"Apa yang kau inginkan?"Sosok itu sedikit melunak, dia menurunkan nada suaranya. "Kau adalah menteri.""Lantas?""Lost mengincar putraku."Dia menaikkan alis, "Sejak kapan kau punya anak?"Riana mendengkus, kenapa orang-orang kerap menanyainya hal serupa? "Apa pentingnya aku menjawab pertanyaanmu? Faktanya aku nemiliki putra.""Penting, itu menunjukkan bahwa tidak sedang menipu daya diriku. Lagipula, kau mandul, Riana." Sial! Kesal, wanita itu mengepalkan tangan. Jika tidak membutuhkan bantuannya, mungkin sudah Riana hajar. "Kau tidak pernah memperbaiki filter bicaramu rupanya, menteri Doja."Doja tersenyum, "Ini bukan gayamu, jangan bertele-tele, cepat katakan yang kau inginkan! Aku tidak punya banyak waktu meladenimu." Ujarnya kesal, seraya bejalan menuju kursi tamu. "Beri aku akses senjata."Doja menoleh pada Riana secepat kilat, "Kau ingin aku memberi akses perdagangan senjata ilegal?!""Ya.""Aku menteri! Menteri pertahanan! Apa kata orang nanti jika aku ketahuan?!" Doja men
Read more