Home / Romansa / MADU SATU MERTUA / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of MADU SATU MERTUA: Chapter 91 - Chapter 100

181 Chapters

Bagian 91

“Tinggalkan saja rumah ini secepatnya. Saya sudah menghubungi makelar yang akan membantu menjual rumah itu,” ucap Hartono pada Cokro yang berkunjung ke rumah lama Rasti.“Apa mungkin bisa berhasil?” tanya Cokro bimbang.“Saya yakin berhasil. Akan ada pengacara yang membantu kita.”“Meskipun tanpa akta jual beli?” Cokro meragukan Hartono.“Iya. Apa yang tidak bisa kita lakukan dengan uang.” Hartono berkata penuh percaya diri.“Tapi, kami mohon, untuk sementara waktu, biarkan kami tinggal di sini. Rasanya, sangat sedih bila harus meninggalkan rumah ini. Kami sudah sangat kerasan,” sahut Rianti sedih.Hartono menarik napas pelan. Terlihat bimbang dengan permintaan Rianti. “Saya mengkhawatirkan bila Rasti akan melakukan hal-hal anarkis,” lirihnya.“Berarti, kemungkinannya, dia punya bukti yang kuat. Apapun itu, saya tidak tahu yang terjadi di masa lalu, Pak. Bila terjadi sesuatu hal, saya benar-benar tidak mau terlibat,” ucap Cokro.“Tidak akan terjadi apapun. Yang terjadi di masa lalu, s
last updateLast Updated : 2022-05-23
Read more

Bagian 92

“Danang datang kesini!” perintah Hartono melalui sambungan telepon.Danang yang saat itu sedang tidak ingin ke rumah orang tuanya, menolak mentah-mentah perintah dari sang ayah.“Jika kamu tidak datang, maka bapak akan datang lagi untuk menghajar tubuh istrimu,” ancam Hartono tidak main-main.“Bapak, ada apa lagi dengan Rasti?” tanya Danang heran.“Makanya, cepat datang ke sini,” teriak Hartono dari seberang.Wening yang saat itu tengah merawat tanaman kesayangan di depan rumah, berlari masuk. “Kenapa sih, Pak, teriak-teriak?” ujarnya ketakutan.Hartono menatap dengan penuh kemarahan pada Wening. “Seret anakmu ke sini! Atau aku akan bunuh gembel itu,” ucapnya.“Gembel siapa? Anak siapa yang harus aku seret?” tanya Wening bingung.“Danang. Dia tidak mau datang ke sini.” Hartono masuk ke kamar membanting pintu.Sementara itu, Danang yang sedang dalam suasana hati yang kacau, semakin terpojok dengan ancaman Hartono. Di saat hati dalam keadaan bimbang, teriakan Nadine dan Raline yang mema
last updateLast Updated : 2022-05-24
Read more

Bagian 93

Untuk sejenak, mereka saling diam. Danang kembali tersungkur di pangkuan Rasti. Dadanya sudah merasa sakit akibat tertekan dengan segala ucapan istrinya. “Dan kamu ingin tahu, kenapa aku sampai dingin seperti itu? Sudah siap kamu mendengarnya, Mas?” Kali ini, Rasti sudah tidak berurai air mata lagi. “Yang pertama. Mengapa kamu ikut menyembunyikan harta peninggalan orang tuaku yang orang tuamu kuasai? Kamu tahu semuanya ‘kan, Mas? Tapi kamu memilih ikut diam, menjadikan aku sebagai bahan hinaan keluargamu, sementara mereka makan dan hidup bermewah-mewahan dari hasil merampok harta kami.” Danang seketika bangun. Wajahnya pucat pasi. Apa yang ia dengar, membuat kaget melebihi saat rasti mengetahui tentang kejadian di villa. Lelaki itu sama sekali tidak mengira, jika akhirnya Rasti tahu semuanya. “Ras-rasti ….” “Kenapa? Kaget? Tidak menyangka kalau aku akan tahu? Sebuah rahasia, sebuah kelicikan, suatu saat pasti terbongkar. Itu sudah menjadi hukum alam.” Rasti terdiam sebentar, menga
last updateLast Updated : 2022-05-24
Read more

Bagian 94

Rasti sudah mengintip dari balik pintu. Ia tidak kalah kaget. Mendapati kedua putrinya melihat gambar tidak senonoh yang seharusnya tidak dilihat.“Ya Allah, bagaimana aku harus menjelaskan semuanya?” lirihnya. Bersandar pada tembok sambil memegang dada.“Sayang, maafkan papa. Itu, Tante Firna tenggelam, papa menolong,” ujar Danang berbohong.“Tapi kenapa wajah Tante Firna cantik dan tersenyum? Apa boleh, orang tua tidak pakai baju bersama dengan lawan jenis? Bukankah papa bilang, kami tidak boleh dekat anak laki-laki. Apalagi sampai membuka baju di kolam renang dan dilihat mereka. Kenapa papa lakukan itu?” protes raline.Danang benar-benar hilang akal untuk membohongi kedua putrinya yang masih polos.Rasti dengan cepat masuk ke kamar. Bukan untuk menyelamatkan Danang tentunya. Namun, mental anak-anaknyalah yang harus ia selamatkan.“Kakak, Adek, harusnya, gak boleh buka hp orang tua tanpa ijin. Tanpa pamit juga. Kenapa tadi buka, ayo? Itu bisa saja gambar yang diedit orang iseng. Lai
last updateLast Updated : 2022-05-25
Read more

Bagian 95

Memilih tidak menjawab, Danang masuk ke dalam rumah dan menjatuhkan tubuh di atas kursi ruang tamu. Firna melonjak bahagia. Debar-debar kerinduan semakin dirasakan dalam hati. Namun, ia berusaha menetralisir rasa itu. Berjalan anggun menuju ruang tamu dengan harapan, senyum manis sang suami akan ia dapatkan. “Kenapa bapak memaksa aku datang?” tanya Danang dingin. “Kamu tidak bisa berlama-lama mempertahankan pernikahan kamu dengan Rasti,” jawab Hartono. Firna yang semula tersenyum, menarik kembali bibirnya. Dari nada bicara yang ia dengar, ia tahu, bahwa ada sebuah masalah yang terjadi diantara mereka. Oleh karenanya, ia memilih mundur, kembali lagi ke dalam kamar dengan perasaan was-was. Hubungannya baru saja tercipta dengan Danang. Tentu saja terbesit rasa khawatir bila yang terjadi akan berimbas pada rumah tangganya. Di ruang tamu, Danang diam tidak menanggapi permintaan Hartono. Ia berpikir, cepat atau lambat, Rasti-lah yang akan mengambil keputusan atas hubungan pernikahannya.
last updateLast Updated : 2022-05-25
Read more

Bagian 96

“Kenapa kamu selalu mengirim gambar kita saat berdua?” tanya Danang sedikit ketus saat masuk ke kamar Firna. Ia yang sedang merapikan beberapa baju di lemari berbalik dan terlihat gugup.“Kamu seharusnya tahu, batasan yang harus kamu lakukan, Firna! Bukan berarti harus seenaknya seperti kita ini pasangan yang resmi.”“Pasangan resmi atau tidak resmi, yang namanya hubungan, melibatkan hati, Mas. Aku tidak memulai lebih dulu. Aku hanya sedikit menikmati rasa bahagiaku karena akhirnya, kamu yang aku cintai bertahun-tahun bisa aku miliki meski tidak seutuhnya.” Berkata demikian, Firna terlihat sedih.“Ada hati orang di sekitarku yang harus kamu jaga. Dan kamu tahu? Nadine juga Raline melihat foto yang kamu kirim.”Firna terdiam. Hanya mampu memandang wajah kusut Danang. “Untuk perasaan anak-anakmu, aku minta maaf, Mas. Aku janji aku tidak akan melakukannya lagi. Tapi, jika Mbak Rasti memang sudah tahu hal ini, bukankah ini adalah konsekuensi yang harus diterima? Karena sebagai istrimu, ak
last updateLast Updated : 2022-05-26
Read more

Bagian 97

“Ibu, istrinya Pak Danang, ya?” tanya seorang karyawan saat Rasti datang dan langsung duduk di kursi kerja milik suaminya.“Betul,” jawabnya datar. “Kumpulkan semua karyawan. Akan ada rapat penting,” lanjutnya.“Tapi, Pak Danang?” Karyawan yang masih muda itu ragu.“Tempat ini sudah berada di bawah kendali saya. Jika ada yang tidak menurut, silakan untuk resign!” tantang Rasti.“Ba-baik, Bu,” ucap karyawan panic.Hanya lima orang yang bekerja di showroom. Itu membuat Rasti mudah untuk mengendalikan mereka semua. Tentunya dengan ancaman bila tidak menurut, ia akan memecat orang tersebut.Setelah semuanya duduk di sofa yang disediakan untuk tamu, rasti memulai meeting kecil. “Ada hal-hal yang terjadi yang kalian tidak tahu. Yang untuk saat ini, ini menjadi rahasia keluarga saya. Tapi satu hal. Jika kalian tidak menurut sama saya, maka saya pastikan, kalian akan ikut saya seret untuk berurusan dengan polisi,” ancam Rasti sebelum memulai pembicaraan inti.Kelima pemuda yang memakai seraga
last updateLast Updated : 2022-05-26
Read more

Bagian 98

Sehari setelahnya, Hartono menerima sebuah surat yang dikirim. Lebih tepatnya sebuah berkas, karena dalam ukuran yang besar.Ia yang duduk di kursi teras sambil menikmati secangkir kopi. Dengan santai membuka kertas yang ada di tangan tanpa nama pengirimnya.Matanya membelalak sempurna, saat tahu isi dalam amplop besar berwarna coklat berperangko itu. Napasnya naik turun menahan emosi. Tuduhannya jelas langsung terarah pada Rasti. Menantu yang sangat dibencinya itu.Lelaki yang sangat cerdik itu, tentu saja tidak langsung percaya dengan benda yang saat ini ada di tangannya. Secepat kilat bersiap menuju kantor BPN untuk mengecek apakah sertifikat itu masih bisa digunakan atau tidak. Ia bahkan lupa, bila Firna, menantu kesayangan sudah tidak ada lagi di rumahnya. Sementara Wening, tidak berani mengadukan hal tersebut pada sang suami karena sadar, Hartono sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja.Di depan kemudi, Hartono menatap lembaran sertifikat yang ada di tangan. Ia lalu meremas be
last updateLast Updated : 2022-05-28
Read more

Bagian 99

‘yang sering memenangkan kasus, ya Mas Hanung itu. Karena memang, dia hanya membela orang-orang yang berada dalam pihak atau posisi yang benar. Jadi, bisa dipastikan bila lawannya salah, maka akan kalah.”‘Aku harus mencari pengacara lain. Hanya untuk melawan rasti, tidak perlu sepertinya mencari pengacara handal. Dia bisa apa? Pasti tidak akan bisa menemukan lawyer yang bisa menandingi punyaku,’ ucap Hartono yakin dalam hati.***Sudah satu minggu Danang tidak pulang dan tidak memberikan kabar. Ia memilih menenangkan diri di sebuah losmen yang disewanya. Selama itu pula, Rasti berusaha menyembuhkan luka hati kedua anaknya. Sementara Firna, memilih tinggal di rumah orang tuanya yang sebentar lagi akan diambil hak miliknya oleh Rasti.Suatu hari, Firna memberanikan diri untuk datang ke rumah Danang. Ia ingin meminta secara langsung pada Rasti agar tidak mengusik kehidupan orang tuanya.Sore itu, saat anak-anaknya pergi mengaji, Rasti terpaksa menerima Firna sebagai tamu di rumahnya. De
last updateLast Updated : 2022-05-28
Read more

Bagian 100

Aris : Sertifikat sudah jadiBunyi pesan dari Aris membuat Rasti melonjak bahagia. Sejenak lupa dengan kedatangan Firna yang membuatnya emosi.Rasti : Benarkah, Pak? Cepat sekali?Aris : Cepat, dong. Saya yang urus.Lagi. Rasti tersenyum bahagia. Ia sudah berhasil membuat seluruh aset yang dikuasai Hartono, berpindah ke tangannya, meski harus merogoh uang dalam jumlah cukup banyak.“Bersiaplah kalian,” gumam Rasti. Setelahnya, terdengar percakapan dua putrinya yang baru saja pulang mengaji.Rasti menatap iba pada Nadine dan Raline yang memasuki ruang tamu dari pintu depan. Bagaimanapun puas hatinya saat ini, tetap saja, apa yang terjadi saat ini hanya membuat hati kedua putrinya terluka.“Sudah pulang?” tanya Rasti sambil tersenyum.“Sudah dong, Mama. ‘Kan sudah sampai rumah.” Jawaban Raline membuat ibunya tertawa. Karena menurutnya, hanya senyum kedua anaknya lah yang bisa memberinya kekuatan saat ini.***Siang itu, Hartono mendatangi showroom dengan alasan mencari Danang. Namun, ia
last updateLast Updated : 2022-05-30
Read more
PREV
1
...
89101112
...
19
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status