Sebelumnya, Dimana Aarav masih berada di Hadapan Bela, dimana Aarav dengan lantang akan menyerahkan semua karir yang sudah ia raih selama ini hanya demi masalah pribadi. “Apa kau sudah tidak waras, Bagaimana bisa kau mengatakan hal seperti itu.” ujar Bela
“Kau tahu bertapa banyak orang yang berkorban demi mu untuk menempatkan posisi mu kembali.” ujar Bela
“Kau mengatakan hal itu dengan mudah, apa kau sadar Bahwa ada orang yang berkorban akan hal ini.” ujaar Bela. Aarav terdiam saat Bela tak sengaaja mengatakan hal tersebut.
“Siapa yang berkorban untukku?” Tanya Aarav
Bela terdiam bahkan ia juga terkejut dengan apa yang ia katakan, “Itu.. Tentu saja aku yang berkorban untukmu, dimana aku selalu membackup mu untuk mencapai Masa keemasanmu lagi. Dan kau… kau Malah ingin, Ahh sudahlah aku tidak bisa mengatakan apa pun lagi.” ujar Bela
“Lakukan apa yang kau mau, aku sudah menyerah kepadamu.” Ujar Bela. Flashback berakhir dimana Aarav masih terdiam
Update Setiap Senin sampai Kamis hanya di Good Novel
Clea terdiam dan sekaligus terkejut mendengar apa yang baru saja ia dengar. “Apa yang barusan ibu dengar, Anak?” Tanya Clea sambil menatap kearah Bora dan Vian yang berada di hadapannya. Wina melangkah kearah Clea yang masih memandangi Bora dan Vian“Ibu kenapa ibu kesini tanpa bilang dulu,” Ujar Wina“Tentu saja Ibu mau menjengguk Bora, Ibu belum menjengguknya setelah insiden itu. Namun..” ujar Clea yang memandangi Bora yang sudah Sadar dan ia sudah bisa berdiri“Kelihatannya kau sudah sadar dan Sehat, Ibu bersyukur kau tidak kenapa kenapa.” Ujar Clea“Namun, apa yang ibu dengar tadi bisa jelaskan secara terperinci Bora.” ujar Clea. Bora terdiam saat Clea menayakan hal tersebut“Anak? Anak apa yang dimaksud Vian.” Ujar Clea, Wina langsung melirik kearah Bora dan Vian“Ahhh itu Aku menyebut Lily, dimana Bora juga adalah ibunya. Meski Dia anakku Seharunya Bora bisa
Sekretaris Chika memberikan Satu Dokumen dihadapan Aarav. Aarav terdiam saat menerima Dokumen tersebut“Apa Ini.” ujar Aarav yang langsung menatap kearah Chika“Aku akan membangun Galery di Indonesia dan aku mau kau menjadi Pelukis Utama sekaligus Pengelolanya.” ujar Chika, Aarav terdiam saat Chika mengatakan hal tersebut.Aarav tidak mengerti apa yang di katakan Chika, “Maaf sebentar, apa yang kau katakan aku tidak mengerti.” ujar AaravSekretaris Chika memberikan Tablet dan memperlihatkan Berita Terhangat mengenai Pernyataan Aarav yang baru baru ini beredar, “Aku sudah melihat Berita mengenai Pernyataanmu mengenai akan hengkang dari E Malik Art Studio sudah gempar dimana mana.” ujar Chika“Ditambah Kau mengumumkan mengenai Hubungan mu dengan Bora yang membuat Publik Geger.” ujar Chika“Aku tidak menyangka kau akan menghadapi semua itu, apa kau akan menanggung resikonya.&rdqu
“Aku bilang Tira tidak menusukku ibu, namun aku yang menusuk diriku sendiri menggunakan Tangan Tira.” ujar Bora, Clea terdiam saat mendengar penjelasan Bora. “Apa maksudmu, Bagaimana bisa Tira bukan menusukmu?” Tanya Clea“Aku akan jelaskan kepada Ibu mengenai semua ini.” ujar Bora, Saat itu Bora langsung menceritakan semuanya kepada Clea. Clea terus mendengar apa yang Bora katakan mengenai Kronologi Penusukan yang dia alami. Wina hanya memandangi Wajah Clea yang sudah berubah saat mendengar penjelasan dari Bora. Wina langsung memegang Clea untuk menenangkannya. “Jadi begitu, aku minta maaf karena.” ujar Bora, saat itu Clea berdiri dan langung menampar Bora dengan kencang. Wina langsung terkejut begitu juga dengan Vian“Ibu.” ujar WinaBora hanya terdiam saat di tampar oleh Clea, “Ibu kenapa kau lakukan itu, Kakak baru saja sembuh.” ujar Wina“Bisa Bisanya kau mela
“Kenapa kau diam saja, Kenapa tanda tangan Putriku yang masih belum sadar ada disini, Apa Ini Wina yang melakukan atau.” Ujar Josep“Aku yang melakukaannya.” ujar Bora, Josep terdiam saat mendengar suara Bora. Josep membalikan badannya dan melihat Bora yang berada di kursi roda ditemani Wina dan Vian. Josep terkejut melihat Bora yang berada di hadapannya. Wina berhenti melangkah dan saat itu Wina hanya memandangi Josep yang benar benar terkejut saat melihat Bora dihadapannya.“Bora." Ujar Josep"Aku yang membatalkan tuntutannya, apa ayah akan membenciku karena aku yang membatalkannya.” Ujar Bora yang memandangi Josep yang berada dihadapannya.Flashback dimulai dimana Saat setelah Josep pergi dari rumah sakit, Bora membuka Matanya dan Tak lama Wina keluar dari Kamar mandi, Bora duduk dan Wina membantu Bora untuk Bersiap siap, saat itu Vian meminta Izin kepada Dokter untuk membawa Bora keluar dari rumah sakit “saya
Tira terus melangkah kearah Bora bersama dengan Clea. Bora hanya memasang wajah kegembiraan saat melihat Tira yang melangkah kearahnya. Wina hendak memeluk Tira namun Tira menolaknya, Wina terdiam saat Tira menolak untuk di peluk. Tira berhenti didepan Bora, “Selamat datang, dan Maa.” ujar Bora, lalu seketika Tira menampar dengan keras Bora didepan semua orang sampai membuat Clea, Wina dan Vian terkejut melihat reaksi Tira yang menampar Bora. ”TIRA.” Ujar Clea“Kau pikir aku akan berterima kasih kepadamu, TIDAAK… TIDAK AKAN.” ujar Tira, Bora terdiam saat menerima tamparan dari Tira“Aku akan balas 10 kali lipat atas apa yang sudah kau lakukan kepadaku Bora, Lihat saja.” ujar Tira sambil menatap tajam kearah Bora yang berada di hadapannya. Wina langsung pasang badan dimana Wina Langsung menapar Tira didepan semuanya. “Wina/” ujar Vian“Tidak Tahu malu!!” Seru Wina. Tira terdiam s
Josep dan Elard duduk bersama di ruang kerja Josep, Elard benar benar tidak tenang dengan apa yang Aarav ucapkan kepadanya. Josep hanya memandangi Elard yang terus mondar mandir dihadapannya. “Apa yang menganggu pikiranmu, Apa kau bicara dengannya?” tanya Josep dengan santai.Elard berhenti melangkah dan ia hanya memandangi Josep yang duduk ditempatnya, “Kau jangan khawatir, Dia tidak akan bisa menyentuk Bora, Dia sudah menjadi Istrimu. Bahkan dia tidak akan berani untuk mendekatinya.” ujar Josep“Jika Dia berani mengorbankan Karirnya bagaimana?” Tanya Elard“aku sudah melihat pria yang sangat percaya diri didirinya. Dia mengatakan hal itu tanpa malu dan ragu, bahkan menghadapimu tadi aku merasakan getaran itu ayah.” uajr Elard. Josep tersenyum dan ia berdiri lalu melangkah kearah Elard yang begitu cemas disana. Josep langsung meletakan kedua tangannya di Kedua Bahu Elard, “Selama kau menjadi Menantuku aku ak
Sebelum Aarav bertemu dengan Bora, Hito membawa Aarav yang sudah mabuk, dan saat itu Bela langsung Keluar dari mobilnya dan melihat Hito yang sedang memapah Aarav. “Ada apa ini, kenapa Aarav ada sama mu?” Tanya Bela“Dia memanggilku katanya dia butuh teman curhat.” ujar Hito“Astaga, dia ini.” ujar Bela“Kau sendiri kenapa disini, jauh jauh dari jakarta ke Bandung?” Tanya Hito“Aku benar benar khawatir dengannya, kau tahu bahwa aku sudah menipunya.” ujar Bela“Sebaiknya kau pulang, biar Aarav aku yang jaga.” ujar Hito“Kau yakin?” Tanya Bela“hmmm aku yakin, sebaiknya kau pulang kerumahmu, ini sudah larut malam.” ujar Hito“Baiklah, Aku serahkan dia dan buat dia sadar dengan hal yang merusak dirinya tidaklah baik.” ujar Bela“hmmm aku akan bilang apa yang kau katakan.” ujar Hito, lalu Hito memapah Aarav
Wina dan Vian akhirnya datang bersama dengan Lily, dimana Vian sedikit ragu untuk mengajak lily ke rumah sakit namun Wina tetap bersikeras untuk mengajak Lily, “Kau yakin, dia masih kecil loh, tidak baik dia masuk kedalam rumah sakit.” ujar Vian“Tidak apa apa lagian biar dia nyaman ketika melihat Bora, kau tahu akhir akhir ini dia selalu gelisah.” ujar Wina“Apa lagi, saat kejadian Bora di tusuk, Lily benar benar rewel dan nangis.” ujar Wina yang terus melangkah sambil mengendong Lily. Vian membuka Pintu kamar inap Bora dan saat mereka masuk bersama sama, Wina dan Vian terdiam saat melihat Aarav berada disana. Aarav dan Bora langsung terdiam sambil menoleh kearah Wina dan Vian. Bora terkejut saat Lily dibawa oleh Wina, dan untuk pertama kalinya Aarav bertemu dengan Lily yang merupakan anak kandungnya. “Kalian sudah datang.” Sapa Aarav,“Ohhh Kami tidak tahu kalau kau ada disini.” ujar Vian yang menoleh
“Untuk itu, disini aku ingin izin untuk Meminang Bora jika kau memberikan Restu.” ujar Aarav, Josep terdiam saat Aarav dengan lantang meminta restu Josep untuk meminang Bora. Saat itu Josep hanya diam sambil memandangi Aarav yang berada dihadapannya.“Kau Ingin Meminang anak ku.” ujar Josep“Benar, Saya tahu hubungan kita berdua kurang baik, namun saya hanya ingin membuat Bora bahagia.” ujar Aarav“Selama ini, Aku melihat Bora tidak bahagia dimana dia selalu menjadi Prisai untuk keluarganya, dan kau juga mungkin menyadari hal tersebut.” ujar Aarav, Josep terdiam saat Aarav mengatakan hal tersebut“Maka dari itu, saya ingin.” ujar Aarav“Akan aku pertimbangkan.” ujar Josep, Aarav terdiam saat Josep mengatakan akan mempertimbangkan apa yang Aarav inginkan. Flashback berakhir dimana Aarav dan Bora sudah tiba di depan kediaman Josep. Dimana Bora sedikit gugup untuk menemui Ayahnya sendiri, melihat hal itu Aarav langsung meraih tangan Bora dan mengenggamnya.“Kita akan menghadapinya dengan
“Aku Minta Maaf kak.. Aku minta maaf.” ujar Wina yang mengenggam tangan Bora dan memohon ampun kepada Bora, Bora hanya terdiam saat Wina mencium tangannya memohon ampunannya karena sudah gagal melindungi Lily. “Kau tidak perlu meminta maaf kepadaku, Aku sudah Ikhlas dengan apa yang terjadi, lagian ini sudah lama berlalu.” ujar Bora, Lalu Bora menepuk Tangan Wina sambil tersenyum kearahnya.“Kita Mulai Lembaran baru, dimana Kakak mau kau dan Vian kembali kerumah dan berkumpul bersama.” ujar Bora, Wina sangat terharu dengan kebaikan hati Bora, lalu Wina memeluk Bora dan Bora langsung membalas pelukannya.Bora melangkah ditemani oleh Aarav. “Apa kau mau bertemu dengan ayahmu, Aku lihat Ayahmu sedang dirumah bersama dengan ibumu.” ujar Aarav“Dari ayah keluar dari penjara aku sama sekali belum menemuinya.” ujar Bora, Bora langsung menghentikan langkah kakinya,“Meski sudah berlalu entah mengapa saat aku memiliki keinginan untuk bertemu dengan ayah, hatiku masih berat.” ujar Bora, Aarav la
Setelah Dari Makam Lily, Aarav mengajak Bora untuk Jalan Jalan mengelilingi Kota Jakarta, Saat itu Bora Menatap kearah Aarav yang mengajaknya Pergi Makan Ke Warung yang dulu ia singahi Dengannya. “Bukankah ini.” ujar Bora“Kau masih ingat dulu kita pernah makan disini, Aku ingin mengajakmu makan Siang sebelum kau Bertemu dengan ayahmu.” ujar AaravBora hanya menatap kearah Aarav yang hendak mempertemukan Bora dengan Josep, Aarav memparkirkan Mobilnya terlebih dahulu, dan saat itu Aarav menatap kearah Bora“Kenapa kau menatapku seperti itu.” ujar Aarav“Aku belum siap menemuinya.” ujar Bora, Aarav hanya diam dan ia mengenggam tangan Bora,“Aku tahu mau masih kecewa dengan ayahmu, Tapi dia tetap ayahmu.” ujar Aarav“Kau tahu, saat dia meminta maaf kepadaku. Saat itu aku melihat Sosok Josep yang Gagah, Angkuh dan Dingin seketika Hancur.” ujar Aarav“Kau tahu, D
“Dan… Jika Aarav tahu bahwa kau akan bertindak bodoh seperti ini, Aku yakin dia akan terpuruk.” ujar Tira, Bora hanya terdiam saat mendengar kata kata Tira. Elard dan Aarav Sama sama Menaiki Tangga menuju Ke Atap gedung untuk mencegah Bora. Mereka berdua terus menaiki tangga dan Saat itu Aarav melihat Elard yang ternyata juga berada disana. Aarav langsung berlari dan meraih tangan Elard. Elard langsung berhenti melangkah“Sedang apa kau disini.” Ujar Aarav“Apa kau tidak salah menanyakan hal itu, Aku kesini ingin menghentikan Istriku.” ujar Elard“Kau sendiri apa hak mu datang kesini.” ujar Elard, lalu Aarav menaiki anak tangga supaya setara tingginya dengan Elard.“Aku lebih punya Hak karena aku Kekasih Bora.” ujar Aarav“Kekasih? Lebih tinggi mana statusmu denganku yang Suami Sah Bora.” ujar Elard“Memang kau suami Bora, Tapi Bora adalah Ibu dari Anakku.&r
Selama Dalam perjalanan, Aarav terus memikirkan apa yang ingin Josep bicarakan sampai ia ingin bertemu 4 mata dengannya. Josep sedang dalam perjalanan menuju Cafe yang tak jauh dari Rumahsakit, Josep mengingat apa yang Bora katakan kepadanya.Flashback dimulaiBora menatap kearah Josep, “Ayah sudah menghubunginya, Apa yang harus ayah katakan kepada pria itu.” ujar Josep“Ayah masih belum paham dengan semua kesalahan ayah.” Ujar Bora“Ayah sama sekali tidak salah, Ayah tidak pernah salah justru kamu yang salah sampai Menyembunyikan Anak mu ditambah kamu Hamil dengan Pria tua itu.” Ujar Josep“Mas, ini di ruang ICU sebaiknya kau jangan meninggikan suaramu.” ujar Clea“Karena Keangkuhan ayah, Ke otoriteran ayah semua orang yang care dan perduli kepada ayah Meninggalkan ayah dan membenci ayah, termasuk aku.” ujar Bora, Josep terdiam saat Bora mengatakan hal tersebut.&ldquo
“Selamat ayah, Karena Keangkuhan dan Keotoritermu Kau sudah membunuh cucu mu sendiri.” ujar Bora“Maksudmu?” Tanya Clea“Lily Adalah Anakku dan Juga anak Pria yang selama ini ayah benci.” ujar Bora, Josep terkejut saat mendengar kenyataan bahwa Lily adalah Anak dari Bora dan Aarav.“Lihat… Kau sudah mengkorbankan Putri Kecilku karena semua Ke egoisanmu yang sudah mendarah daging.” ujar Bora”Bahkan Kau juga menempatkan Wina dan Vian atas Keangkuhanmu ayah.” ujar BoraClea langsung melangkah kearah Bora, “Nak, Ini bukan salah ayahmu, Ini murni kecelakaan.” ujar Clea“Aku Tahu ini semua kecelakaan, Tapi Jika Bukan karena Ayah aku tidak akan menitipkan Anakku kepada Wina.” ujar Bora, lalu Bora memegang Bahu Josep“Apa yang ayah mau dariku, apa yang ayah inginkan dariku.” ujar Bora“Kau sudah memisahkan aku dengan Aarav, Lalu
”Katakan dimana anakmu.” ujar ElardBora masih terdiam saat Elard bertanya kepadanya, “Kenapa kau masih diam, Apa kau tidak bisa menjawabnya.” ujar Elard“Kau sudah pernah menemuinya.” ujar Bora, Elard terdiam saat Bora mengatakan bahwa ia pernah bertemu anaknya. Lalu Elard memgingat kembali siapa anak yang Bora maksud, dan Saat itu Elard memikirkan Lily, dimana Bora sangat perduli bahkan saat Lily di gendong oleh Bora, ia langsung terdiam dan merasa tenang. Elard langsung mengingat saat Lily di gendong oleh Aarav pun sama dimana Lily benar benar senang saat Aarav mengendongnya saat ia berulang tahun beberapa Minggu yang lalu.“Apa dia,” ujar Elard sambil menatap kearah Bora“Benar, dia adalah Lily. Dia adalah Putriku dan Aarav.” ujar Bora, Elard benar benar terkejut mengetahui bahwa Selama ini Anak Wina adalah anak kandung Bora dan juga Aarav.“Dia adalah Putri yang aku lahirkan 1 t
”Kau benar benar ingin tahu apa benar Aku dan Aarav sudah memiliki Seorang anak yang mengikat Takdir kami berdua.” ujar Bora, Elard terdiam dan ia mengepalkan tangannya untuk menahan semua emosi yang berkecambung didalam dirinya. Lalu Bora melangkah kearah Elard yang masih membelakanginya, lalu Bora berhenti tepat di belakang Elard, “Aku Pernah melahirkan anak Aarav 1 tahun yang lalu, dan Anak itu.” Ujar Bora“CUKUP!!” Seru Elard, Bora terdiam dan Elard langsung membalikan badan sambil menatap kearah Bora. ”Aku bilang Cukup, aku tidak mau dengar apa apa darimu.” ujar ElardBora hanya bisa terdiam saat melihat Elard yang begitu sedih, “Meski kau punya anak dari Aarav, aku tidak akan melepaskanmu.” ujar Elard“Sampai kapanpun kau adalah istriku.” ujar Elard, Bora langsung meraih tangan Elard dan mengenggamnya,“Kau bahagia dengan Hal ini.” Sambil menatap kearah Elard y
“Aku sudah mengambil keputusan ini, dan Apa yang di atur dalam Peraturan Perusahaan, jika Seluruh Dewan Direksi Setuju dan menandatangani Petisi tersebut maka Keputusan itu adalah SAH.” ujar Bora, Josep menatap kearah Bora sambil memegang Dokumen petisi yang sudah di tanda tangani oleh 20 Dewan Direksi“Jadi, Aku Harap… ayah akan menerima semua keputusan ini, suka atau tidak suka Tira akan kembali ke posisinya meski ayah berpisah dengan ibu.” ujar Bora yang menatap kearah Josep yang berada di hadapannya.Josep Langsung Menyobek Petisi Yang Bora Berikan Kepadanya, “Kau Pikir Ayah akan memenuhi Semua Keputusan dari Petisi ini?” Tanya Josep“Tidak akan.” ujar Josep“Selama Ayah masih hidup didunia, Ayah tidak akan memberikan Perusahaan yang ayah sudah kembangkan kepada orang lain.” ujar Josep“Ayah Tidak akan Rela.” ujar Josep,Bora menatap kearah Josep yang masih be