"Aku tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada gadis itu," ucap Hatice dan duduk di sofa berdekatan dengan Ibrahim. "Gadis itu? Siapa maksudmu gadis itu?" tanya Ibrahim sambil meraih ceret yang berisikan teh hangat dan menuangkannya pada gelas Hatice. "Andira, terjadi sesuatu padanya, dia basah kuyup, kakakku juga, dan seorang pemuda yang bersama kakakku," ucapnya lagi, membuat Ibrahim sedikit penasaran. "Pemuda?""Iya, seorang pemuda yang berseragam seorang polisi. Entahlah, tapi itu cukup mengganggu pikiranku." Hatice, sambil meraih segelas teh yang berada di atas meja. "Kenapa tidak bertanya saja pada Martin, kau bisa mendapatkan jawaban darinya.""Hmm, tentu. Tapi aku rasa dia tidak akan berkata jujur, aku juga malas bicara dengannya," jawab Hatice, dia menaruh gelasnya kembali ke atas meja dan menyandarkan kepalanya pada bahu Ibrahim, dimana mereka masing-masing bersandar di pada punggung sofa. "Berbicara soal pembantu muda yang cantik itu, apa Martin...,""Cantik?" T
Baca selengkapnya