"Al, apa gue kelihatan nggak layak dicintai?" Ucapku dengan tatapan menerawang. "Layak sekali. Andai lo tahu." Nada suaranya serius, inilah yang kubutuhkan, bukan Alfonso yang cengengesan. Karena sejauh ini, usahaku mengejar Kian tidaklah singkat. Jatuh bangun dengan beragam masalah telah kulalui. Bukan tanpa ujung, tapi bukankah ujian hidup itu tidak bisa selesai dalam satu waktu? Melainkan Tuhan ingin melihat sejauh mana aku bisa mengatasinya. Aku tersenyum miris. "Tapi gue bego Al." "Sha." Alfonso memegang pundakku. "Lo berhak bahagia. Cinta nggak harus melulu tentang dia. Kalau dia nggak bisa ngerti dan ada buat lo, itu artinya lo harus mundur." "How do you know?" Aku menatapnya. "Your eyes tell me everything." "He left me Al. Again." Lalu aku menangis menumpahkan segala kekesalan di hati. "Saat gue udah berharap banyak ke dia, dia memperlakukan gue seakan gue nggak layak buat dihargai." Alfonso meraih tubuhku lalu didekap penuh kehangatan. "It's okay, it's okay." Lalu
Last Updated : 2022-07-25 Read more