Arya tertegun dengan keterangan yang disampaikan dokter. Sorot matanya memancarkan sikap tidak percaya. “Maaf, Dok, dari mana Dokter menyimpulkan hal ini? Maksud saya, pasien mengatakan sendiri atau?” tanya Arya bingung. “Tadi pasien mengigau. Seperti memarahi seseorang. Mengumpat-umpat. Entah kenapa, hati saya tergerak untuk bertanya bagian tubuh mana saja yang sakit, karena dari dia marah-marah tadi, sepertinya ada hubungannya dengan peristiwa itu. Pasien menangis dan, ada, tadi kejadian yang akhirnya saya tergerak untuk memeriksa bagian kewanitaan dia. Saya rasa tidak etis menceritakan sama Anda dengan detail,” jawab dokter membuat Arya semakin kaget. “Terima kasih, Dok.” “Silakan, sampaikan pada pihak keluarga. Langkah ke depannya seperti apa, karena ini baru dugaan saya. Maksdunya, bisa jadi mereka melakukan atas dasar suka sama suka atau, yah, untuk leb
Read more