Home / Romansa / Suami Miskinku Ternyata Konglomerat / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Suami Miskinku Ternyata Konglomerat: Chapter 91 - Chapter 100

395 Chapters

91. Mengungkap Dalang Kejahatan

"Be-benar Pak, tetapi saya tidak sendiri," jawabnya. Kenapa hanya saya yang dipecat," keluh Umar. Riswan dan Yanto saling bertatapan, pelan-pelan mereka berdua merasa yakin akan membongkar semua pihak yang terlibat. "Dari mana kamu punya nomor handphone saya, dan sejak kapan kamu punya ide untuk menculik putri saya?" tanya Riswan, terus menyelidik, Riswan masih belum yakin jika Umar ini adalah pimpinan tertingginya. Umar terdiam, belum menjawab pertanyaan Riswan. "Hai! Jawab itu pertanyaan Pak Riswan!" sentak Yanto, sembari melotot. "I-iya, Pak. Saya ada yang memberi tahukan," jawab Umar. Dan jawaban itu semakin membuat Yanto dan Riswan semakin penasaran. "Berarti kamu pun sebenarnya hanya orang suruhan?" tanya Riswan. "Dan yang menyuruh kamu adalah orang yang memberikan nomor Pak Riswan. Benar begitu?" selidik Yanto lagi. "Benar Pak." "Dan semua biaya operasional kamu, juga orang-orang suruhan kamu itu berasal dari dia
last updateLast Updated : 2022-02-19
Read more

92. Kelicikan Julius

"Untuk apanya saya kurang tahu, Pak," jawab Indra. "Tapi setahu saya dengan bupati tempat kita sekarang ini," ucapnya lagi, melanjutkan."Oh iya, di hotel mana mereka melakukan pertemuan?" tanya Yanto."Hotel "IB" Pak, daerah Slipi Jakarta barat," jawab Indra."Berarti kamu tahu nomor telepon Pak Riswan dari Julius?" "Benar Pak, orang rendahan macam saya, mana punya nomor telepon big boss macam Pak Riswan ini," jawab Indra, sembari menoleh ke arah Riswan."Apa saya telepon dia saja, menanyakan keberadaannya, lalu menyuruhnya untuk menemui saya di rumah, jadi anak buah Pak Yanto tidak perlu jauh-jauh ke Jakarta untuk menangkapnya?" ucap Riswan, menyampaikan idenya."Boleh juga Pak Riswan, Bapak juga harus bersikap seolah-olah belum tahu tentang segala kejahatannya." Yanto menyetujui usulan Riswan."Pasti Pak," jawab Riswan, yang langsung mengambil handphone-nya, dan mulai mencoba menghubungi Julius.Beberapa kali Riswan me
last updateLast Updated : 2022-02-19
Read more

93. Fitnah Untuk Riswan

Team pengaman yang menjaga rumah Riswan segera membuka pintu gerbang secara otomatis, dan para petugas komisi anti rasuah yang menggunakan dua mobil itu pun akhirnya dipersilahkan masuk.Satu orang petugas yang memakai rompi bertuliskan KPK, yang sepertinya pimpinan dari team tersebut segera menghampiri Riswan, mengulurkan tangan dan langsung memperkenalkan diri."Mohon ijin untuk memperkenalkan diri Pak. Nama saya Iqbal Maulana, kami dari komisi pemberantasan korupsi perwakilan daerah. Diperintahkan oleh kantor pusat untuk menyerahkan dua surat ini kepada bapak. Kami mohon kerjasamanya," jelas Iqbal, sembari menyerahkan dua amplop surat tersebut kepada Riswan.Surat pertama yang dibuka Riswan adalah surat ijin penggeledahan, dan surat ijin yang kedua adalah surat ijin pemeriksan. Riswan terdiam, sembari melipat kembali surat-surat tersebut."Atas dasar apa surat penangkapan ini dikeluarkan?" tanya Riswan, menatap dalam Iqbal. Sementara itu secara tidak t
last updateLast Updated : 2022-02-20
Read more

94. Cobaan bertubi-tubi

Setelah hampir dua jam para petugas itu menggeledah kediaman dan ruang kerja Riswan, hampir mendekati tengah malam, rombongan para petugas itu mulai meninggalkan rumah Riswan. Ada beberapa barang yang dianggap sebagai barang bukti mereka bawa serta. Berupa laptop pribadi milik Riswan pun turut mereka amankan guna mencari bukti-bukti petunjuk.Sebelum meninggalkan tempat kediaman Riswan. Iqbal kembali menemui Riswan, sekedar untuk mengingatkan jadwal pemeriksaan terhadap dirinya esok hari, dan sekali lagi Riswan menyanggupi untuk hadir esok hari di Jakarta.Saat para petugas itu mulai meninggalkan tempat kediaman Riswan, keadaan depan gerbang masuk rumah Riswan semakin ramai. Para wartawan dari media cetak, elektronik, dan online semua terlihat semakin ramai. Terlihat juga beberapa mobil yang bertuliskan logo televisi nasional dan mancanegara.Dugaan keterlibatan Riswan, pria nomor lima terkaya di negri ini, seolah-olah menjadi magnet para wartawan untuk mengorek
last updateLast Updated : 2022-02-20
Read more

95. Tidak Ada Cobaan Di Luar Batas Kemampuan

Emak aja yang cerita, Mak," pinta Risma, sambil mengusap air matanya."Adik-adikmu sakit, Darman.""Maksudnya apa Mak?" "Samsiah keguguran kemarin," ucap Emak, pelan."Samsiah memang kapan menikahnya?""Samsiah hamil di luar nikah, Man.""Astaghfirullah.""Dia di usir dari desa, karena kedapatan berhubungan intim di luar nikah sebanyak dua kali," lirih suara Emak, hampir tidak terdengar."Samsiah kenapa jadi seperti itu," keluh Darman "Tetapi Samsiah juga yang berhasil membebaskan Yuli, anaknya Risma dari penculikan," ucap Emak lagi. Darman kembali terlihat terkejut, bertanya cepat ke Risma, yang terlihat sudah jauh lebih tenang."Yuli benar diculik, Risma?""Iya Kang, baru kemarin. Samsiah keguguran karena berusaha ingin menyelamatkan Yuli, tetapi malah Samsiah yang didorong keras, hingga akhirnya terjadi keguguran tersebut." Risma menelpon Bude Ajeng, meminta agar diantarkan minuman untuk mere
last updateLast Updated : 2022-02-20
Read more

96. Mimpi Yang Menyeramkan

Risma, sedikit agak berlari bergerak cepat ke kamar di mana Samsiah berada. Khawatir terjadi sesuatu yang buruk terhadap adik bungsunya tersebut. Risma langsung membuka dan mendorong pintunya cepat. Bersama Darman segera menyerobot masuk ke dalam kamar.Samsiah terlihat terduduk di sudut tempat tidur, dengan kedua lutut tertekuk, dan kedua tangan menutupi kakinya. Wajahnya terlihat seperti orang yang ketakutan.Darman yang baru melihat kondisi Samsiah, benar-benar merasa miris. Walaupun sudah dalam keadaan berbeda dibandingkan kemarin, dan juga sudah menggunakan pakaian bersih. Tetapi rambut Samsiah yang terpotong tidak beraturan, wajahnya yang pucat, juga sedikit lebam, dan masih terlihat ada luka bekas cakaran saat peristiwa penggerebekan kemarin, benar-benar membuat kakak tertuanya itu sedih dan terenyuh, atas nasib yang menimpa adik bungsunya itu.Sebenarnya, Risma hari ini baru akan berencana membawa Samsiah ke salon, sekaligus ke klinik dokter pribadinya d
last updateLast Updated : 2022-02-23
Read more

97. Hilangnya Naya

Saat terjadi peristiwa pengusiran terhadap Samsiah, Ela malu untuk keluar rumah. Dia dan putrinya Naya, sengaja mengunci diri di dalam rumah, hingga pagi bertemu pagi.Ela pun tidak tahu, tentang kejadian yang menimpa Amran, dan memang dalam beberapa hari ini, Ela tidak pernah bertemu dengan Kakang-nya tersebut.Pagi hari, selepas memandikan putrinya Naya, Ela segera menuju ke rumah Amran. Putrinya, yang berusia empat tahun, seumuran dengan Neti, anak kedua Risma, dia tinggalkan sendirian di rumah.Terkejut Risma, saat menyaksikan kondisi halaman rumah Amran yang berantakan, dan menimbulkan bau yang menyengat. Rumah Amran dalam keadaan terkunci dari luar.Ela segera menghampiri tetangga rumah Amran, yang dia juga kenal penghuninya. Warga asli desa ini juga, sama seperti Ela."Assalamualaikum ... Ti! Yati! Assalamualaikum!" Jawaban salam terdengar dari dalam rumah yang Ela ketuk-ketuk rumahnya. Tidak beberapa lama, pintu pun terbuka dari dalam.
last updateLast Updated : 2022-02-23
Read more

98. Jangan Pisahkan Kami

"Saya sudah bersikap sopan, Pak, tetapi tidak dihiraukan," kelit Ela, menjawab pertanyaan bapak mertuanya."Yah seharusnya kamu tuh sadar diri! Jika diacuhkan seharusnya langsung pergi! Jangan malah membuat keributan!" bentak orang tua itu lagi."Mana bisa saya pergi, jika Naya ada di rumah ini." Ela tetap ngotot ingin kembali membawa putrinya."Hei! Ela! Kami juga punya hak terhadap Naya, kami ini keluarganya juga!" Ibu mertuanya ikut menyelam pembicaraan, muncul tiba-tiba di belakang suaminya."Naya! Pulang sama ibu, Nak!" Ela menghiraukan ucapan ibu mertuanya, dia mencoba menerobos ke dalam rumah, dan si bapak menghalanginya, bahkan mendorongnya keras hingga terjatuh ke lantai. Sementara itu kerumunan warga yang menyaksikan semakin banyak."Auuwwhh!" Ela berteriak kencang, saat tubuhnya menghantam lantai, karena kerasnya dorongan dari sang bapak mertua."Ibu!" Naya berteriak kencang, dibelakang kedua kakek dan neneknya, dan hendak mengham
last updateLast Updated : 2022-02-23
Read more

99. Rebutan Hak Asuh

Ustaz Arief dan pak kades, terus berusaha mencari solusi dalam permasalahan antara Ela dan keluarga suaminya. Mereka masing-masing merasa berhak menurut versinya sendiri, tidak ada yang mau mengalah."Menurut sudut pandang hukum, anak di bawah lima tahun memang harus diasuh ibunya jika dalam rumah tangganya mengalami perceraian dengan sang suami," jelas Ustaz Arief, menjelaskan apa yang diketahuinya."Dengar tuh, Pak, Bu, hukum negara sudah menentukan jika saya yang berhak dalam mengasuh dan merawat Naya," sindir Ela, merasa di atas angin, setelah mendengar penjelasan Ustaz Arief, dan kedua orang tua Tohir dan adik lelakinya terdiam. Pak kades mengangguk-angguk, sepertinya dia pun tahu tentang aturan hukum tersebut. Tetapi kemudian, Ustaz Arief melanjutkan ucapannya."Ada tetapinya?" ucap sang ustaz, berhenti sejenak."Apa itu Ustaz?" tanya adik dari Tohir."Tetapi, jika si ibu dirasa tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup sang anak, ataupun ada kend
last updateLast Updated : 2022-02-24
Read more

100. Harus Merelakan

"Boleh Ustaz, boleh," jawab si bapak. " Tetapi ya asal jangan setiap hari, nanti kapan si Ela mencari pekerjaan jika tiap hari kemari." Ustaz Arief menoleh ke arah Pak Kardi, seperti memberikan kode jika sudah menemukan solusinya, dan masalah dianggap selesai."Bagaimana Ela, kamu setuju tidak dengan jalan tengah yang diambil ini, karena ini semua untuk kebaikanmu dan putrimu?" tanya Pak kades."Sa-saya setuju, Pak." Ragu-ragu Ela menjawab, tetapi memang dia tidak punya pilihan lain, selain menyetujui hasil dari pertemuan ini."Jika begitu tidak ada masalah lagi yah, dan Ela bisa menemui Naya kapan saja, dan juga boleh membawa Naya kembali jika dianggap hidupnya cukup mampu untuk membiayai kehidupan mereka berdua," ucap Pak Kardi.Sesaat Ela terdiam, terpikirkan juga olehnya, dimana dia akan mendapatkan pekerjaan. Tidak mungkin jika di kampung ini, untuk bekerja di pabrik pun tidak akan semudah itu, apalagi usianya sudah tidak muda lagi, ditambah dia tida
last updateLast Updated : 2022-02-24
Read more
PREV
1
...
89101112
...
40
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status