Saga membawa sang bayi berjalan kaki, membawanya menghilang memang lebih cepat tapi untuk anak bayi pasti akan memakan tekanan yang sangat besar, Saga tidak ingin terjadi sesuatu pada bayi yang dibawanya.Sepanjang jalan Saga terus mendengar banyak orang mengatainya, tidak hanya mengatainya bukan pria baik-baik para warga juga bahkan menyumpahi dirinya dan bayi yang dibawanya akan menderita seumur hidup."Aku datang kemari dengan tujuan penting, sayang sekali aku tidak ada waktu untuk membungkam mereka semua," gumam Saga."Sudahlah, bayi lebih baik kamu tidur saja dulu," ucap Saga."Heeeeh, kamu sudah sangat pantas menjadi seorang ayah, apa kamu tidak berpikir untuk memiliki anak sendiri," sahut Luang."Jangan bercanda, apa menurutmu aku masih bisa memikirkan itu saat ini," ucap Saga."Walau bukan saat ini aku rasa kamu juga tidak akan memikirkannya, kamu membenci wanita karena wanita itu dan mungkin akan selamanya seperti itu jika kamu tidak berusaha mau merubahnya," sahut Luang."Ci
Saga melihat wajah Wai Yang wanita tua di depannya yang terlihat sangat marah setelah mendengarkan penjelasannya, dari awal Saga bisa melihat Wai Yang sangat menyayangi anak didiknya dirinya pasti tidak akan mau terjadi sesuatu pada mereka."Katakan di mana dia sekarang?" Tanya Wai Yang.Saga menutup matanya mencoba merasakan keberadaan Yai atau kesembilan Ketuanya, saat itu juga Saga bisa merasakan kalau beberapa orang tanpa memiliki energi berdiri tidak jauh dari tempat pelatihan."Mereka sudah ada di sekitar sini, tenang saja aku pasti akan membantu menggagalkan rencana mereka," ucap Saga."Bagaimana caramu melakukannya?" Tanya Wai Yang."Aku akan menghadapi mereka, kamu buatlah barir pelindung yang tidak mudah dihancurkan, setelah menahan mereka aku akan melapisi barir pelindung dengan buatan ku," ucap Saga.Wai Yang yang mengerti tidak tinggal diam setelah melihat Saga menjauh, walau dirinya tidak mengenal Saga Wai Yang bisa merasakan Saga membantunya dengan sangat tulus.Saga be
Saga mengejar Ketua Pupu dan pak tua Uka yang masih belum pergi terlalu jauh, usahanya mengejar kedua Ketua tak berhasil, sampai di ujung tempat yang sangat sepi Saga sudah tidak menemukan siapapun di sana."Sepertinya mereka sudah di bawa pergi, mungkin mereka pergi ke benua lainnya," ucap Luang."Yang lebih memungkinkan lagi Yai pasti sudah menyebarkan ke sembilan Ketua nya itu, aku yang tidak bisa langsung pergi ke semua tempat di waktu yang sama tidak yakin bisa menggagalkan semua rencananya," sahut Saga."Intinya kamu sudah berusaha, berhasil atau tidak itu bukan kesalahan mu sepenuhnya," ucap Luang."Benar, tapi aku tidak boleh berhenti berusaha sampai di sini saja," sahut Saga.Saga menggores telapak tangannya membuat lambang yang sama seperti sebelumnya, Saga juga langsung membaca mantra berulang kali tepat setelah selesai membuat lambang.Tak butuh waktu lama portal penghubung kembali terbuka, Saga tersedot masuk ke dalam ruang tanpa batas sama seperti saat dirinya ingin perg
Aura membunuh Saga yang tidak kalah besar dari Tetua Akusa membuat semua warga menjauh, bagi mereka tingkat kekuatan seseorang dinilai dari seberapa besar aura membunuh yang bisa dikeluarkan olehnya."Jangan mengira hanya aura membunuhmu yang hampir menyamai ku akan membuat aku takut," ucap Tetua Akusa."Aku tidak peduli, karena kalian yang lebih dulu mencari masalah lebih baik kita selesaikan semua dengan cepat sekarang," sahut Saga."Masih berani memutar fakta, kalau begitu terima ini," ucap Tetua Akusa.Tetua Akusa mengayunkan tangannya ke arah Saga menyerangnya dari jarak jauh, Saga yang melihatnya sengaja tidak menghindar tidak juga memasang pelindung.Wheeeeeeeeeeeeeeeeesss.Baaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaam.Sorakan dan tepuk tangan terdengar keras dari bawah, para warga mengira Saga yang terkena serangan Tetua Akusa saat ini pasti mati."Apa hanya ini yang Tertua bisa," ucap Saga membuat semua warga langsung terdiam."Lumayan, tidak heran kamu memiliki keberanian ingin menghancurkan t
Braaaaaaaaaaaak.Menggunakan kekuatannya Saga mendobrak pintu gerbang, pintu yang hancur seketika membuat Saga bisa melihat dengan jelas tempat pelatihan dari luar."Aku pernah kemari sebelumnya tapi tempat ini tidak sesepi ini," ucap Tetua Akusa.Saat ini Saga dan Ketua Akusa melihat tempat pelatihan yang sangat sepi, tidak ada tanda-tanda keberadaan para murid yang seharusnya saat ini masih ada yang berkeliaran walau hanya beberapa."Apa mungkin mereka sudah tidur," gumam Tetua Akusa."Tidak," sahut Saga Menggunakan penglihatannya Saga bisa melihat tempat pelatihan sangat sepi dan memang tidak ada orang di dalam, Saga langsung menghilang berpindah menyusuri setiap ruangan yang ada di dalam tempat pelatihan."Aku tidak merasakan ada aura para Ketua," gumam Saga."Kemungkinan terbesarnya hanya satu, mereka sendiri yang mengantarnya kepala ketua itu," sahut Luang."Benar, hanya itu satu-satunya kemungkinan," ucap Saga lagi.Tap, tap, tap.Suara langkah kaki yang diiringi dengan getara
Saga yang masuk ke dalam portal merasa sudah terbiasa, putaran demi putaran sama sekali tidak membuatnya pusing apalagi sampai ingin muntah.Setelah berada di dalam ruang hampa cukup lama Saga melihat cahaya putih yang sama, semakin dekat cahaya putih akan menyedotnya dan membawanya keluar dari dalam ruang.Tidak ingin gagal lagi Saga mencoba untuk tetap tenang, Saga menggunakan semua Indra nya untuk menemukan tempat di mana dilatihnya anak-anak berbakat.Berbeda dari dua benua sebelumnya benua Bahga memiliki ukuran 3 kali lipat lebih besar dari benua sebelumnya, benua Bahga sendiri sama seperti benua dasar dan benua Alstar hanya memiliki 1 tempat pelatihan dan sudah pasti tempatnya lebih besar.Menggunakan penglihatannya Saga bisa melihat semua yang jauh di depannya, dua mil dari tempatnya berdiri Saga baru memasuki sebuah desa, sedangkan untuk mencapai tempat pelatihan Saga masih harus berjalan beberapa hari setelah melewati desa."Apa kamu akan pergi ke desa itu?" Tanya Luang."Tid
Satu hari berlalu begitu lambat bagi Saga, dirinya sangat yakin Ketua-ketua Yai akan datang, tapi kenapa masih belum ada tanda-tanda keberadaan mereka pikirnya.Di dalam ruangannya Xiong sudah memikirkan semua dengan matang, orang yang ditunggu oleh Saga pasti tidak ada dan memang tidak pernah ada, sudah seharusnya dari awal dirinya tidak perlu percaya pada Saga.Tok, tok, tok.Suara ketukan yang di dengar Xiong membuatnya lekas berdiri, Xiong berjalan membuka pintu ingin melihat siapa yang mengetuknya."Kalian," ucap Xiong saat melihat yang ada di depannya adalah anak didiknya."Di luar sana ada orang yang ingin bertemu pemimpin, dia juga meminta pemimpin membawa anak-anak lain keluar," sahut anak-anak di depan Xiong serentak.Xiong langsung terpikirkan oleh orang yang ditunggu oleh tamunya, orang yang meminta dirinya keluar pasti karena dia tidak bisa masuk ke dalam."Aku harus memberitahukannya," gumam Xiong."Kalian semua menjauh dari gerbang, jangan ada yang keluar apapun yang te
Saga mencari tempat sepi untuk membuka portal menuju benua Cnaya. Di gang yang jauh dari keramaian Saga kembali menyayat telapak tangannya, Saga menggambar lambang yang sama dan membaca mantra.Melihat portal yang perlahan terbuka Saga bergegas melompat, Saga tidak menunggu sesuatu dari dalam portal menyedotnya karena Saga sendiri sudah tidak sabar ingin pergi ke benua Cnaya.Peputaran di dalam ruang hampa lebih lambat dari sebelumnya, Saga seperti merasakan dirinya berada di dalam sana selama beberapa hari.Yang ditunggu oleh Saga akhirnya tiba, sebuah cahaya putih yang dengan cepat terbuka langsung menarik Saga keluar dari dalam ruang hampa.Jheeeeeeeeddddaaaaaaar.Kedatangan Saga disambut halilintar disertai hujan yang sangat deras, mata Saga yang memperhatikan sekelilingnya berharap mendapatkan tempat untuk berteduh sementara sampai hujan reda.Setelah berkeliling memperhatikan segala arah Saga hanya bisa berdecak kesal, disekitarnya tidak ada tempat untuk berteduh bahkan kota ter
Saga meminta semua masuk ke dalam, kebetulan ada yang mau ditanyakan olehnya, baru berjalan beberapa langkah Ketua Pe menghentikan Saga, Ketua Pe dan lainnya sudah memutuskan untuk pulang dari semalam, terlalu lama pergi tidak bagus bagi mereka meninggalkan anggota keluarga dan perguruan mereka."Apa kalian serius ingin pergi?" Tanya Saga mencoba memastikan."Mau bagaimana lagi kita beda dunia, tidak mungkin bagi kami tetap di sini," ucap Qu Wi."Baiklah, aku tidak akan memaksa kalian untuk tinggal lebih lama. terima kasih sudah banyak membantuku," sahut Saga."Tidak perlu berterima kasih, kami juga senang sudah membantu mu," ucap Raran."Jika ada kesempatan datanglah ke dunia bebas kami akan selalu menerima mu," sahut Tetua Zum.Saga hanya tersenyum mendengar ucapan Tetua Zum, untuk ke dunia tanpa batas entah dirinya memiliki kesempatan atau tidak untuk pergi ke sana lagipula di dunianya sendiri Saga memiliki tanggungan.Tanpa meminta persetujuan Qu Wi dan Raran langsung memeluk Saga
Kreeeeetttaaaak.Kreeeeettaaaaaak.Saga yang baru bangun tidur merasa tubuhnya kembali pulih, semalaman Saga tertidur sangat pulas bahkan Tamra sama sekali tidak bangun sejak tertidur.Saga menatap Tamra yang baru membuka mata dan menatap ke arahnya, aura bayi itu terlihat berbeda dari hari sebelumnya pertanda Tamra sudah mulai menyerap energi yang ada di sekitarnya.Saga menganggukkan kepala tidak heran ternyata bayi yang menjadi anak angkatnya benar-benar sangat berbakat, walau begitu bayi yang masih kecil tetap membutuhkan susu untuk pertumbuhannya, tidak bagus jika bayi hanya menyerap energi untuk mengenyangkan tubuhnya.Sambil menunggu kedatangan Ajer Saga tiba-tiba teringat sesuatu, Saga baru ingat kalau kemarin dirinya meminta orang-orang yang ingin bertemu dengannya untuk menunggu sampai dirinya terbangun."Hem, sudahlah mungkin mereka sudah pergi," ucap Saga.Tap, tap, tap.Langkah kaki Ajer terdengar semakin mendekat, setelah pintu dibuka Ajer masuk ke dalam membawa susu yan
Sesampainya di rumah Saga memandikan sang bayi yang sedari tadi di sama sekali tidak menangis, sang bayi berbeda dari bayi pada umumnya yang biasanya akan sering menangis jika haus.Melihat bayi hanya diam menatapnya terus menerus Saga merasa sedikit keheranan, Saga belum pernah merawat bayi dirinya tidak tau apa yang harus dilakukannya untuk sang bayi agar mau tidur.Tap, tap, tap.Ajer yang sebelumnya melihat Saga membawa bayi bergegas ke kota terdekat, Ajer membeli susu untuk bayi karena tau Saga pasti tidak terpikirkan tentang itu."Aku membawakan susu untu bayi mu," ucap Ajer yang baru saja kembali."Bagaimana bisa aku lupa kalau bayi masih harus minum susu," sahut Saga menggelengkan kepalanya."Untung saja kamu membelinya," sambung Saga.Saga mengambil susu yang diberikan oleh Ajer, sang bayi meminum susu dengan lahap seperti memang sedang kehausan.Selesai meminum susu sang bayi masih menatap ke arah Saga, sang bayi masih menginginkan sesuatu dari Saga itu sebabnya sang bayi te
Tetua Rag menatap bayi yang diberikan wanita tua padanya, bayi itu adalah anak Saga Tetua Rag tidak menyangka Sgaa sudah memiliki anak bayi disela melakukan perjalanan."Kalau begitu aku pergi dulu, akan aku tanyakan semua padanya," ucap Tetua Rag yang langsung menghilang."Tunggu."Wai Yan yang ingin menghentikan Tetua Rag terlambat, Tetua Rag sudah pergi menghilang membawa sang bayi, padahal Wai Yang baru mau menjelaskan tentang asal usul bayi itu.Tetua Ragg yang berhasil membuka portal memeluk sang bayi dengan sangat erat, bayi yang dibawanya adalah anak Saga jika terjadi sesuatu dirinya tidak akan berani menanggung resikonya.Sesampainya Tetua Rag semu terkejut melihat apa yang ada di tangannya, Raran berpikir kalau Tetua Rag menculik bayi dari benua Dasar dan membawanya pergi."Kamu berani menculik bayi dari benua dasar, apa kamu tidak takut tidak bisa kembali ke dunia bebas," ucap Raran."Diamlah, bukan aku yang seharusnya menjelaskan, kita minta saja Saga menjelaskan," sahut T
Semua anak-anak menatap Saga yang baru datang, mereka menebak-nebak apa orang itu yang mereka tunggu kedatangannya.Dari tatapan anak-anak Saga bisa melihat mereka semua yang sudah tidak sabar ingin kembali pulang, Saga. berjalan ke depan ratusan anak-anak di depannya dan membaca ingatan masing-masing dengan cepat.Hanya membutuhkan waktu beberapa menit Saga sudah bisa melihat dari mana mereka semua berasal, Saga membagi mereka semua berdasarkan tempat yang akan mereka tuju agar lebih cepat kembali pulang."Mereka dari benua dasar, mereka dari benua Alstar, mereka dari benua bahga, mereka dari benua cnaya, mereka dari benua paga, mereka dari benua satuan," ucap Saga sambil menunjuk anak-anak yang sudah dipisahkan.Tetua Zum dan Tetua Rag yang sudah selesai memulihkan diri menghampiri Saga, mereka juga ingin mengambil bagian untuk mengantar anak-anak kembali pulang."Baiklah, kita berenam sama-sama mengambil satu bagian mengantarkan mereka pulang, aku akan mengantar anak-anak benua Als
Pusaran api sama sekali tidak bisa melukai Saga yang dilindungi jubah emasnya, Yai yang tidak ingin menyerah terus mengeluarkan semua kekuatannya untuk menyerang Saga tanpa henti.Setelah menyerang cukup lama Yai terdiam sejenak, Yai berpikir keras bagaimana caranya agar Saga terlepas dari jubah emasnya dan dirinya bisa langsung membunuhnya.Sesuatu tiba-tiba terlintas di pikiran Yai, jubah emas adalah jubah pertahanan bagaimanapun caranya dirinya harus bisa membuat Saga melepaskan jubah emas itu."Hahahahaha," Yai tertawa sangat keras sambil menatap Saga yang berada di tengah pusaran apinya.Indera pendengaran Saga yang sangat tajam bisa mendengar jelas Yai yang sedang tertawa walau suara pusaran yang terus mengelilinginya terdengar sangat keras, Saga tidak mengerti kenapa Yai tiba-tiba tertawa setelah gagal menyerangnya berulangkali."Aku lupa memberitahu sesuatu," ucap Yai yang langsung menghentikan pusaran apinya."Apa kamu tidak penasaran di mana Naga mu saat ini dan bagaimana ke
Melihat Qu Wi memeluknya Saga hanya diam, Saga memang tidak tau apa yang sudah terjadi padanya tadi tapi setelah membaca pikiran Qu Wi Ash tiba-tiba tersenyum penuh syukur.Saga sendiri tidak percaya kalau dirinya menghadapi semua itu, terbang ke atas berulang kali dengan ekspresi wajah kesakitan, serta Halilintar yang menyambarnya tanpa henti membuat Saga tidak heran Qu Wi mengkhawatirkannya."Saat ini aku sudah baik-baik saja, kamu bisa kembali tunggu aku di sana," ucap Saga."Tidak bisakah aku di sini untuk membantumu," sahut Qu Wi."Tidak, karena ini pertarungan hidup dan mati jika kamu ikut itu akan membahayakan nyawamu," ucap Saga."Baiklah, aku akan mempercayakan semua padamu, segeralah kembali kami menunggumu," sahut Qu Wi.Saga hanya menganggukkan kepalanya sambil menatap Qu Wi yang baru saja menghilang, sudut mata Saga tiba-tiba melirik ke arah Yai yang baru saja tiba dan saat ini berada tidak jauh darinya."Hahahaha, akhirnya kita bertemu lagi, sangat disayangkan aku harus
Qu Wi yang membawa Saga menghilang berpindah di suatu tempat, Qu Wi bergegas menurunkan Saga yang saat ini terluka sangat parah, tepat setelah Di turunkan Saga menatap tajam ke arah Qu Wi."Kenapa? Kenapa kamu membawaku pergi!" Teriak Saga."Jadi kamu mau tetap di sana dan mati di tangan wanita itu?" Tanya Qu Wi."Itu bukan urusanmu jika aku mati, setidaknya aku mati setelah bertarung sampai akhir," ucap Saga."Tidak, aku tidak akan membiarkan itu terjadi jika kamu mati bagaimana nasib muridmu, bagaimana cara ku dan yang lain menjelaskannya belum lagi jika kamu mati siapa yang akan membunuh wanita itu," sahut Qu Wi."Memangnya setelah kamu membawaku pergi apa yang bisa di dapat, kenyataannya aku tetap tidak akan bisa menang darinya karena dia lebih kuat dariku," ucap Saga."Saga yang aku kenal tidak akan mudah menyerah, aku mau kamu tetap seperti itu ingat masih ada cara untuk mu juga menjadi sekuat dia bahkan melebihinya," sahut Qu Wi."Jika kamu ingin aku berkultivasi ganda dengan Y
Treeeeng, treeeeeeng, treeeeeeeng.Suara adu pedang terdengar sangat keras setelah Saga dan Yai sama-sama menerbangkan pedangnya. Saga langsung menghilang berpindah ke belakang Yai melayangkan pukulan kekuatan Naga di kedua tangannya.Bruuuuuuuuuuaaaaaaak.Pukulan keras Saga berhasil membuat Luai terlempar, walau berhasil mengenai Yai pukulan Saga hanya membuatnya terluka sedikit tidak parah."Ayolah, apa hanya ini yang kamu miliki," ucap Yai sambil mengusap darah di sudut bibirnya.Tak menjawab ucapan Yai Saga kembali menghilang, Saga memukul berulang-ulang mencoba membuat pertahanan Yai melemah.Serangan yang sama tak berhasil membuat Yai terluka dua kali, Yai memasang beberapa pelindung agar serangan Saga tidak bisa mengenainya.Bruuuuuuuuuuuuaaaaaak.Yai mengambil kesempatan menyerang balik Saga yang hanya fokus menyerangnya, satu serangannya berhasil membuat Saga terlempar sama seperti dirinya sebelumnya.Saga bangkit berdiri bersiap menyerang Yai kembali, tapi kali ini Saga memu