-Akan kutunjukkan, jika aku berharga. Aku layak dipertahankan, bukan layak dipermainkan.- Audrey "Audrey!" Reflek aku menoleh, "Iya, Bu?" "Besok menghadap Pak Darmawan. Kamu saya nyatakan lolos." "Terima kasih banyak, Bu." ucapku dengan senyum bahagia. Badanku gemetar bahagia begitu Tuhan merubah takdirku hanya dengan sekejap mata. Saat aku hampir diujung keputusasaan mencari sumber kehidupan dan tidak tahu harus mengadu kemana. "Hai, Drey. Gimana hasil interview sama Bu Fatma?" Anjar baru saja tiba lalu duduk di kubikelnya. Aku mengangguk sumringah kemudian berucap, "Saya diterima. Makasih ya, Njar." "Sama-sama. Mau pulang nih?" Aku mengangguk dengan senyum seindah bunga krisantemum. "Barengan yuk. Gue kemas-kemas dulu ya?" Sambil menunggu Anjar menata meja kerja dan memasukkan barangnya ke dalam tas, aku mengirim pesan bahagia ini pada Mama. “Yuk, Drey.” Karena ini sudah jam pulang kantor, kami berdua menuju lift khusus karyawan bersamaan dengan karyawan yang lain. B
Terakhir Diperbarui : 2022-01-19 Baca selengkapnya