“Loh siapa nihh?” tanya Pak Haris, ayah Jarvis. Pak Haris memberikan jas kerja dan tasnya pada pelayan. Rara buru – buru berdiri kemudian menyalami pria di hadapannya itu. “Halo Om. Saya Rara.” Pak Haris menatap Jarvis sembari menaikan satu alisnya, “Saya Ayahnya Jarvis, panggil saja Om Haris.” “Dia temen aku, Yah,” kata Jarvis cepat saat sang ayah tersenyum licik. “Kirain…” balas Pak Haris kemudian ia menatap Rara, tampak berpikir. “Wajahnya gak asing.” “Anaknya Om Zarhan, Yah,” info Jarvis. “OH! Kamu anaknya Zarhan! Kamu baru pulang dari panti asuhan ya?” kata Pak Haris semangat. “Hehe iya,” Rara tersenyum canggung. Padahal, sejak kecil ia sudah tinggal di panti asuhan. Ternyata, Ayahnya pun menyembunyikan kebenaran dari pria di hadapannya. “Kamu cantik sekali. Pantas saja Jevan membawamu ke rumah,” puji Pak Haris. “Apa sih Yah! Ngarang ngomongnya!” kata Jevan kesal. “Diam dulu, Nak. Ayo duduk,” kata P
Last Updated : 2022-04-18 Read more