Beranda / Romansa / Ditikam CInta 2 / Bab 41 - Bab 50

Semua Bab Ditikam CInta 2: Bab 41 - Bab 50

98 Bab

Bersitegang

Aarav langsung menghajar Elard tersungkur kebawah. Elard benar benar terkejut dengan apa yang ia alami, Elard langsung memandangi Aarav yang berada di hadapannya. Aarav menggibaskan tangannya setelah ia menghajar Elard“Apa yang kau lakukan.” ujar Elard, Aarav langsung mecengkram Kerah Baju Elard dimana Elard hanya terdiam saat melihat Aarav yang amat sangat marah.“Kenapa… Kenapa bisa dia seperti itu disaat baru menjadi Istrimu.” ujar Aarav, Elard terdiam lalu ia tersadar mengapa Aarav semarah ini padanya“Katakan kepadaku, Kenapa bisa Bora ditusuk?” Tanya Aarav, Elard langsung melepaskan tangan Aarav dari Kerah bajunya, Elard langsung membenarkan bajunya dan menatap kearah Aarav“Dimana dia, Dirawat dimana dia?” Tanya Aarav“Tuan Aarav, kau tahu Bora saat ini adalah Istriku. Kau tidak pantas untuk menanyakan keadaan istri orang seperti itu.” ujar Elard dengan penuh percaya diri
Baca selengkapnya

Kertas Kosong

Tira hanya terdiam saat Ditampar oleh Josep, “Seharusnya kau tahu dimana posisimu berada, Namun kau… Kau ternyata gelap mata hanya karena menjadi Putriku.” ujar Josep sambil memandangi Tira. Tira perlahan lahan memandangi Josep, “Aku tidak akan melepaskanmu, Akan aku pastikan kau mendekam di penjara jika terjadi sesuatu kepada Bora.” ujar JosepTira tertawa kecil saat Josep mengancam dirinya, “Andai aku melakukannya, Andai aku menusuk Bora pada saat itu, Aku akan menusuknya dengan Keras sampaai dia mati ditempat.” ujar Tira“Apa katamu.” ujar Josep“Keangkuhan ayah ini akan aku hancurkan dengan melukai Bora.” ujar Tira“Apa!!” Seru Josep“Kau bilang aku tidak tahu Diri, Kau pikir aku bangga dengan status anak Sambungmu?” Tanya Tira“Tidak!!!” Seru Tira“Justru aku tercekik, dimana aku tidak di akui olehmu secara Langsung.&rdquo
Baca selengkapnya

Pengakuan

Sebelumnya, Dimana Aarav masih berada di Hadapan Bela, dimana Aarav dengan lantang akan menyerahkan semua karir yang sudah ia raih selama ini hanya demi masalah pribadi. “Apa kau sudah tidak waras, Bagaimana bisa kau mengatakan hal seperti itu.” ujar Bela “Kau tahu bertapa banyak orang yang berkorban demi mu untuk menempatkan posisi mu kembali.” ujar Bela “Kau mengatakan hal itu dengan mudah, apa kau sadar Bahwa ada orang yang berkorban akan hal ini.” ujaar Bela. Aarav terdiam saat Bela tak sengaaja mengatakan hal tersebut. “Siapa yang berkorban untukku?” Tanya Aarav Bela terdiam bahkan ia juga terkejut dengan apa yang ia katakan, “Itu.. Tentu saja aku yang berkorban untukmu, dimana aku selalu membackup mu untuk mencapai Masa keemasanmu lagi. Dan kau… kau Malah ingin, Ahh sudahlah aku tidak bisa mengatakan apa pun lagi.” ujar Bela “Lakukan apa yang kau mau, aku sudah menyerah kepadamu.” Ujar Bela. Flashback berakhir dimana Aarav masih terdiam
Baca selengkapnya

Harapan dan Keinginan

Clea terdiam dan sekaligus terkejut mendengar apa yang baru saja ia dengar. “Apa yang barusan ibu dengar, Anak?” Tanya Clea sambil menatap kearah Bora dan Vian yang berada di hadapannya. Wina melangkah kearah Clea yang masih memandangi Bora dan Vian“Ibu kenapa ibu kesini tanpa bilang dulu,” Ujar Wina“Tentu saja Ibu mau menjengguk Bora, Ibu belum menjengguknya setelah insiden itu. Namun..” ujar Clea yang memandangi Bora yang sudah Sadar dan ia sudah bisa berdiri“Kelihatannya kau sudah sadar dan Sehat, Ibu bersyukur kau tidak kenapa kenapa.” Ujar Clea“Namun, apa yang ibu dengar tadi bisa jelaskan secara terperinci Bora.” ujar Clea. Bora terdiam saat Clea menayakan hal tersebut“Anak? Anak apa yang dimaksud Vian.” Ujar Clea, Wina langsung melirik kearah Bora dan Vian“Ahhh itu Aku menyebut Lily, dimana Bora juga adalah ibunya. Meski Dia anakku Seharunya Bora bisa
Baca selengkapnya

Pengampunan

Sekretaris Chika memberikan Satu Dokumen dihadapan Aarav. Aarav terdiam saat menerima Dokumen tersebut“Apa Ini.” ujar Aarav yang langsung menatap kearah Chika“Aku akan membangun Galery di Indonesia dan aku mau kau menjadi Pelukis Utama sekaligus Pengelolanya.” ujar Chika, Aarav terdiam saat Chika mengatakan hal tersebut.Aarav tidak mengerti apa yang di katakan Chika, “Maaf sebentar, apa yang kau katakan aku tidak mengerti.” ujar AaravSekretaris Chika memberikan Tablet dan memperlihatkan Berita Terhangat mengenai Pernyataan Aarav yang baru baru ini beredar, “Aku sudah melihat Berita mengenai Pernyataanmu mengenai akan hengkang dari E Malik Art Studio sudah gempar dimana mana.” ujar Chika“Ditambah Kau mengumumkan mengenai Hubungan mu dengan Bora yang membuat Publik Geger.” ujar Chika“Aku tidak menyangka kau akan menghadapi semua itu, apa kau akan menanggung resikonya.&rdqu
Baca selengkapnya

Pembatalan

“Aku bilang Tira tidak menusukku ibu, namun aku yang menusuk diriku sendiri menggunakan Tangan Tira.” ujar Bora, Clea terdiam saat mendengar penjelasan Bora.  “Apa maksudmu, Bagaimana bisa Tira bukan menusukmu?” Tanya Clea“Aku akan jelaskan kepada Ibu mengenai semua ini.” ujar Bora, Saat itu Bora langsung menceritakan semuanya kepada Clea. Clea terus mendengar apa yang Bora katakan mengenai Kronologi Penusukan yang dia alami. Wina hanya memandangi Wajah Clea yang sudah berubah saat mendengar penjelasan dari Bora. Wina langsung memegang Clea untuk menenangkannya. “Jadi begitu, aku minta maaf karena.” ujar Bora, saat itu Clea berdiri dan langung menampar Bora dengan kencang. Wina langsung terkejut begitu juga dengan Vian“Ibu.” ujar WinaBora hanya terdiam saat di tampar oleh Clea, “Ibu kenapa kau lakukan itu, Kakak baru saja sembuh.” ujar Wina“Bisa Bisanya kau mela
Baca selengkapnya

Ide Konyol

“Kenapa kau diam saja, Kenapa tanda tangan Putriku yang masih belum sadar ada disini, Apa Ini Wina yang melakukan atau.” Ujar Josep“Aku yang melakukaannya.” ujar Bora, Josep terdiam saat mendengar suara Bora. Josep membalikan badannya dan melihat Bora yang berada di kursi roda ditemani Wina dan Vian. Josep terkejut melihat Bora yang berada di hadapannya. Wina berhenti melangkah dan saat itu Wina hanya memandangi Josep yang benar benar terkejut saat melihat Bora dihadapannya.“Bora." Ujar Josep"Aku yang membatalkan tuntutannya, apa ayah akan membenciku karena aku yang membatalkannya.” Ujar Bora yang memandangi Josep yang berada dihadapannya.Flashback dimulai dimana Saat setelah Josep pergi dari rumah sakit, Bora membuka Matanya dan Tak lama Wina keluar dari Kamar mandi, Bora duduk dan Wina membantu Bora untuk Bersiap siap, saat itu Vian meminta Izin kepada Dokter untuk membawa Bora keluar dari rumah sakit “saya
Baca selengkapnya

Melawan

Tira terus melangkah kearah Bora bersama dengan Clea. Bora hanya memasang wajah kegembiraan saat melihat Tira yang melangkah kearahnya. Wina hendak memeluk Tira namun Tira menolaknya, Wina terdiam saat Tira menolak untuk di peluk. Tira berhenti didepan Bora, “Selamat datang, dan Maa.” ujar Bora, lalu seketika Tira menampar dengan keras Bora didepan semua orang sampai membuat Clea, Wina dan Vian terkejut melihat reaksi Tira yang menampar Bora. ”TIRA.” Ujar Clea“Kau pikir aku akan berterima kasih kepadamu, TIDAAK… TIDAK AKAN.” ujar Tira, Bora terdiam saat menerima tamparan dari Tira“Aku akan balas 10 kali lipat atas apa yang sudah kau lakukan kepadaku Bora, Lihat saja.” ujar Tira sambil menatap tajam kearah Bora yang berada di hadapannya. Wina langsung pasang badan dimana Wina Langsung menapar Tira didepan semuanya. “Wina/” ujar Vian“Tidak Tahu malu!!” Seru Wina. Tira terdiam s
Baca selengkapnya

Bukan Pria Sejati

Josep dan Elard duduk bersama di ruang kerja Josep, Elard benar benar tidak tenang dengan apa yang Aarav ucapkan kepadanya. Josep hanya memandangi Elard yang terus mondar mandir dihadapannya. “Apa yang menganggu pikiranmu, Apa kau bicara dengannya?” tanya Josep dengan santai.Elard berhenti melangkah dan ia hanya memandangi Josep yang duduk ditempatnya, “Kau jangan khawatir, Dia tidak akan bisa menyentuk Bora, Dia sudah menjadi Istrimu. Bahkan dia tidak akan berani untuk mendekatinya.” ujar Josep“Jika Dia berani mengorbankan Karirnya bagaimana?” Tanya Elard“aku sudah melihat pria yang sangat percaya diri didirinya. Dia mengatakan hal itu tanpa malu dan ragu, bahkan menghadapimu tadi aku merasakan getaran itu ayah.” uajr Elard. Josep tersenyum dan ia berdiri lalu melangkah kearah Elard yang begitu cemas disana. Josep langsung meletakan kedua tangannya di Kedua Bahu Elard, “Selama kau menjadi Menantuku aku ak
Baca selengkapnya

Duniaku

Sebelum Aarav bertemu dengan Bora, Hito membawa Aarav yang sudah mabuk, dan saat itu Bela langsung Keluar dari mobilnya dan melihat Hito yang sedang memapah Aarav. “Ada apa ini, kenapa Aarav ada sama mu?” Tanya Bela“Dia memanggilku katanya dia butuh teman curhat.” ujar Hito“Astaga, dia ini.” ujar Bela“Kau sendiri kenapa disini, jauh jauh dari jakarta ke Bandung?” Tanya Hito“Aku benar benar khawatir dengannya, kau tahu bahwa aku sudah menipunya.” ujar Bela“Sebaiknya kau pulang, biar Aarav aku yang jaga.” ujar Hito“Kau yakin?” Tanya Bela“hmmm aku yakin, sebaiknya kau pulang kerumahmu, ini sudah larut malam.” ujar Hito“Baiklah, Aku serahkan dia dan buat dia sadar dengan hal yang merusak dirinya tidaklah baik.” ujar Bela“hmmm aku akan bilang apa yang kau katakan.” ujar Hito, lalu Hito memapah Aarav
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status