Beranda / Fantasi / Bukan Cinta Biasa / Bab 21 - Bab 30

Semua Bab Bukan Cinta Biasa: Bab 21 - Bab 30

71 Bab

Berbohong Demi Kebaikan 1

"Apaan sih!" balasku spontan, meski dengan suara berbisik.Sialnya, perempuan muda dan pacarnya mendengar. Seketika mereka menatapku penuh selidik."Eh, enggak, Kak. Itu ... anu, bonekanya lucu," elakku salah tingkah.Mungkin karena terlalu bersedih menangisi kematian dua boneka mahal yang terlanjur dianggap anak, hingga mereka memilih bergantian curhat daripada kepo salah ucapku tadi. Antara bingung mencari kain kafan, siapa yang memandikan, sampai letak tanah pemakaman."Ternyata tetangga Naya jadi gila. Hahaha!" Hanya Kaivan yang bebas mengeluarkan unek-unek, tanpa takut menyinggung tuan rumah.Sebisa mungkin aku berusaha menghibur kesedihan pasangan belum siap menikah ini, sambil mencari solusi yang hemat tenaga dan biaya tentu saja. Lalu, pilihan pun jatuh pada 'dibuang' dengan bahasa halus.Iya, aku bilang boneka itu dikembalikan atau berikan saja pada yang lebih membutuhkan. Syukur kan kalau yang mendapat boneka itu tahu, kemudian lan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-14
Baca selengkapnya

Berbohong Demi Kebaikan 2

[Sean, kamu di mana?]Ke luar dari lokasi Persada Tivi, aku sengaja tidak langsung pulang. Melainkan DM Sean untuk memastikan janji tadi siang.[Depan resto]Balasnya singkat. Uft, ternyata dia juga sedang harap-harap cemas menunggu.[Loh, samaan. Kamu pakai baju apa?][Hoodie abu-abu]Aku langsung memasukkan handphone ke saku jeans, meneliti ke segala penjuru untuk mencari orang dengan warna pakaian seperti yang disebut Sean.Ketemu, aku langsung melambai pada laki-laki yang duduk di jok motor. Secara kebetulan ia menatap ke arahku."Sean, sini!"Laki-laki pemilik hoodie abu-abu itu tersenyum cerah menangkap isyarat, segera mengangguk lantas meninggalkan motor yang terparkir lumayan jauh dariku.Seperti akting pertemuan di drama drama Korea, Sean berlari ke arahku dan langsung aku sambut genggaman tangan. Tidak mungkin berpelukan, bukan muhrim. Apalagi ini tempat umum, bukan lokasi strategis untuk pacaran apalagi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-14
Baca selengkapnya

Fitnah Anak Pak Rete 1

"Nay, tumben olahraga pagi?"Seorang laki-laki berkaos kuning jreng, mensejajari langkah cepatku. Senyum manis langsung tercipta simetris, saat aku menoleh untuk menjawab sapaan."Eh, Kang Iwan. Jalan juga," balasku."Sesekali, Nay. Di rumah suntuk. Udah seharian capek kerja, sampai rumah Mama masih ngomel-ngomel!"Wah, ternyata laki-laki juga bisa curhat. Tapi, sepertinya masalah Kang Iwan seru dan serius ditanggapi. Secara, dia jarang sekali berbaur dengan warga. Meski ketampanannya menjadi idola ibu-ibu satu komplek perumahan.Introvert kali istilahnya."Memangnya kenapa, Kang? Kan Akang udah mau kerja, depresi dari Teh Sari juga nggak lama?"Setahuku tentang duda tanpa anak yang jalan santai di sebelahku ini sih begitu. Sempat depresi gara-gara bercerai dengan istri cantik blasteran bule.Kang Iwan mengembuskan napas kasar. "Itulah, Nay. Mama ngomel pengen punya cucu, sedangkan aku masih trauma nikah lagi!"Tiba-tiba
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-14
Baca selengkapnya

Fitnah Anak Pak Rete 2

Aku langsung terbahak membayangkan taruhan menakutkan itu. Apa jadinya kalau Kang Iwan dengan penuh percaya diri menyetujui, karena takut pamor ketampanannya luntur di depan ibuk-ibuk. Lalu dia kalah, mau tidak mau jualan bakso, lalu ....Anak Pak Rete yang biasa kerja enak di balik meja petugas kecamatan, tiba-tiba jualan bakso karena kalah taruhan."Berani berbuat harus berani tanggung resiko, apalagi jailnya udah ke ranah nama baik!" Kaivan kembali bicara serius. "Masih untung loh cuma dihukum jualan bakso, daripada aku jadiin patung penjaga bendera!"Ya ampun, kalau aku sih milih jadi patung. Anak keluarga super gengsi jualan bakso mah bukan untung, tapi malu tujuh turunan."Nggak nyangka banget. Kang Iwan yang kelihatan baik depan orang, pendiam sejak cerai sama istrinya, ternyata pintar cari muka!" gerutuku kecewa."Makanya harus diberi pelajaran, supaya hati-hati kalau pengen viral," nasehat Kaivan."Van, terus aku nanti gimana kalau
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-14
Baca selengkapnya

Rentenir Sial

Hujan yang turun sejak subuh tadi belum ada tanda-tanda akan reda, membuat angka delapan yang ditunjuk jarum jam tetap redup seperti suasana jam lima pagi.Pagi yang malas menerbitkan matahari, biasanya juga membuat orang setengah hati beranjak dari rebahan. Aku pun jadi betah berlama-lama menikmati sepiring nasi goreng sambil menonton film di handphone kalau begini. Apalagi, Kaivan sengaja tidak ke luar dari lampu.Benar-benar membagongkan! Begitu disebut pemalas tidak mau!Namun, sarapan dan fokusku pada layar handphone seketika terganggu oleh gedoran dari pintu ruang tamu. Semakin lama seperti orang hendak merobohkan rumah saja. Padahal, bel yang kupasang dengan harga tidak murah memiliki tujuan supaya orang mudah memanggil tuan rumah.Semakin bertambah kesal, aku terpaksa juga meninggalkan ruang makan.  Menyahut orang tidak sabaran di luar sana sambil berusaha memutar anak kunci secepat mungkin. Kupikir tetangga iseng, ternyata ....Seoran
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-15
Baca selengkapnya

Rentenir Sial 2

Aku tersenyum tipis. "Bisa diatur, Om. Asalkan Om mau ke luar dari celah lemari dan dinding itu, lalu kita bicara baik-baik."Tidak ada ekspresi penuh kesombongan lagi, kecuali menuruti semua permintaanku sebagai tuan rumah yang tadi disalahkan. Om botak ke luar dari persembunyian, begitu juga dua orang bodyguardnya. Duduk kembali di kursi tamu berhadapan denganku."Jadi bagaimana? Apa tangan Japan bisa disembuhkan?" tanya Om botak tanpa basa-basi.Aku mengangguk. "Tapi, kita selesaikan dulu masalah hutang tadi. Saya tidak mau dituduh tanpa bukti, begitu pun Om yang tidak mau rugi!""Apa yang bisa saya berikan sebagai bukti?""Begini, Om." Aku berusaha terlihat elegan memberi penjelasan. "Coba Om berikan saya kuitansi hutang lima ratus juta dengan bunga yang sama itu. Dan, jelaskan siapa yang berhutang atas nama saya.""Apa harus ada kuitansinya sekarang?"Aku tersenyum miring. "Itu sih terserah Om. Mau tangan anak buah Om tetap bolon
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-15
Baca selengkapnya

Rentenir Sial 3

"Satu!""Dua!""Tiga!"Tring!Tepat sebelum kata "lempar" meluncur dari mulut Om botak tanpa bantuan toa, Kaivan mengarahkan jari tengah dan jari telunjuknya. Membuat suasana seketika heboh.Om botak tidak jadi memberi aba-aba supaya bodyguardnya gerak cepat melempar obor, dia justru heboh sendiri mengibas-ngibaskan pakaian yang dikenakan. Dan, kawanan kecoa yang entah berjumlah berapa berjatuhan ke tanah karenanya.Tentu saja tiga orang pembawa obor juga ikut panik, histeris sambil mundur-mundur menjauhi bosnya. Rupanya laki-laki juga takut kecoa.Aku dan Kaivan keluar dari perdu tempat persembunyian dengan tawa yang sudah tidak bisa dibendung. Bersamaan itu, banyak orang juga berdatangan dengan kamera dan handphone masing-masing yang semuanya diarahkan pada Om botak.Ternyata teman Kaivan tidak setengah setengah membuat orang viral. Sedari tadi banyak wartawan dadakan yang memvideo dari tempat aman dan strategis. Pantas Kaiva
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-15
Baca selengkapnya

Selebgram Pacar Baru

Pagi yang ditunggu akhirnya tiba. Setelah menghabiskan roti bertoping caramel dan satu gelas white coffe, aku buru-buru mengetuk lampu tidur rumah tinggal Kaivan untuk berpamitan.Laki-laki berparas tampan yang awet tanpa formalin itu pun tanggap, cepat ke luar dari lampu untuk mengucapkan 'hati-hati di jalan'Aku lantas ke luar rumah membawa tas selempang. Masuk  mobil Fortuner di mana beberapa orang kru sudah menunggu. Tenang saja, pakaian bisa beli sambil traveling nanti.Perjalanan Jakarta-Yogyakarta dengan mobil pribadi selama beberapa jam, memang terasa membosankan. Apalagi kami---aku dan kru---sengaja tidak mampir mampir karena mengejar waktu persiapan teknis di sana nanti. Untunglah handphone bisa menjadi solusi.Meski sementara, sih. Daripada tidak sama sekali.Ting!Notifikasi pesan membuat kegiatanku membuka bungkus coklat terhenti. Kembali membuka pengunci layar handphone, masuk ke DM akun Instagram baru.[Udah sampai
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-15
Baca selengkapnya

Cinta Permen Karet

"Aku ada pemotretan, Nay. Sekaligus kunjungan ke situs bersejarah sama kru."Sebenarnya aku bisa saja ikut, mengunjungi situs bersejarah juga bagian dari traveling. Apalagi, besok aku harus pulang. Kesempatan menikmati kota Yogyakarta adalah sekarang sampai nanti sore.Namun, berpikirnya harus lebih jauh. Jalan-jalan sesama artis tidaklah seperti orang biasa, pasti dimanfaatkan para pencari berita yang tersebar dadakan. Trending gosip sekaligus ketahuan sama yang di rumah, bisa celaka."Iya, nggak apa-apa. Kamu hati-hati ke sana sampai pulangnya. Terus jangan lupa nomor ini dibuang.""Oke, Naya. Sampai nanti!"Aku hanya membalas dengan ucapan cinta basa-basi. Masih berharap jejak telepon seluler tidak bisa terdeteksi, bersamaan nomor baru Delon yang kuhapus dari daftar panggilan masuk.Sebaiknya aku ikut Pak Bos lagi untuk mengecek teknis panggung saja di alun-alun, daripada gabut mengurung diri di kamar penginapan sampai nanti sore.&d
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-15
Baca selengkapnya

Selip Pesawat Uvo

"Kamarnya Kak Naya ada di sebelah mana, Tuan Mahesa?"Duhh, ini tuyul apa anak orang, sih? Kepo tidak ada habisnya, serba tidak mengerti dijelaskan dari tadi.Kaivan yang sudah kesal, bertambah murka mendengar hal itu. Dia menatap tajam bocil gundul yang memakai kaos Upin."Usrok, apa kemampuanmu mengetahui sesuatu melalui bau tubuh, sudah hilang?""Be-belum, Tuan.""Lalu, kenapa masih membantah?""Biasanya kan saya nyium bau duit. Nah, ini mencari benda berdasarkan bau tubuh pemiliknya. Di hotel berkamar banyak pula. Susah, Tuan. Kecuali saya boleh kepoin hantu di sana!"Lagi, Usrok mengakhiri jawaban sambil terkikik."Itu terserah kamu, Usrok. Aku tidak mau tahu! Pokoknya cepat kemasi barang-barang Naya, dan berikan tasnya padaku!"Sebelum ada tawar menawar untuk kesekian kali, Kaivan merangkulku untuk dibawa melesat menembus sebagian langit abu-abu Yogyakarta. Tidak ada satu patah kata pun meluncur dari mulut Kaivan.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-16
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status