Tiba-tiba ia teringat seseorang. Aris. Satu nama yang terlintas di kepalanya. Dengan segera, Rasti menelpon notaris itu.“Ok. Jangan khawatir, Rasti. Aku akan menyuruh seseorang bertemu dengannya sekarang juga.”Rasti sedikit bernapas lega setelah mendengar jawaban dari Aris. Ia menunggu dengan gelisah, kabar selanjutnya.Di kantornya, Aris segera meminta Hanung untuk mengajak bertemu dengan Hartono.“Tapi saya sedang sibuk, Om,” jawab Hanung yang memang tengah menghadap setumpuk berkas di atas meja kerjanya,“Yang penting, suruh dia ke kantor kamu. Suruh menunggu saja yang lama,” perintah Aris.“Terus, apa yang saya harus katakan, Om. Saya benar-benar tidak tertarik dengan kasus dia.”“Ya, kamu ‘kan pengacara. Pasti punya bahan pembicaraan dong. Yang penting, usahakan, Hartono berada di kantor kamu cukup lama, ada sesuatu hal yang harus Rasti kerjakan soalnya, Dan Hartono menjadi pengganggu.”“Baik, Om,” jawab Hanung patuh.Hanung, sosok pria yang berasal dari keluarga yang tidak pun
Last Updated : 2022-05-30 Read more