Persiapan pernikahan telah dimulai. Sheren tentu lebih banyak mendominasi semua pendapat. Apapun yang ia inginkan, harus diiyakan semua orang. Keluarganya ikut mendominasi segala aturan juga. Sementara keluargaku seakan tidak pernah ada artinya di hadapan mereka. "Kita ini orang Jawa, alangkah baiknya, acara resepsi juga harus ada unsur adat jawanya,” ucap Ibu kala Sheren datang ke rumah untuk mengantarkan seragam keluarga. “Aduh, Bu, aku ini ‘kan teman-temannya anak-anak sosialita. Aku gak bisa lah, Bu, kalau ikut-ikutan cara-cara orang dulu. Aku nanti mau bikin party ala-ala pernikahan modern,” tolak Seheren dengan seolah apa yang Ibu pikirkan salah besar buatnya. Pun dengan oran tuanya, apabila Bapak menyumbangkan sebuah ide, akan ditolak secara mentah-mentah. “Mereka tidak mengjormati kita kesannya ya, Pak,” ucap Ibu saat kami sedang berkumpul bersama di ruang keluarga.
Read more