"Aku tidak tahu takdir apa yang akan datang di hadapanku, namun aku pasrah bersamanya, aku pasrah bersama takdir yang kubawa, dan kemana kah aku akan melangkah lagi."Martin menatap ke arah Tom yang terlihat mengisap cerutu di tangannya, dia dengan tongkat yang membantu kaki miliknya berjalan, kini melangkah ke arah Martin"Kau ini tokoh ekonomis atau penyusun kata?" Tom melepas cerutunya dan menghirup udara segar saat mereka berhenti di pinggir lapangan saat akan menuju pelabuhan. "Berhentilah berpuitis, namun ingat ini, aku hanya akan membawamu ke tempat persembunyian mereka, setelah itu aku akan pergi. Dan kesalahanku padamu, atau hutang keluargaku, aku tidak ingin mengingatnya lagi." "Kalau begitu bagus, jika kau hanya ingin mengantarku, aku tidak perlu mengantar kamu balik," balas Martin. "Itu jika kau bisa lolos dari perangkap Nigel." Tom dengan kekehan gurih, dan dia berkata lagi, "Serif, aduh, atau siapapun namamu. Mari lanjutkan perjalanan." Dan mereka pun kemudian melanju
Baca selengkapnya