138Prisa mendelik tajam ke arah Papa dan ibu sambungnya."Enak saja kalian. Bulan madu terus yang dipikirin. Udah tua juga!" ketusnya seraya tetap meladeni si kembar."Jangan salah, Pris. Biar Papa sudah tua, masih bisa bikin kembar lima lho, buat adik Nakula Sadewa ... aww." Pandu meringis sambil memegangi pinggangnya karena cubitan sang istri baru saja mendarat di sana. Kali ini bukan hanya Prisa yang mendelik, tetapi juga istri yang sangat dicintanya itu."Enak aja, emangnya aku kucing, kembar lima Bawa kembar dua aja segitu beratnya, apalagi kembar empat," sungut Alvina kesal."Lho, nggak apa-apa sayang, biar cepat tambah banyak. Kan, Mas kejar target, pengen punya kesebelasan ... aww." Pandu mengaduh lagi. Satu lagi cubitan mendarat di pinggnag yang lainnya. Alvina melotot."Syukurin! Ganjen sih, udah tua juga, masih doyan aja!" Prisa merutuk."Bagus lah, Pris. Justru bahaya kalau Papa udah gak doyan. Kasihan Bundamu kekeringan," ucap Pandu lagi santai. Alvina melotot lagi, seda
Read more