Semua Bab Pendekar Dari Lembah Hitam: Bab 151 - Bab 160

200 Bab

Pembangkitan

Mayat Ketua Kask dibawa kembali oleh Dua ke markas dan dibaringkan menjadi satu di tempat mayat Ketua lainnya, semua persiapan pembangkitan telah selesai, wanita misterius mengelilingi semua mayat beberapa kali sambil merapalkan mantra.Dua hanya memperhatikan wanita misterius dari kejauhan, Dua berencana setelah ritual dasar dilakukan dirinya bergegas pergi mencari keberadaan tubuh keagungan seperti yang diinginkan sang wanita misterius.Di tengah-tengah lapangan wanita misterius membakar beberapa dupa setelah membaca mantra, pisau khusus yang ditaruhnya di tengah para mayat langsung diambilnya.Dua menatap sang wanita misterius yang menyayat tangannya, darah yang keluar dicipratkannya ke mayat para Ketua.Ritual dasar yang biasa disebut ritual darah telah selesai, Dua bergegas pergi mencari keberadaan tubuh suci yang sempat dirasakan keberadaannya sebelumnya.***Safa yang mengikuti pelacak di tubuh Ketua Kask berhenti di sebuah tempat, Saga menatap para mayat yang di taruh di tempa
Baca selengkapnya

Masih Hidup

Saga mengikuti yang dikatakan Dua langsung menggunakan elemen airnya yang sudah dibekukan membentuk pisau menusuk lengan Dua, Saga membuat lambang segitiga dari darah Dua.Kreeeeeetaaaaak.Kreeeeeeetaaaaaaak.Pelindung hancur tepat setelah Saga berhasil membuat lambang segitiga menggunakan darah Dua, tanpa banyak berpikir Saga turun ke bawah mencoba menggagalkan ritual pembangkitan."Kamu penghianat," ucap wanita misterius menunjuk ke arah Dua yang ikut turun dengan Saga."Maafkan aku Yang Mulia tapi aku sudah lama tidak menyukai semua yang kamu lakukan," sahut Dua."Matilah," teriak wanita misterius memajukan tangannya mencekik Dua dari jarak jauh.Blaaaaaaaaaaar."Apa kamu berpikir aku mengizinkanmu membunuhnya," ucap Saga.Saga menangkis tangan wanita misterius dan membuat cekikannya pada Dua terlepas, bagaimanapun juga Dua sudah membantunya Saga tidak akan membiarkannya dibunuh di depannya.Satu persatu mayat para Ketua bangun dari tempatnya, Saga melotot tak percaya ternyata diri
Baca selengkapnya

Menyesal

Saga yang kembali ke rumahnya bergegas menghampiri ruangan khusus, di sana Saga melihat Yunsi dan Yung terlihat kagum dengan apa yang mereka lihat.Bagaimana bisa ada tugu seperti mutiara, lambang mutiara juga ada di bagian beberapa tugu"Itu bernama tugu Mutiara," ucap Saga."Tingkat kultivasi yang dihasilkan dari tugu itu berbeda dengan tingkat kultivasi biasa," sambung Saga."Kamu sudah kembali," sahut Yung."Kalian bisa ikut denganku, akan aku antar ke kamar kalian," ucap Saga."Kenapa tiba-tiba kamu meminta kami tinggal di sini?" Tanya Yunsi."Karena kamu dan adikmu bisa menjadi kehancuran dunia jika orang jahat menangkap kalian," ucap Saga."Tadinya aku mengira akan lama, itu sebabnya aku meminta Luang membawa kalian ke ruangan ini," sambung Saga sambil terus berjalan.Yunsi menggandeng tangan adiknya berjalan mengikuti Saga dari belakang, rumah Saga yang sangat besar memiliki belasan kamar, untuk Yunsi dan adiknya Saga memutuskan mereka bisa tinggal di kamar yang berbeda."Kali
Baca selengkapnya

Usulan

Kabar di kediaman Saga ada seorang wanita membuat Nim dan Siun merasa cemburu, bagaimana bisa Saga membiarkan seorang wanita tinggal di rumahnya sedangkan sama mereka berdua Saga terlihat sangat acuh."Apa mungkin wanita itu calon istri Tuan," ucap beberapa anggota saling berbisik."Jika benar itu sangat bagus," sahut lainnya."Kalian diamlah, membicarakan Tuan dibelakang tidak bagus," ucap Hel."Tapi kami tidak membicarakan sesuatu yang buruk buat Tuan," sahut lainnya.Hel hanya menggelengkan kepalanya sambil sesekali melirik ke arah Nim dan Siun, wajah keduanya terlihat sangat tidak senang mendengar pembicaraan para anggota Saga."Sepertinya aku akan menemuinya ke sana, selama beberapa hari Saga hanya meminta Macan itu untuk mengantar makanan," ucap Nim."Aku ikut denganmu," sahut Siun."Itu tidak perlu, jika kita berdua ke sana akan membuat Saga curiga," ucap Nim.Siun menggertakkan gigi mendengar perkataan Nim, walau begitu Siun yang tidak memiliki pilihan terpaksa membiarkan Nim
Baca selengkapnya

Mulai Mencari Tahu

Yunsi yang duduk di belakang Saga hanya diam, Yunsi yakin Saga sengaja menghindari perkataan salah satu orang di depannya sama seperti dirinya saat mengatakan hal yang sama sebelumnya.Karena merasa sudah tidak ada yang perlu di dengarnya Yunsi membawa adiknya berjalan pergi setelah berpamitan, Yunsi berpikir terkadang mengetahui yang tidak pantas diketahui bukan hal yang baik untuknya dan adiknya."Dia pengertian sekali," ucap Gu."Putriku juga sama," sahut ayah Nim."Sebenarnya kebetulan sekali kalian datang terutama kamu, aku ingin memberitahu mu sesuatu yang akan mengejutkan mu," ucap Saga sambil menatap Gu."Heeeeeeh, memangnya apa yang bisa membuatku terkejut, mungkin jika kamu mengatakan sudah memiliki kekasih saat ini aku baru terkejut, aku bahkan langsung berguling-guling keluar," sahut Gu."Aku serius, kali ini aku tidak ingin mendengar candaan mu," ucap Saga."Baiklah, kalau begitu kamu bisa katakan padaku," sahut Gu lagi."Aku yakin kamu pasti sudah mengetahui kalau Yai te
Baca selengkapnya

Mencoba Tugu

Saga sudah memutuskan sebelum membawa anggotanya berkultivasi Mutiara Saga ingin lebih dulu mencobanya, cara kultivasi mutiara yang ada di tugu berbeda saat dirinya berada di dunia tanpa batas, Saga hanya ingin memastikan semua berjalan lancar sebelum anggotanya mencoba menguasainya.Ayah Nim yang melihat Saga keluar dari kamarnya dan berjalan menuju sebuah ruangan bergegas mengikutinya, tanpa meminta izin ayah Nim membuka pintu dan ikut Saga masuk ke dalam.Di dalam ruangan ayah Nim tidak berhenti menatap takjub tugu di depannya yang sangat bercahaya, dirinya sudah hidup hampir 80 tahun baru kali ini melihat tugu yang sangat bercahaya dan memancarkan kekuatan yang besar dari dalam."Kamu mengikutiku," ucap Saga."Aku hanya penasaran, maaf jika aku lancang," sahut ayah Nim."Sudahlah, lagipula aku juga begitu saat di perguruan mu," ucap Saga."Tugu apa ini?" Tanya ayah Nim."Itu bernama Tugu Mutiara untuk berkultivasi mutiara," sahut Saga."Aku baru pertama kali mendengar ada kultivas
Baca selengkapnya

Membantu Para Anggota

Enam puluh dua anggota Saga sudah tidak sabar ingin memiliki kultivasi lainnya, beberapa orang dari kelompok berbeda dipanggil Ajer dan di bawa ke rumah Saga.Rumah pemimpin mereka sama sekali tidak ada yang berubah, anggota Saga masih kagum dengan rumah itu, karena hanya rumah itu yang mengingatkan mereka pada pemimpin praktisi iblis terkuat yang tiba-tiba menghilang."Aku akan mengatakannya sekali lagi, apa kalian sudah siap?" Ucap Saga."Kami siap Ketua," sahut 11 orang yang ada di depan Saga."Ikuti aku," ucap Saga lagi sambil berjalan masuk ke dalam rumahnya.Saga berjalan ke arah ruangan khusus yang di dalamnya ada tugu mutiara, tepat setelah membuka pintu semua menatap takjub apa yang mereka lihat."Tunggu apalagi masuklah," ucap Saga berjalan lebih dulu memasuki ruangan.Tanpa berbicara semua memasuki ruangan, rasa takjub mereka semakin tinggi saat melihat tugu yang sangat bercahaya dari dekat."Kalian bisa duduk mengelilingi tugu itu sekarang," ucap Saga."Baik Tuan," sahut s
Baca selengkapnya

Bersiap Pergi Menggagalkan

Berkat tugu mutiara tempat Saga yang bukan tempat perguruan menjadi sangat ramai, para ketua perguruan lain banyak menitipkan murid mereka untuk dilatih di tempat Saga, tempat yang sebelumnya sangat dibenci karena menjadi tempat sekte iblis sekarang malah menjadi sangat ramai dan semua melupakan asal usul tempat Saga.Bersamaan dengan terkenalnya tempat Saga banyak murid perguruan lain yang tiba-tiba menghilang begitu saja, hanya tempat saga yang menjadi tempat teraman untuk murid-murid perguruan lain yang tidak ingin muridnya hilang, Saga menerima semuanya karena dirinya sudah bisa menduga itu adalah perbuatan Yai."Aku tegaskan untuk yang terakhir kali aku melakukannya bukan untuk ku tapi untuk kepentingan kalian sendiri, karena kalian menolak jangan pernah menyesalinya," ucap Ketua Xuang In dari perguruan Surga.Ketua Xuang In dan Ketua Sanxu dari perguruan neraka dua perguruan awal selain ayah Nim yang menitipkan muridnya di tempat Saga, karena semakin hari semakin banyak murid ya
Baca selengkapnya

Benua Dasar

Saga berangkat pergi meninggalkan wilayahnya setelah memasang pelindung berlapis-lapis, Saga sengaja memutuskan pergi di malam hari agar tidak terlalu menarik perhatian para murid perguruan lain.Menggunakan pedangnya Saga terbang mencari tempat yang tepat untuknya membuka portal, membuka portal membutuhkan ketenangan Saga mencari tempat yang jauh dari banyak orang dan hewan spiritual.Setelah terbang hampir semalaman Saga menemukan tempat yang tepat untuknya, sebuah bangunan tua yang hampir runtuh sepenuhnya itu bisa menjadi tempat yang tepat untuk membuka portal pikir Saga.Saga bergegas turun ke bawah memasuki bangunan tanpa pintu, merasa yakin tempat itu tidak akan ada gangguan Saga langsung mengeluarkan semua yang dibutuhkannya.Menggunakan darahnya Saga menggambar susunan yang pernah diajarkan oleh Fan saat kembali dari Dunia bebas, Saga merapalkan mantra yang masih diingatnya itu sambil berulang kali menyebut tujuh nama Benua."Portal penghubung, portal tak bernyawa portal peng
Baca selengkapnya

Tempat Penampungan

Saga membawa sang bayi berjalan kaki, membawanya menghilang memang lebih cepat tapi untuk anak bayi pasti akan memakan tekanan yang sangat besar, Saga tidak ingin terjadi sesuatu pada bayi yang dibawanya.Sepanjang jalan Saga terus mendengar banyak orang mengatainya, tidak hanya mengatainya bukan pria baik-baik para warga juga bahkan menyumpahi dirinya dan bayi yang dibawanya akan menderita seumur hidup."Aku datang kemari dengan tujuan penting, sayang sekali aku tidak ada waktu untuk membungkam mereka semua," gumam Saga."Sudahlah, bayi lebih baik kamu tidur saja dulu," ucap Saga."Heeeeh, kamu sudah sangat pantas menjadi seorang ayah, apa kamu tidak berpikir untuk memiliki anak sendiri," sahut Luang."Jangan bercanda, apa menurutmu aku masih bisa memikirkan itu saat ini," ucap Saga."Walau bukan saat ini aku rasa kamu juga tidak akan memikirkannya, kamu membenci wanita karena wanita itu dan mungkin akan selamanya seperti itu jika kamu tidak berusaha mau merubahnya," sahut Luang."Ci
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1415161718
...
20
DMCA.com Protection Status