Home / Romansa / Ditikam CInta 2 / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Ditikam CInta 2: Chapter 11 - Chapter 20

98 Chapters

Pilihan

“Aku merindukanmu.” Ujar Aarav “Aku pikir kau… kau tidak mau menghubungiku atau meninggalkanku.” Ujar Aarav, Bora terdiam saat Aarav mengatakan hal tersebut “Bora… Aku benar benar merindukanmu, aku ingin memelukmu.” Ujar Aarav “Aku Mencintamu Aarav.” Ujar Bora sambil menahan kesedihannya saat Aarav benar  Benar mengutarakan kerinduaan yang amat sangat kepada Bora. Beberapa Minggu kemudian dimana Wina sedang mengendong Bayi mungil yang cantik “Kak, apa kau yakin.” Ujar Wina “hmmm aku yakin, untuk saat ini Aku serahkan dia kepadamu.” Ujar Bora “Aku dengar kau dan Vian akan pergi keluar kota.” Ujar Bora “Benar, Vian ingin memulai usahanya sendiri dan kemarin dia sudah tidak bekerja lagi menjadi Supir pribadi ayah.” Ujar Wina Bora terdiam saat Wina menceritakan hal tersebut, “Semoga kau baik baik saja sampai di tujuan.” Ujar Bora, lalu Bora melihat kearah Anaknya yang sedang di gendong Wina “Besarkan dia dengan penuh c
Read more

Penuh Rasa Cinta

Kembali dimana Elard masih duduk bersama Bela, “Kau tidak akan bahagia meski nanti kau menikah dengannya, aku bisa menjamin.” Ujar Bela “Apa kau tuhan?” Tanya Elard Bela terdiam saat mendengar respond dari Elard yang cukup tenang, “Kita tidak akan tahu masa depan bagaimana.” Ujar Elard “Entah aku bahagia dengan Bora itu masalah nanti.” Ujar Elard “Yang Jelas adalah aku bisa menikahinya adalah yang terpenting.” Ujar Elard. Bela terdiam dan hanya tersenyum sinis “Saat ini aku hanya ingin membahas pekerjaan denganmu, namun kau sudah menyambar kepribadi.” Ujar Elard langsung berdiri dan hendak pergi dari sana “Entah aku tidak tahu kau tahu dari siapa, mungkin Kau tahu dari Bora.” Ujar Elard “Namun yang harus kau garis bawahi adalah, aku siap melakukan segala hal meski harus menikah dengannya sekalipun.” Ujar Elard “Itu saja yang bisa aku katakan, dan untuk lebih lanjut akan aku serahkan kepada Wina selaku Kreator Dari Galer
Read more

Niat

Aarav sedang bertemu Bela, dimana Bela membahas projek terbaru Aarav “Kau bilang apa, aku harus ke Beijing?” Tanya Aarav “benar, ini permintaan langsung dari Elard. Kau tahu Saat di Paris nama mu bersinar dan banyak media asing meliputmu.” Ujar Bela “Tunggu aku baru beberapa Hari di Jakarta, bagaimana bisa aku harus kembali ke luar negeri lagi.” Ujar Aarav “aku tidak tahu, namun kau sudah menandatangani kontrak dengan Galery dimana Galery E Malik Art Studio sudah menandatangani kontrak Khusus untukmu dan pihak Perusahaan Beijing.” Ujar Bela “ini omong kosong, aku akan bilang dengannya.” Ujar Aarav yang langsung pergi untuk menemui Elard. Elard sedang membahas mengenai Proyek Galery mereka bersama 10 Staf Galery mereka. “Jadi kita akan menampilkan beberapa Lukisan dari.” Ujar Wina, tiba tiba Pintu terbuka dan Semua orang yang ada Di ruangan tersebut menatap kearah Aarav, termasuk Elard. Aarav  melangkah kearah Elard “Apa kau tidak
Read more

Laki Laki Dihatiku

Elard mengantar Josep menuju ke Mobilnya, sebelum Josep masuk kedalam mobilnya ia menatap kearah Elard dan ia menepuk Bahu Elard sebanyak 2 kali. “Kau hati hati di jalan dan terima kasih karena kau mau makan bersama Paman.” Ujar Josep, Elard hanya mengumbar senyum saat Josep mengatakan hal tersebut. Lalu Mobil Josep pergi meninggalkan Restoran tersebut. Elard hanya terdiam sambil memandangi Mobil Josep yang sudah pergi dari sana. Elard langsung melangkah pergi namun langkah kakinya berhenti. Disisi lain Bora dan Tira melangkah menuju ke Depan Lobby untuk menunggu Mobil mereka. Tak lama Mobil Tira berhenti di depan mereka, “Kau yakin tidak mau bareng?” Tanya Tira yang hanya sekedar basa basi“Tidak, aku di jemput.” Ujar Bora“Ahhh dengan Aarav?” Tanya TiraBora hanya mengangguk kecil tanda perkataan Tira benar“Baiklah kalau begitu, aku titip salam untuknya. Dan selamat bersenang senang.” Ujar Tir
Read more

Menikam Dari Belakang

Seorang turun dari mobil dan ternyata orang tersebut adalah Glesa, dimana Glesa datang ke rumah Aarav tanpa sepengetahuannya. Aarav hanya bisa diam saat melihat Glesa di hadapannya. Glesa terus memandangi Aarav yang berada di hadapannya. Aarav menutup pintu mobilnya dan melangkah kearah Glesa “Sedang apa kau disini?” Tanya Aarav Glesa terdiam sambil memandangi Aarav, “Bisa kita bicara berdua.” Ujar Glesa “Bicara?” Tanya Aarav “Apa ada hal yang perlu kita bicarakan lagi?” Tanya Aarav “Ada.” Ujar Glesa Aarav terdiam saat Glesa mengatakan ada yang ingin ia bicarakan dengannya, “Apa boleh aku bicara denganmu.” Ujar Glesa “Tentu saja, silahkan bicara.” Ujar Aarav “Tidak disini.” Ujar Glesa, lalu Glesa menatap kearah rumah Aarav “Namun didalam.” Ujar Glesa, Aarav terdiam saat Glesa ingin bicara didalam. “Didalam?” Tanya Aarav “Benar, aku ingin bicara didalam supaya orang orang tidak melihat kita.” Ujar
Read more

Bantuan

“Berita terkini, Pebisnis Owen akan melangsungkan Sidang perceraian pertamanya dengan Pelukis Glesa. Seluruh media turut hadir didepan gedung pengadilan tinggi untuk menyaksikan perdana kemunculan Glesa setelah kasus Plagiatisme yang ia lakukan kepada Maestro Aarav yang tak lain adalah Mantan Suaminya sendiri.” Ujar Media 1. Wisnu melihat berita tersebut dari Televisi hanya bisa terdiam saat menyaksikan acara tersebut. Elard yang baru saja turun dari lantai dua hanya bisa menatap ayahnya yang begitu sedih melihat berita mengenai Owen. Elard melangkah menuju kearah TV dan ia mematikan TV tersebut dengan menekan tombol yang ada di belakang layar TV. Wisnu terdiam dan ia memandangi Elard,“Untuk apa ayah menonton hal yang membuat ayah terluka seperti ini.” Ujar ElardWisnu terdiam dan ia menghela nafas yang panjang, “Untuk pertama kalinya ayah melihat bertapa hancurnya Owen saat dia harus menelan kepahitan nasib dari Rumah tangganya.” U
Read more

Perceraian

Bora terdiam saat Ika membahas mengenai kehidupan Normalnya dengan Aarav, “Ini belum berakhir Ka.” Ujar BoraIka terdiam saat Bora mengatakan hal tersebut, “Ini adalah awal dari jalan panjang Aarav.” Ujar BoraIka tidak mengerti apa yang Bora katakan, “Mungkin kau tahu bahwa Penyebab kejadian ini semua ada campur tangan ayahku yang membantu Kak Owen pada saat itu.” Ujar Bora“Dan saat inipun Ayahku juga akan melakukan tindakan buruk untuk menghancurkan Karir Aarav dengan cara apa pun.” Ujar BoraIka terdiam saat Mendengar apa yang di katakana Bora, lalu Bora memegang kedua tangan Ika, “Aku kesini ingin meminta bantuanmu, apa boleh?” Tanya Bora sambil memandangi Ika yang berada di hadapannya.“Kau mau minta bantuan apa dariku?” Tanya Ika. Bora hanya terdiam saat Ika menyakan bantuan apa yang harus ia lakukan. Saat Bora menceritakan semuanya, Ika langsung berdiri sambil mengebrak
Read more

Janji Tetap Janji

Owen mendekatkan wajahnya ke salah satu telinganya, “Namun, Tidak akan aku biarkan kau bisa kembali dengan Aarav apa pun itu.” Ujar Owen, Glesa terdiam saat Owen membisikan sesuatu kepadanya“Kau berpuluh kali ke Aarav tidak akan mengubah apa pun, dan aku jamin kau tidak akan meraih apa yang kau inginkan.” Ujar Owen, Glesa melirik kearah Owen“Meski kau memohon kepada Aarav, jangan harap kau bisa kembali kepadanya. Kau ingat itu Mantan Istriku.” Ujar Owen sambil melirik kearah Glesa yang berada di sampingnya. Flashback berakhir dimana Glesa melirik kearah Owen yang berada di ujung sana. “Baiklah Saudara Owen dan Saudari Glesa diharap untuk maju.” Ujar Hakim. Owen dan Glesa mengambil tempat di tengah tengah kemudian mereka duduk di kursi yang sudah di sediakan. “Saya akan membacakan hasil persidangan hari ini, dimana Yang Gugatan yang di layangkan oleh Saudari Glesa untuk berpisah secara baik baik terhadap tergugat O
Read more

Cemas

Sebelum Aarav bertemu dengan Bora, dimana Aarav masih terkejut mendengar Bora sudah Berhenti sejak 8 bulan yang lalu. “Kau bilang dia sudah berhenti selama itu, tidak mungkin.” Ujar Aarav “Benar Tuan Aarav, saat anda pergi ke Paris bersama dengan Tuan Elard, Bu Bora menyerahkan surat pengunduran dirinya.” Ujar Wika Aarav terdiam dan ia berpikir sejenak, ‘Lalu saat itu dia keluar kota karena dinas, sesungguhnya dia kemana.’ Ujar Aarav dalam hati “Baiklah, terima kasih atas infonya dan tolong urus ini semua ya.” Ujar Aarav yang pergi dari sana. Dalam perjalanan Aarav terus memikirkan perkataan Wika yang mengatakan Bora sudah tidak bekerja lagi di Galery selama 8 Bulan. Aarav benar beenar heran dengan informasi yang ia dapatkan dari Wika. Setelah Aarav sudah sampai didepan rumah Bora, Aarav langsung melangkah masuk kedalam. Saat itu Aarav mendapati rumah Bora kosong, “Apa dia keluar.” Ujar Aarav, lalu Aarav mencoba untuk menghubungi Bora namun ponselnya tidak ak
Read more

Cinta 100%

Bora terdiam setelah membaca pesan dari Wina, lalu ia terduduk di tempat tidur ‘Benar, aku melupakan suatu hal dimana mereka di panggil oleh ayah untuk kembali kerumah. Apa mungkin ayah tahu bahwa anak yang bersama Wina adalah anak.’ Ujar Bora dalam hati yang cemas dengan pemanggilan Wina dan Vian untuk kembali kerumah Josep. Wina sedang menunggu Pesan atau Telepon dari Bora, dan beberapa menit kemudian Bora mengirimkan Chat balasan untuknya. “Akhirnya kakak membalas Chat juga.” Ujar Wina, lalu Wina membaca Chatan tersebut.“Aku sudah tahu ayah mengajakmu kembali kerumah, namun untuk saat ini bisakah kau menolak tawaran dari ayah.” Tulis BoraWina terdiam dan ia menatap kearah Vian yang sedang duduk di sampingnya. Clea menerima telepon dari Wina dan Clea terkejut saat Wina menolak tawaran untuk tinggal disana. “Kau menolaknya? Kenapa nak?” Tanya Clea“Maafkan aku ibu, seperti yang ibu tahu bahwa aku sudah memil
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status