51Mas Pandu membantuku berdiri dan kembali duduk di tepi tempat tidur. "Mas, boleh pinjam HP sebentar?" "Untuk?""Mau nelpon Ayah. HP-ku entah di mana, aku lupa nyimpen."Mas Pandu menyodorkan ponselnya yang segera kuambil lalu menghubungi Ayah. Kemudian, ia menghampiri Ibu yang selalu menatapnya sinis. "Ibu, mari kita ngobrolnya sambil minum teh di depan," ajak suamiku sopan sambil mempersilahkan Ibu keluar. Walaupun dengan angkuh, akhirnya ibu keluar. Aku jadi leluasa menelepon Ayah. "Assalamualaikum, Yah, masih kerja?" sapaku begitu ayah mengangkat teleponnya. "Bentar lagi, Sayang, ada apa?" jawab ayah di seberang. "Ayah pulang kerja langsung ke sini, ya, Ibu ada di sini.""Lho, ngapain Ibu kamu? Kok, nggak nunggu Ayah pulang dulu?""Au, tuh. Lagi main drama.""Drama apa?""Drama kolosal, kayaknya kebanyakan nonton sinetron ikan terbang.""Kamu ngomong apa, Al?" tanya ayah heran."Udah, pokoknya pulang kerja Ayah mampir sini, ya. Ibu meresahkan."Aku menutup panggilan setela
Read more