Semua Bab Ibuku Bukan Wanita Biasa : Bab 11 - Bab 20

42 Bab

Terungkap

Kenyataan bahwa dirinya hanya anak adopsi cukup melukai hati pemuda itu, apalagi Randu tidak tahu menahu perihal ibunya selama ini. Siapa orang tua angkatnya selama ini? Hal apa saja yang mereka sembunyikan? Randu ingin sekali bertanya banyak hal. Tentang mengapa ibunya ada dalam daftar personil elite lost. Tentang mengapa ibunya menyembunyikan identitas aslinya. Dan, apa yang ibunya lakukan selama ini. Tapi, Randu harus menahan diri untuk tetap berpura-pura tidak tahu. Barangkali selama ini sang ayah juga tidak tahu apa-apa. Randu tidak ingin merusak hubungan kedua orang tuanya. Randu berjalan menuruni tangga menuju ruang makan. Seperti biasa, makan bersama sebelum berangkat sekolah. Sejujurnya, Randu ingin menghindari momen ini. Randu tidak ingin ditanyai ini dan itu. Dia sedang tidak ingin bicara. Otaknya masih memproses semua hal yang baru-baru ini dia temukan. Juga hal-hal yang belakangan ini terjadi secara tidak terduga. Pemuda itu duduk disamping Riana, demi mengh
Baca selengkapnya

Tawaran

"Jangan katakan apa pun dulu pada Nona, dan untuk sementara rahasiakan ini dari Raiden!" Perintah Paul. Ethan menoleh, "Kau ingin dipenggal?!" "Kau ingin dibakar hidup-hidup?!" Balas Paul melotot. Ethan mendengus, sungguh tidak ada jalan aman bagi mereka. "Rahasiakan ini sementara dari orang-orang, terutama dari Nona. Kita akan bergerak diam-diam untuk mengambil kembali berkas itu. Jika sampai ada yang tahu..., berarti informasi itu darimu!" Ethan mendelik, "Terserah," pria itu mengetuk meja tiga kali, "memangnya kau punya rencana?" "Untuk saat ini, tidak!" Jawab Paul datar. "Owh, sialan! Kau benar-benar ingin dipenggal!!" Umpat Ethan kesal. Pria itu beranjak dari tempatnya. Membiarkan pria berkepala plontos itu sendiri.Paul mengusap kepalanya frustasi, mengapa harus Randu yang mengambilnya? Sungguh, jika Riana tahu, wanita itu akan mengamuk. Putra semata wayangnya, akhirnya mengetahui identitas asli sang ibu. Jika saja orang yang mencurinya adalah orang lain, Paul tidak aka
Baca selengkapnya

Pertama Kali

Paul tidak mengatakan bahwa ia menyerah, hanya saja ia tidak memiliki cara untuk mendapatkan kembali berkas yang dicuri. Padahal, selama ini Paul dijuluki ahli strategi. Seberapa kuat musuh, seberapa hebat taktik, seberapa banyak hal yang menghalangi, dan sesulit apa pun misi mereka. Paul selalu menemukan jalan keluar. Maka, ketika Paul disatukan dalam misi bersama Riana. Bisa dipastikan mereka akan menjadi dua kali lipat lebih baik. Terkadang musuh akan mundur tanpa diminta, menyerah begitu saja tanpa perlawanan. Seakan tahu, bahwa berhadapan dengan keduanya adalah hal yang paling membahayakan. Namun, kali ini Paul terlihat putus asa. Tidak ada satu pun jalan yang bisa Paul tempuh untuk membuatnya tetap aman. Semua cara yang pernah Paul lakukan adalah cara kotor yang menyiksa. Menyisakan pilu pada setiap penerimanya. Jika Paul melakukan itu, Riana akan membalasnya dua kali lipat lebih kejam. Dengan cara yang tak akan pernah Paul duga. Sudah dikatakan, bahwa Riana mematikan den
Baca selengkapnya

Paket 1

"Kenapa kamu biarin, Ri?! Randu itu bohong sama kita!!" sentak Gean, "kamu tahu kalau bohong satu kali, akan membawa kebohongan selanjutnya!" "Mas-" "Kamu tahu aku gak pernah suka dibohongin, Ri! Kamu tahu aku gak suka main rahasia." Riana terdiam, perkataan Gean barusan seperti menyindirnya. Semua tentang Riana adalah rahasia. Dan, demi menyembunyikan masa lalunya, Riana berbohong pada Gean, dia menyembunyikan semuanya. Seandainya kamu tahu, mas. Bahwa dibalik aku yang kamu tahu, banyak rahasia yang kugenggam. Tentangku dan masa laluku yang mungkin tidak akan pernah bisa kamu maafkan. Karena itu, aku memilih untuk menyembunyikan. Maaf ."Ri, kamu harus ngomong sama Randu!" kali ini Gean merajuk. Riana menghela napas, "Mas, Randu butuh waktu. Kasih dia ruang buat sendiri. Kamu denger, kan, dia ngomong apa?" "Iya, tapi-" "Randu itu udah dewasa, dia tahu mana yang baik dan buruk. Dia udah bisa buat keputusan sendiri.""Memangnya kamu siap kehilangan Randu?" suara Gean melirih. A
Baca selengkapnya

Markas Lost

Gean menanggalkan jasnya, melempar asal pakaian mahal itu ke atas sofa. Dia membuka dasi yang seharian ini terasa seperti mencekik. Sejujurnya Gean lelah, dan ingin segera pulang, namun berkas yang menumpuk tidak bisa diabaikan. Sebagai Direktur, Gean harus bertanggung jawab penuh atas kendali perusahaan. Meski secara resmi perusahaan ini adalah miliknya. Tapi, Gean tidak bisa semena-mena. Perusahaan yang bergerak dibidang properti ini adalah milik sang ayah. Yang diturunkan secara langsung padanya. Meski awalnya Gean enggan, namun dengan segala bujuk rayu sang ibu akhirnya Gean tak kuasa menolak. Pada akhirnya, perusahaan ini menjadi tanggung jawabnya. Tok tok tok "Masuk!" Seorang perempuan masuk, membawa setumpuk berkas juga sebuah Ipad di tangannya. Gean yang melihat itu lagi-lagi menghela napas. Setelah menyimpan semua berkas di atas meja, perempuan bernama Bisya yang menjabat sebagai sekretarisnya itu mengulurkan sebuah Ipad ke hadapan Gean. Ipad yang memperlihatkan jadwal
Baca selengkapnya

Martin

"Jangan sebut itu brengsek! Kau juga pengkhianat!" Martin berdiri mendekat pada Riana. Jarak mereka terlampau dekat, hingga Martin bisa merasakan napas memburu wanita di depannya. Kemudian dia mengangkat sebelah tangan, sebagai tanda agar kedua pria yang sejak tadi mengungkung Riana, melepaskannya.Dilepaskanlah Riana dengan begitu kasar, dan kedua pria itu berlalu pergi entah ke mana. Sedang Martin memandangi wajah Riana dari dekat. Menatap tepat pada manik yang membara ditelan amarah. Pria itu tersenyum, menepuk pundak Riana. "Jangan sentuh aku sialan!" Cecar Riana seraya menepis kasar tangan Martin. "Tidak ada yang berubah darimu," Martin menjauhkan tubuhnya, "kau masih secantik dulu." PlakkkkSatu tamparan keras mendarat di pipi Martin, meninggalkan jejak kemerahan yang nampak kontras dengan kulit pucat pria itu."Aku tahu kau membenciku, tapi bisakah kau meninggalkanku dan hidup di jalan masing-masing? Aku sudah meninggalkan tempat ini bertahun-tahun yang lalu!" Martin tam
Baca selengkapnya

Dari Sisi Randu

Randu' side Semuanya dimulai ketika hari itu, dua sosok pria yang menghadang jalanku dan juga ibu. Mereka menyapa seolah telah mengenal ibuku sejak lama. Setelahnya, aku melihat wajah ibuku begitu murka, hingga menampar salah satu dari mereka. Tapi hari itu, aku pun mengetahui sebuah fakta, bahwa aku bukan putra kandung kedua orang tuaku. Syok, aku menghindari ayah ibuku setelah mengetahui itu. Tapi, berbagai kejadian aneh pun di mulai. Mulanya aku menemukan ibuku yang pergi diam-diam ditengah malam. Kupikir ibuku memiliki pria simpanan. Atau seperti yang biasa disebut selingkuhan. Namun, rupanya aku keliru. Ibuku memasuki sebuah bangunan di tengah hutan, bangunan tua yang tidak berpintu. Yang rupanya pintu itu disembunyikan agar bangunan tersebut tidak terlihat.Di dalam gedung, banyak hal yang kulihat. Terlebih senjata-senjata yang tak banyak kuketahui berjajar begitu rapih. Serta ibuku yang begitu dihormati ketika beliau datang ke sini. Setelahnya, aku mendap
Baca selengkapnya

Dika Disekap

Seorang pria jangkung menyerahkan selembar dokumen berisi data diri lengkap pada Martin. Data diri Randu sesungguhnya yang hanya mereka tahu. Martin menerimanya, "Kau sudah mengirimkan hadiah spesialnya?""Sudah, pak.""Bagus. Kita tinggal menunggu mangsa menangkap umpan""Tapi, pak-""Kenapa?""Sebelumnya Randu menerima sebuah buket bunga dari seseorang. Bunga mawar biru, lambang organisasi."Pria itu menyerahkan beberapa foto hasil membuntuti Randu. Kening Martin mengkerut. "Randu punya pacar?" Martin tidak menangkap maksud si pria. Bisa jadi seseorang dari mereka rupanya ikut menginginkan putra dari petinggi Lost dulu. "Sejauh ini, Randu tidak pernah dekat dengan wanita mana pun." Jawabnya lugas. Martin terdiam sejenak, "Mungkinkah pengagum rahasia?" lantas pria itu bergumam. Si pria menahan napas, mengatupkan bibirnya sedikit kesal, kenapa Martin mendadak menjadi tidak peka?"Pak, maksud saya. Mungkinkah seseorang di organisasi ini juga menginginkan Randu? Mengingat tidak ada
Baca selengkapnya

Ujian

Memang benar, bahwa pergi untuk melawan penjahat tidak boleh sendirian. Karena bahaya akan selalu mengintai. Dan dengan senantiasa menghampiri ketika lengah.Begitu dengan Randu, pria itu tergugu ketika bangun dia mendapati dirinya di posisi yang sama dengan Dika. Dia salah, karena memasuki kandang serigala tanpa rencana apa pun. Jangankan rencana, mempersiapkan diri untuk berbagai hal saja tidak. Selain itu, Randu sadar bahwa dirinya tidak berada di tempat yang sama. Dia mengamati sekitar, di atas kepalanya ada 3 tali yang tergantung. Ruangan dengan dinding yang lembab dan berjamur, bau amis menyengat, serta senjata seperti cambuk, tali, pisau, mau pun belati bergantung disetiap sudut ruang. Randu bergidik ngeri, apa mungkin ini tempat penyiksaan? Pemuda itu menyenggol Dika yang masih belum sadar. "Dika!" panggilnya pelan. Dika tidak merespon, ada segaris luka di dahinya, memanjang, hampir menyentuh mata. Randu benar, Dika dipukuli oleh orang-orang itu. "Dika!" Panggilnya la
Baca selengkapnya

Cari Randu!

Ada yang janggal, Riana menyadari ada sesuatu yang hilang. Dia melirik sekitar, tidak ada Randu di sana. Ke mana anak itu? Batinnya. "Apa maksudnya ini? Kenapa kamera ini bisa ada di tangan orang lain." Gean berujar, mengalihkan perhatian istrinya."Seseorang mencurinya." "Bagaimana bisa?" Riana menggeleng, namun ada sesuatu yang masih mengganjal. Dia meraba tempat tidurnya, mencari benda kecil yang jatuh saat membuka bungkusan paket tersebut.Tidak ada, hard-disk nya hilang. Riana juga tidak menemukan Randu. Sejenak wanita itu berpikir, jika isi kameranya kosong, maka seseorang menghapusnya, atau bisa jadi orang itu menyalinnya sebelum menghapus semua.Tapi, kenapa? Apa yang diinginkan orang itu? Lalu, apa isi hard-disknya? Kenapa tiba-tiba... tunggu!Riana membelalak, dia bangkit dari duduknya. Gegas wanita itu pergi ke kamar sang putra, tidak menemukan yang dicari di sana. Riana mengelilingi rumah. Gean tidak mengerti hanya mengikuti sang istri yang kelimpungan mencari sesuatu.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status