Home / Romansa / MADU SATU MERTUA / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of MADU SATU MERTUA: Chapter 61 - Chapter 70

181 Chapters

Bagian 61

“Papah, nanti Eyang pasti senang lihat kita datang, ya?” celoteh Raline girang. “Iya, dong, ‘kan ini hari bahagia Eyang. Jadi, kalau semua cucunya datang pasti bahagia,” jawab danang seraya melirik wanita di sampingnya. “Aku nanti mau foto berdua sama Eyang, di depan kue dan tumpeng. Ada kue dan tumpengnya ‘kan, Pah? Aku juga nanti mau minta disuapi Eyang. Nanti, fotonya dipajang ya, Yah? Yang berdua aku sama Eyang. Nanti, aku mau tersenyum, Eyang juga tersenyum. Kakak nanti mau foto juga sama Eyang?” Raline, anak yang masih duduk di bangku kelas satu SD itu terus berceloteh. “Kakak, nanti yang fotoin kamu aja, Dek,” jawab Nadine dingin. Dalam hatinya sudah penuh rasa takut, bila neneknya akan memperlakukan mereka dengan tidak baik. “Ah, Kakak gitu deh. Gak asik!” Raline cemberut. Mobil mereka memasuki halama
last updateLast Updated : 2022-04-28
Read more

Bagian 62

Danang menatap Rasti dengan tatapan mengasihani. Namun, kepalanya segera berpaling saat sebuah suara memanggil.“Sini, cepat! Kita ambil foto dulu,” teriak Wening. Namun, Danang menggeleng. Sampai akhirnya, ibunya datang dan menggeretnya.Beberapa keluarga dekat yang berada di dekat mereka, masih menatap bingung. Namun, tidak ada satupun yang berani berbicara. Hartono adalah sosok yang paling ditakuti.“Ibu, tapi ….” Belum selesai Danang berbicara, Wening sudah menarik paksa lengannya.“Rasti, Nadine, Raline, kemarilah, kita berfoto bersama,” ajak danang. Ia dalam keadaan dicekal lengannya oleh Wening. Posisinye berdiri di samping san g nyonya yang juga diapit Hartono. Sementara Firna, duduk di hadapan Wening dengan didampingi Yasmin.“Ini untuk acara sekolah Yasmin dulu. Dia disuruh gurunya membawa foto keluarga lengkap. Berhentilah untuk bersikap arogan, Danang. Hanya sebuah foto, demi mendiang adikmu,” bisik Wening. “Atau, Ibu akan beberkan semuanya sekarang,” ancamnya lagi.Dengan
last updateLast Updated : 2022-04-29
Read more

Bagian 63

Seketika, Raline merasa bahagia, karena namanya disebut. Ia melangkah dengan gembira, melupakan pertanyaan tentang seragam yang berbeda. Ingin rasanya Rasti mencekal lengan kecil putrinya, tapi ia sadar, itu akan membuat luka lagi. Biarlah, segala pedih ditanggungnya bersama Nadine, yang sudah paham akan sikap neneknya.“Raline berdiri di situ.” Wening mengatur formasi. Menyuruh Raline untuk berdiri agak jauh dari kue indah yang ada di meja. Is sendiri duduk diapit Danang dan Hartono. Di samping depan, Yasmin berdiri. Sementara Firna, ia berdiri di samping dan Hartono.“Nadine tidak mau?” tanya Wening dengan nada yang dibuat ramah.Anak sulung Rasti menggeleng.“Baiklah, acara akan segera dimulai. Ayo, semuanya menyanyi,” ajak Wening.Lagu khas ulang tahun dan tiup lilin bergema. Danang hanya bertepuk tangan dengan pelan, sambil terus mengamati anggota keluarganya satu per satu. Hatinya pun turut merasakan sakit. Akan tetapi, ia seolah terikat dengan sebuah rahasia yang dirinya pernah
last updateLast Updated : 2022-04-29
Read more

Bagian 64

“Biarkan dia pergi, tidak usah kamu kejar, Danang!” ujar Hartono saat langkah kaki anak lelakinya hendak melangkah menyusul anak istri.“Tapi, Bapak ….”“Sudah saatnya mungkin, kamu kembali pada apa yang seharusnya menjadi takdir kamu sejak dulu. Tidak sadarkah kamu, Danang, kalau Firna memang ditakdirkan untuk menjadi jodoh kamu? Masuklah, nikmati hidangan. Lihatlah dan buka mata kamu! Wanita yang kamu perjuangkan, tidak punya adab sama sekali. Bahkan, Firna tidak pernah membentak bapak ibumu. Meskipun dia seringkali diminta untuk bertahan dalam posisi yang menyakitkan, dia tetap patuh. Sementara Rasti? Dia tidak punya siapapun di dunia ini, tapi tidak pernah merasa bersyukur, membangkang pada kita yang telah menyelamatkan dia dulu. Mengambilnya agar memiliki keluarga.”“Tapi, Pak, bukankah kita telah mengambil ….”“Apa yang kita dapatkan sudah menjadi rezeki buat kita. Karena, sesuatu tidak mungkin menghampiri, jika itu bukan takdirnya. Jadi, semua yang kita miliki, itu memang jatah
last updateLast Updated : 2022-05-03
Read more

Bagian 65

Danang seolah tertampar dengan pengakuan dari wanita yang selalu memendam rasa cinta untuknya sejak dulu kala. Ia telah memulai sesuatu yang salah dengan Rasti. Dan kini, apa yang terjadi di masa lalu, mengikatnya dalam sebuah belenggu. Dan Firna, juga harus berada dalam lingkaraqn menyakitkan itu. “Maaf,” ujar Danang lirih. Ia sudah berdiri di belakang Firna. Tangannya memegang pundak wanita ayu di depannya. Firna berbalik. Sepsanag mata yang lentik menatap bola mata Danang. “Tetaplah bersikap lembut padaku. Meski aku tidak mendapatkan nafkah batin sebagai istrimu. Karena itu, satu-satunya hal yang bisa membuat aku bertahan,” pintanya penuh harap. Danang menghenbuskan napas kasar. Sebelum akhirnya mengangguk. Dan tanpa sadar, jari jemarinya meremas tangan Firna. “Maafkan aku,” ujarnya lirih. ‘Ingin rasanya aku menghambur ke pelukan kamu, Mas. Menikmati waktu hanya berdua di kamar ini,’ ucap Firna dalam hati. Untuk sejenak, mereka saling tatap. Firna dengan tatapan penuh cinta ber
last updateLast Updated : 2022-05-03
Read more

Bagian 66

Rasti keluar dari kantor Aris dengan perasaan yang bercampur. Antara lega, juga geram. Betapa keluarga mantan mertuanya telah menyembunyikan banyak hal. Namun, memperlakukannya seolah dirinya hanyalah sampah yang dipungut dan didaur ulang menjadi sebuah hiasan di rumahnya. Selalu diungkit dengan alasan balas budi.“Sabar, satu bula lagi aku baru bisa bertindak, untuk sementara waktu, aku akan menerima apapun perlakuan mereka,’ ucap rasti dalam hati memberikan kekuatan untuk dirinya sendiri.“mama sudah selesai?” tanya Raline setelah beralri menubruk tubuh rasti.“Sudah, Sayang. Habis ini, mau kemana, ayo? Mama turuti,” jawab Rasti sumringah.“Mau makan steak di tempat biasa itu, Ma. Kakak mau?” tanya Raline pada Nadine. Kakaknya hanya menjawab dengan anggukan.Rasti melirik jam di pergelangan tangan. Sudah menunjukkan pukul empat lewat. “Baiklah,” sahutnya mantap.Sepanjang perjalanan, rasti tidak mendengarkan Raline yang berbicara banyak hal. Anak kelas satu SD itu mengomentari apa s
last updateLast Updated : 2022-05-04
Read more

Bagian 67

Giliran Nadine yang memandang ketiga orang tersebut tanpa kedip. Dilihatnya Danang yang menggandeng tangan Yasmin, mendudukkan anak kecil itu dengan begitu lembut. Firna yang tersenyum melihat tingkah manis dua orang yang sangat ia cinta. Semuanya tak lepas dari perhatian Nadine.Rupanya, Danang memang baru saja ke toilet karena mengantar Yasmin menyusul Firna. Sementara makanan telah tersaji di meja. Restaurant itu memang cepat dalam menyajikan makanan.“Suapi,” rengek Yasmin pada Danang.“Suapi Bunda ya, Sayang, Pak Dhe capek. Kasihan,” bujuk Firna. Namun, Yasmin tetap merengek.“Gak papa, sini, aku yang suapi.” Danang mengambil sendok yang ada di tangan Firna, lalu menyuapi Yasmin yang duduk di hadapannya.Sekilas, orang yang tidak tahu akan mengira jika mereka sebuah keluarga. Karena kenyataannya memang, Firna adalah istri Danang meskipun siri. Sikap hangat ketiganya, bisa membuat iri siapapun yang melihat. Tak terkecuali dengan dua kakak beradik yang melihat ayah mereka berada di
last updateLast Updated : 2022-05-04
Read more

Bagian 68

Rasti hanya memainkan sendok pada daging yang ada di hadapan. Danang berusaha keras membujuk Raline yang sudah terlanjur ngambek.“Kenapa Papa pergi ngajak Yasmin? Apa Papa mau jadi papanya Yasmin?” Raline masih terus protes.“Sayang, tadi itu, Yasmin minta makan. Bundanya gak bisa naik mobil ….” Danang memberikan alasan.“Kenapa Papa tidak mengejar kami? Kenapa Papa biarkan kami jalan kaki dan Mama kelelahan gendong aku?” Raline terus meracau.“Sayang, jangan keras-keras. Malu dilihat banyak orang nanti,” ujar Danang membujuk. “Maafkan Papa ya, tadi Papa masih ikut acara ulang tahunnya Eyang,” sambungnya lagi.Nadine melakukan hal yang sama dengan Rasti. Memainkan daging di depannya.“Ras ….” Panggil Danang lembut. Terselip rasa bersalah yang begitu besar, mendengar penuturan si Bungsu. “Maaf, ya?” lanjutnya lagi.Rasti masih diam. Ia tidak mungkin menjawab di hadapan kedua anaknya. “Sudah selesai? Kalau sudah, ayo, kita pulang,” ajaknya tanpa mempedulikan keberadaan Danang.“Aku mal
last updateLast Updated : 2022-05-06
Read more

Bagian 69

Mobil telah kembali memasuki halaman rumah. Tanpa mempedulikan Firna yang terlihat kerepotan menggendong Yasmin yang tidur, Danang segera keluar mobil dan berlari masuk ke dalam rumah. Dilihatnya kedua orang tuda yang tengah berbahagia, bernyanyi menggunakan mic dengan melihat teks yang terpampang di layar lebar. Tidak peduli waktu menjelang Maghrib, kedua pasang suami istri yang sudah berumur itu judtru terlihat menikmati alunan musik.Tanpa ijin dari Wening maupun Hartono, Danang mematikan televisi.“Danang kenapa sih?” protes Wening tidak terima.“Kenapa Ibu membuatkan seragam yang berbeda untuk mereka?” tanya Danang tanpa basa-basi.Wening menarik napas, dan merubah posisi duduk, lalu berkata, “Danang, jujur saja, ibu sudah lama mengenal orang tua Rasti, jauh sebelum membawa Rasti ke sini. Ada banyak hal yang membuat kami tidak cocok. Termasuk bapakmu sebagai rekan bisnis. Kamu tahu, bukan? Bila sebuah perasaan itu tidak dipaksakan? Tidak semua orang seperti Firna, yang bisa memaa
last updateLast Updated : 2022-05-06
Read more

Bagian 70

“Kenapa matamu sembab?” tanya Danang menyelidik saat Rasti baru pulang dari mengantar anaknya ke sekolah. Ia memang tidak berangkat bekerja, karena akan membahas keadaan rumah tangganya dengan Rasti. Pagi hari, istrinya terdengar melakukan panggilan telepon dengan atasan dan membahas tentang toko yang diliburkan.“Tidak apa-apa. Kenapa kamu belum berangkat?” tanya Rasti balik. Meskipun terdengar dingin, tapi Danang sangat bahagia mendengar sang istri berbicara setelah beberapa hari saling diam.“Aku sengaja menunggumu. Aku ingin bicara sama kamu. Aku, aku rindu sama kamu,” aku Danang lirih.“Oh …,” sahut Rasti datar. Ia lalu memasuki kamar, hendak mengambil baju santai.“Jangan seperti ini terus. Aku tidak tahan. Kembalilah seperti dulu. Aku, aku sangat mencintai kalian,” ucap Danang sambil memeluk tubuh Rasti dari belakang.“Keadaan sudah lain, Mas. Semuanya telah berubah, dan kamu sudah memiliki Firna,” lirih Rasti.“Berhentilah membahas dia saat kita bersama. Agar kamu merasa, hany
last updateLast Updated : 2022-05-09
Read more
PREV
1
...
56789
...
19
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status