu, ikut aku lebih dulu ke dalam akan aku siapkan obat untuk mu," sahut Qim."Itu tidak perlu, aku masih harus ke benua Satuan, aku harus tiba lebih dulu dari mereka," ucap Saga yang bersikeras.Melihat Saga bersikeras menolak Luang langsung masuk ke dalam tubuhnya dan mengambil alih, Saga memang sangat keras kepala jika menunggu jawabannya tidak akan ada yang berubah, karena Saga tidak mempedulikan tubuhnya sendiri."Apa yang kamu tunggu bawa aku ke tempat istirahat mu," ucap Luang.Qim hanya menelan ludah sambil berjalan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
151617181920
DMCA.com Protection Status