Pagi-pagi buta, Riana sudah berjongkok di depan gerbang rumahnya. Dia menggunakan kacamata pembesar, satu tangannya memegang senter kecil. Wanita itu menyisir gerbang dari atas hingga bawah, dari ujung satu ke ujung lain. Tidak ada tanda-tanda kerusakan pada gerbang rumahnya. Kala itu, waktu baru menunjukkan pukul 4 pagi, ayam-ayam belum berkokok, dan para manusia yang super sibuk di lingkungan rumahnya, masih memejamkan mata, berada di alam mimpi. Riana perlu sesuatu yang bisa dijadikan petunjuk, siapa yang dengan lancang telah mengambil kameranya. Kamera itu memang bukan kamera mahal, tapi isinya, bisa menghancurkan hidup dan keluarganya. Dia kembali menyisir dari sudut hingga sudut. Tapi, tidak menemukan apa pun. Cahaya dari senter mulai menyisir jalan, sudut-sudut tembok, dan beralih pada taman. Jika orang itu mengetahui letak cctv, maka yang diincar adalah titik buta. Dan, taman buatan Riana ini tidak tertangkap cctv. Seharusnya, ada jejak kaki di sana. Atau setidaknya, a
Read more