Rara terkekeh kecil, “Bercanda lo gak lucu.” “Tapi, Ra gue itu peka,” kata Sandra menunjuk dirinya sendiri dengan bangga. “Pas ngobrol sama gue aja matanya lirik lo terus.” Rara mengerutkan keningnya, ia menggeleng pelan. Kemudian ia membawa nampannya ke tempat sampah, berniat membuang sisa makanan. Sandra mengikuti langkah Rara sembari meyenggol lengan Rara. “Gue serius, Ra,” ucap Sandra menoleh ke Rara sekilas. “Kita lihat entar aja,” tanggap Rara, ia kembali mengingat kejadian saat dijadikan bahan taruhan. Sandra mengangguk kecil, ia melambaikan tangannya pada Naren dan Jevan yang mencari keduanya. Sandra menarik lengan Rara, begitu Naren dan Jevan berdiri di belakangnya. Rara melirik Jevan sekilas, entah perasaannya saja wajah Jevan tampak canggung dan kaku. “Gue canggung banget sama dia,” ucap Jevan pelan. Naren yang mendengarnya, menanggapi, “Padahal dibawa santai aja.” “Lo gak akan ngerti, Ren,” Jevan menatap Naren dengan tatapan m
Baca selengkapnya