Home / Urban / Menikahi Lelaki Brengsek / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Menikahi Lelaki Brengsek: Chapter 51 - Chapter 60

167 Chapters

Bab 51 - Ingin Buat Dia Jatuh Cinta

 “Kamu beneran sewain mobil? Aku pikir, cuma guyon, Nad. Kamu nggak punya uang sampai sewain mobilmu?” “Punya. Tapi mobilku disewa sama orang buat bikin konten,” jawab Nadine sambil melangkahkan kakinya bersama Rocky. Sementara, Ayu dan Nanda sudah ada di belakang mereka. “Konten apaan pake Lambo? Film gitu?” tanya Rocky. Nadine menggeleng. “Buat  bikin konten video gitu, loh. Apa sih namanya? Aku nggak begitu paham. Konten pura-pura jadi orang kaya.” Rocky menahan tawa mendengar ucapan Nadine. “Serius!? Ada yang begitu?” Nadine mengangguk. “Ada. Roro tahu tuh orangnya.” Rocky langsung menoleh ke arah Ayu. “Iya, Ro?” tanyanya. Ayu mengangguk sambil tersenyum. “Videonya sering sliweran di media sosial pakai Lambo punya Nadine.” “Terus, diakui kalau mobil itu punya dia?” tanya Rocky sambil menahan tawa. “Parah!” “Iya. Buat konten gitu,” jawab Nadine. “Kamu sendiri nggak pernah pamerin mobil kamu
Read more

Bab 52 - Perjamuan Ulang Tahun Mr. & Mrs. Ye

Roro Ayu melangkah masuk ke dalam mansion keluarga besar Hadikusuma sambil menggandeng lengan Nanda. Mereka langsung menghampiri Nyonya Ye yang menyambut semua tamu undangannya dengan ramah. Di sana, sudah ada papa dan mama mertua Roro Ayu yang datang lebih dulu. "Selamat ulang tahun, Oom, Tante ...!" ucap Roro Ayu sambil menyodorkan hadiah yang sudah ia siapkan. "Ini menantunya Andre?" tanya Yuna sambil tersenyum manis. "Cantik banget!" Ayu tersenyum menatap wajah Yuna. "Biasa aja, Tante." "Nggak usah panggil Tante! Panggil Bunda Yuna aja, ya!" pinta Yuna sambil menyerahkan hadiah yang diberikan Ayu kepada salah satu pelayan di rumahnya. "Harusnya nggak usah kasih hadiah segala. Kami ini bukan anak kecil lagi." Ayu hanya tersenyum mendengar ucapan Yuna. "Nggak papa Tante. Eh, Bunda," ralatnya. "Anggap saja ini tanda perkenalan dari saya." Yuna tersenyum sambil menatap wajah Ayu. "Ayo, duduk!" Ayu tersenyum sambil menganggukkan
Read more

Bab 53 - Terancam Direbut Galaxy

 “Bunda, maunya punya menantu yang centil atau kalem?” tanya Rocky sambil menoleh ke arah Yuna. “Yang kalem dan elegan kalau di luar, tapi sayang dan peduli sama kamu,” jawab Yuna. Rocky terkekeh sambil menyandarkan lengannya ke punggung kursi yang diduduki Nadine. “Kamu sayang sama aku, nggak?” “Apaan sih?” sahut Nadine sambil menyubit perut Rocky. “Aw ...! Sakit, Nad!” bisik Rocky sambil mengelus perutnya yang terasa memanas. “Kalian berdua udah balikan?” tanya Yuna sambil menatap Nadine dan Rocky yang terlihat mesra. “Nggak, Bunda,” jawab Nadine sambil tertawa kecil. “Nggak mau dipacarin, Bunda. Dia maunya langsung dilamar. Kapan bunda lamarkan Nadine buat aku?” sahut Rocky sambil memainkan alisnya. “Heleh, kemarin kamu masih jalan sama cewek lain. Kok, mau minta lamarkan Nadine. Nadine terlalu baik buat kamu.” Rocky mendelik ke arah Yuna yang tidak mendukung dirinya sedikit pun. Nadine menjulurk
Read more

Bab 54 - Bunglon

Nanda menghentikan mobilnya di tepi pantai Kenjeran usai ia dan Ayu keluar dari pesta ulang tahun Nyonya Besar keluarga Hadikusuma. “Kenapa kita ke sini?” tanya Ayu sambil mengedarkan pandangannya ke luar jendela mobil. Nanda tersenyum. Ia segera keluar dan membukakan pintu untuk Ayu. “Kita santai di sini dulu. Lagipula, ini masih jam sepuluh.” “Oh.” Ayu mengangguk dan melangkah keluar dari dalam mobil tersebut. Nanda dengan cepat menyambar pinggang Ayu dan meletakkan tubuh wanita itu ke atas kap mobilnya. “Ayu, kita bisa bicara dari hati ke hati?” tanyanya. Ayu terdiam sambil menatap wajah Nanda. Nanda tersenyum manis. Kedua telapak tangannya bertumpu pada kap mobil dan mengunci tubuh Ayu di tengahnya. “Apa aku masih kurang ganteng, Ay?” “Kenapa kamu tanya begitu?” “Karena kamu selalu dingin sama aku,” jawab Nanda. “Masa, sih? Mungkin perasaanmu aja karena sudah ada orang lain yang lebih menghangatkanmu,” sahut
Read more

Bab 55 - Firasat

  “Oh ya? Tapi ... banyak aja temen-temenku yang hamil di luar nikah dan mereka tetap lakukan acara tujuh bulanan,” ucap Nanda. “Setiap keluarga punya aturan. Di keluargaku, wanita yang hamil di luar nikah dilarang melakukan upacara sakral. Aku juga dilarang menginjakkan kakiku ke keraton sampai anak ini lahir.” DEG! Kalimat terakhir Ayu, seolah menghujam jantung Nanda. “Ma-maksudnya ...? Keluargamu nggak menerima kehadiran anakku ini?” Ayu mengangguk tanpa ragu. Nanda menghela napas. Ia terduduk lemas di hadapan Ayu. “Apa anakku juga tidak akan diperbolehkan memasuki keratonmu itu?” “Boleh. Setelah melahirkan, kami harus melakukan upacara suci supaya kami bisa memasuki keraton.” “Ribet amat, sih?” gumam Nanda. Ayu hanya melirik sekilas, kemudian bangkit dari sofa. “Mau mandi? Aku siapin air hangat untukmu.” Nanda mengangguk sambil tersenyum. Ia menghela napas lega karena Ayu tak lagi mengurusi peke
Read more

Bab 56 - Murka Part.1

Nanda mengintip wajah Ayu yang sudah tertidur pulas. Ia melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Ia beringsut perlahan dan turun dari ranjang tidurnya. Dengan cepat, ia mengganti pakaiannya dan turun dari kamar. Nanda berjalan mengendap-ngendap agar tidak menimbulkan suara hingga ia keluar dari gerbang rumahnya. Ia melangkahkan kakinya perlahan, menyusuri jalan perumahan miliknya sembari memainkan ponsel untuk memesan taksi online. Beberapa menit kemudian, taksi yang dipesan Nanda sudah tiba di depan pintu masuk perumahannya. Ia segera masuk ke dalam taksi tersebut dan langsung menuju ke Galaxy Hotel. Begitu sampai di Galaxy Hotel, ia langsung melangkah memasuki lift, menuju ke lantai kamar yang sudah ia pesan sebelumnya. “Aku sudah sampai,” ucap Nanda lewat pesan singkat saat ia sudah sampai ke lantai yang ia tuju dan berdiri di depan nomor kamar yang ia pesan. Setelah memastikan kalau pesannya terbaca, ia langsung membersihkan
Read more

Bab 57 - Murka Part 2

 “Kalian juga sudah tega menghancurkan hidup wanita yang paling aku cintai. Kalau bukan karena cowok bajingan ini, aku dan Ayu juga nggak akan berpisah!” seru Sonny dengan emosi yang masih berapi-api. “Kalau kamu masih cinta sama Ayu, ya kamu perjuangin dia, dong! Kami berdua juga masih saling cinta. Jangan salahkan kami karena Ayu yang udah ngerebut Nanda dari aku!” seru Arlita. “Kamu ...!?” Sonny mengepalkan tangannya dan nyaris memukul Arlita. “Dokter ...!” Asisten perawat Sonny tiba-tiba muncul dan menahan lengan pria itu. “Roro Ayu bukan wanita sembarangan. Kalau aku ikhlaskan dia, itu karena aku percaya sahabatku bisa bikin dia bahagia. Karena aku beda kota, kalian bisa memperlakukan Ayu seperti ini, hah!? Inget, Nan! Aku bisa menghancurkan hidupmu lebih dari ini!” ancam Sonny. “Nanda yang bakal hancurin hidup kamu! Lihat aja, kami bakal laporin kamu ke polisi dan bikin kamu mendekam di penjara!” ancam Arlita. “Kamu siapanya
Read more

Bab 58 - Awal Penderitaan Nanda

Ayu mengerjapkan mata perlahan saat ia mendengar kumandang adzan subuh dari masjid yang berada di komplek perumahannya. Ia membuka mata dan mengangkat tubuhnya perlahan. “Nan, sholat subuh!” pinta Ayu sambil meraba kasur di sebelahnya. Namun, ia  menemukan ranjang itu kosong. Ayu menoleh ke kasur itu sejenak dan mengedarkan pandangannya. Ia langsung turun dari ranjang dan memeriksa suaminya itu ke kamar mandi. “Dia ke mana pagi-pagi gini? Tumben banget? Nggak ngantor ‘kan?” gumam Ayu. Rasa penasarannya bercampur khawatir, bergelayut di dalam dadanya. Ia bergegas keluar dari kamar sambil terus memanggil nama suaminya itu. “Hhh ... hhh ... hhh ...” Ayu berusaha menarik napas sambil memegangi pinggangnya yang terasa sangat pegal setelah mengelilingi rumahnya. Ia tidak bisa melihat sosok Nanda di rumah itu. Namun, mobil pribadinya masih terparkir baik di carport dan semua pintu rumah terkunci dengan rapat. “Kamu ke mana, sih? Nggak diculik orang ‘kan
Read more

Bab 59 - Why You So Stupid

 “Kamu yang ngerebut dia dari aku, Yu! Harusnya aku yang marah!” seru Arlita. Ia menarik napas dalam-dalam sambil menahan kekesalan di dalam hatinya. Sejak ia diusir keluar dari apartemen Nanda, kebenciannya terhadap Ayu semakin menjadi-jadi. “Aku pasti rebut Nanda lagi dari kamu!” Ayu langsung melangkah menghampiri meja resepsionis yang ada di ruang IGD tersebut. “Mbak, saya istri dari pasien atas nama Ananda Putera Perdanakusuma,” ucap Ayu sambil menyodorkan copy dokumen kartu keluarga dan kartu identitas milik Nanda. “Ananda Putera Perdanakusuma. Pasien yang harus operasi di bagian penisnya ya? Ini tagihannya! Setelah dibayar, barulah bisa dilakukan tindakan oleh dokter,” ucap perawat yang bertugas di meja resepsionis dan kasir. “Operasi apa, Sus?” Mata Ayu nyaris terbelalak mendengar ucapan dari perawat itu. “Operasi penis, Bu. Penisnya hancur karena terlibat perkelahian dengan temannya sendiri. Untuk lebih jelasnya, silakan tanyakan ke polis
Read more

Bab 60 - Ingin Bahagia Sungguhan

Ayu melangkahkan kakinya perlahan memasuki kantor polisi, tempat Sonny ditahan untuk sementara. Setelah melewati pemeriksaan dan mendapatkan izin, Ayu akhirnya bisa bertemu dengan Sonny yang sedang duduk di dalam sel tahanan sementara. Air matanya mengalir seketika melihat pria yang begitu ia cintai, mendekam di dalam sana. “Sonny ...!” panggil Ayu sambil menghampiri pria itu. Sonny langsung mendongakkan kepalanya. “Ayu? Kenapa kamu ke sini?” Tatapannya langsung terfokus pada air mata Ayu yang jatuh ke perutnya yang sudah membesar. Ayu menjatuhkan lututnya ke lantai dan bersimpuh di hadapan Sonny. “Maafin aku, Son! Aku udah bikin kamu jadi kayak gini.” “Ay, kenapa kamu minta maaf sama aku? Nanda yang salah, bukan kamu.” “Hiks ... hiks ... hiks ... aku yang salah karena aku tidak bisa menjaga kesucian cinta kita, Son. Aku yang sudah melukai kamu. Aku sudah mengecewakan kamu. Aku nggak bisa jadi wanita yang baik seperti yang kamu minta,” ucap Ay
Read more
PREV
1
...
45678
...
17
DMCA.com Protection Status