"Bukan! Aku, salah ngomong. Heeem ... aku kepikiran mama sudah seminggu enggak kesana. Tapi, aku memang sementara enggak ke sana dulu. Mau fokus buat kesehatanmu di sini. Tapi, kenapa aku merasa, kamu selalu mengundang kecurigaanku seolah kamu sedang pura-pura hamil. Ini kan untuk kebaikan, kenapa kamu enggak mau?" jawab Hanan sedikit menantang. "Ya sudah, mulai besok aku ikut kelasnya," jawab Fania dengan nada sangat terpaksa. "Ya sudah. Sekarang kamu istirahat," jawab Hanan melembut namun dalam hatinya bersorak. Besok ia akan nekad ke rumahnya sekalian mengantar pembantu baru, sementara Fania di kelas ibu hamilnya.Hanan jadi tak sabar menunggu hari esok. Tak lupa ia mengirim pesan pada Ibu Timah, untuk menunggunya di tempat yang tidak jauh dari kelas ibu hamil tadi.***"Sudah siap?" tanya Hanan sambil tersenyum. Fania hanya mengangguk. Beda dengan Hanan, Fania tak mau menarik bibir padahal Hanan sudah bersikap manis
Terakhir Diperbarui : 2022-03-31 Baca selengkapnya