Semua Bab Suami Miskinku Ternyata Konglomerat: Bab 71 - Bab 80

395 Bab

71. Uang Tidak Mengenal Saudara

Suasana pagi Desa Cibungah tetap seperti biasanya. Udara yang terasa dingin, dengan hembusan angin khas pegunungan yang lembab menyegarkan menyelimuti desa ini dari hari ke hari.Ela terlihat sedang termangu di depan teras rumahnya yang tidak terlalu luas, hanya selebar satu meter tepat dari depan pintu masuk. Wajahnya terlihat seperti sedang berpikir, atau mungkin sedang dalam kondisi kebingungan.Hari ini dia bingung harus masak apa, bukan terkendala bahan-bahan, tetapi dia sudah benar-benar tidak lagi memiliki uang. Uang simpanan miliknya yang dahulu dia kumpulkan sedikit demi sedikit, sudah benar-benar habis untuk membiayai segala keperluan akomodasi dan pegangan uang untuk Tohir, saat harus menjenguk berkali-kali di ruang tahanan, belum lagi harus memberikan uang diam kepada oknum aparat yang berjaga agar dimudahkan untuk bisa menjenguk.Saat ini putrinya Naya masih tertidur, bagaimana jika dia terbangun lalu meminta
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-08
Baca selengkapnya

72. Firasat Umi Hasanah

Surti lantas mempersilahkan Risma untuk masuk ke rumahnya, mempersilahkan Risma untuk duduk di sofa ruang tamu yang terkesan mewah dengan banyak furniture, tetapi Risma merasakan kesan seram di dalam rumah ini. Rumah pemain riba, yang mungkin juga tidak pernah dipakai untuk beribadah di dalamnya. Surti lantas masuk ke dalam ruangan yang lebih dalam, balik kembali ke tempat Risma menunggu, sembari membawa sebundel tumpukan map yang dia letakkan di atas pangkuannya. Sementara ke dua orang penjaga Risma menunggu tidak jauh dari pintu rumah. Surti lantas membuka, dan mencari-cari sertifikat atas nama Hasyim, setelah dia temukan lantas diletakkan di atas meja. "Ini Mbak, sertifikatnya. Pinjamannya 60 juta, tapi karena telat maka harus ditebus 100 juta," ucap Surti santai saja. Risma tersenyum sinis mendengar ucapan Surti. "Bisa sampai seratus juta bagaimana hitungannya? T
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-08
Baca selengkapnya

73 Kekecewaan Emak

  "Insya Allah dalam waktu dekat kita sudah bisa pergi umroh sama-sama Ustaz, Umi," jelas Risma kepada kedua orang guru agamanya tersebut.   "Alhamdulillah ... saya tidak tahu bagaimana caranya harus berterima kasih mendapatkan rejeki yang luar biasa ini, selain hanya bisa bersyukur dan berdoa, semoga Allah selalu memberikan rahmah, hidayah, kesehatan, dan perlindungan untuk Neng Risma, Riswan, dan seluruh keluarga tercinta," ucap Ustaz Arief berterima kasih.   "Aamiin ya Allah, terima kasih atas doa-doanya Ustaz," jawab Risma, yang dia pun tidak henti-hentinya bersyukur jika memang diberikan kesempatan untuk dapat beribadah ke tanah suci, hal yang tidak pernah terpikirkan bisa terlaksana dahulu, mengingat bagaimana susahnya hidup mereka hingga menjadi bahan hinaan dan celaan saudara-saudara, bahkan oleh bapak kandungnya sendiri.   Bahkan setelah kebenaran
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-09
Baca selengkapnya

74 Aksi Nekat Samsiah

 Amran dan Ela yang memang pada dasarnya selalu merasa apa yang mereka lakukan adalah benar, tidak menerima tuduhan Risma begitu saja, mereka tetap ngotot mengajak berdebat. "Tetapi kamu jauh lebih jahat, Risma! Lihat, gara-gara perbuatan suamimu si Riswan itu, istriku Nengsih pergi bersama kedua anakku, coba jika seandainya aku masih menjadi penampung sampah di pabrik milik suamimu, mungkin istri dan anak-anakku tidak akan pergi." "Iya! Kang Tohir juga tidak akan masuk penjara," sambung Ela, berdua dengan Amran selalu menyalahkan Riswan dan Risma akan musibah yang telah menimpa mereka. Risma masih terdiam, belum mau menjawab. Samsiah pun hanya memperhatikan sembari sesekali mengusap air-matanya. "Saudara macam apa kamu Risma, hidup enak bukannya ajak saudara agar ikut enak, justru malah sebaliknya, membuat kehidupan kami susah, jahat kamu Risma," tuduh Amran lagi.&n
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-09
Baca selengkapnya

75. Terpedaya di Bawah Ancaman

Part 75Satu tangan  mencengkram bahu Samsiah, tangan yang satunya lagi digunakan untuk menutup mulut Samsiah agar tidak bergerak, tidak berteriak, lalu menyeret janda muda tersebut ke balik pohon rambutan berukuran besar guna bersembunyi. Lantas membisikkan suara agar Samsiah jangan bersuara.Pintu dapur rumah Rohani terbuka lebar, sehingga ada keluar cahaya dari dalam rumah menerangi keadaan malam yang tadinya terlihat sangat gelap."Nggak ada siapa-siapa, Buk." Terdengar suara Mursan, saat dua sosok manusia keluar dari pintu belakang tersebut."Mataku belum buta, jelas-jelas tadi aku lihat seperti Samsiah yang sedang mengintip kamar kita." Rohani menjawab. Dadanya naik turun menahan emosi yang terpendam. Seandainya saat itu tidak ada pak kades dan warga desa, sudah dia habisi Samsiah. Tetapi rasa cintanya yang besar terhadap Mursan, membuat Rohani pun tidak ingin ditinggalkan."Ibu pasti salah lihat, mana berani dia malam-malam keluyuran se
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-10
Baca selengkapnya

76. Ketahuan Warga

Selepas jam istirahat makan siang, Riswan dengan ditemani dua orang pengawalnya menuju ke rumah Toni, berniat ingin melihat keadaan orang kepercayaannya itu selepas keluar dari rumah sakit karena terkena bacokan saat mencoba melindungi Riswan dan keluarganya.Ke daerah perbatasan kota tempat Toni tinggal. Sebuah perkampungan tepat sisi jalan, jadi kendaraan yang membawa Riswan bisa tepat berhenti di depan rumah Toni. Lebih tepatnya rumah mertua Toni, karena orang kepercayaan Riswan itu sendiri berasal dari luar pulau.Di ruang tamu keluarga Riswan diterima dengan sangat baik dan terbuka. Rumah yang ditempati Toni sekarang ini pun direnovasi menjadi lebih bagus atas bantuan Riswan. Makanya, keluarga dari istrinya Toni itu sangat menghormati keberadaan dari Riswan."Bagaimana keadaanmu Ton, sudah lebih baik, kan?""Alhamdulillah, sudah jauh lebih baik, Pak, secepatnya saya akan segera kembali bekerja." Toni memang sudah terlihat bugar, hanya ada perban yang
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-10
Baca selengkapnya

77. Terusir Selamanya

"Kurang ajar! Setan ....!!" Tendangan Nurman menghujam ke punggung Wawan keras, yang sontak langsung terbangun karena kaget dan kesakitan, begitupun dengan Samsiah, wajahnya terlihat pucat pasi karena rasa takut dan malu. Hujan gerimis yang turun semalaman di saat mereka selesai berpacu hasrat membuat mereka berdua ketiduran."Sialan kau Wawan! Samsiah! Bikin sial saja!" bentak Nurman lagi, sementara perempuan-perempuan pekerja yang lain berkerumun di belakang Nurman sembari mencaci-maki Wawan dan Samsiah.Tanpa diberi kesempatan untuk berpakaian, Nurman dan beberapa pekerja perempuan segera menyeret Wawan dan Samsiah keluar dari gubuk bambu tersebut. Samsiah menjerit-jerit ketakutan, karena satu dua orang pekerja mendaratkan tamparan, cakaran, bahkan meludahi wajahnya."Dasar tidak punya moral! Tidak punya adab!" bentak Nurman lagi saat mereka sudah di luar gubuk, sementara dari kejauhan sudah terlihat serombongan warga sedang mendekati mereka.Kang Nurm
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-10
Baca selengkapnya

78. Target Incaran

Benar saja, Bude Ajeng sudah menunggunya di depan rumah, lantas mempersilahkan Ustaz Arief untuk masuk dan menunggu di sofa ruang tamu, sementara dia memanggil Risma ke ruangan dalam. Tidak beberapa lama, Risma keluar dengan ditemani emak."Assalamualaikum, Ceu, Neng Risma."Risma dan Emak menjawab salam Ustaz Arief, lalu mempersilahkan Ustaz Arief untuk duduk kembali."Maaf Ustaz, jika hanya saya dan Emak yang bisa menemui Ustaz, sedangkan Bang Riswan masih berada di Jakarta," jelas Risma."Tetapi Abang bilang pagi ini juga akan balik pulang ke mari, terakhir menelpon sedang bersiap-siap ingin berangkat." Ustaz Arief mengangguk-angguk tanda memahami."Bertemu dengan Neng Risma dan Ceu Sawiyah pun sama saja, saya hanya ingin memberitahu tentang sesuatu yang penting yang berhubungan dengan keluarga Emak.""Hal penting tentang apa ya, Ustaz?" Mak Sawiyah kali ini yang bertanya. Mulai terlihat rasa keingintahuan dari Emak dan Risma. Ustaz Arief
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-10
Baca selengkapnya

79. Selamatkan Putri Kita

"Risma, kamu kenapa, Ris," tegur Emak Sawiyah ikut panik, melihat Risma hanya diam mematung dengan mata berkaca-kaca. Emak Sawiyah lantas mengambil handphone milik Risma yang terjatuh."Mas, kita kembali ke rumah," pinta Risma datar, kepada salah seorang pengawalnya yang merangkap sebagai sopir pribadi, lalu Risma mulai menangis terisak."Baik Buk," jawab sang sopir, sembari menoleh ke arah rekan sesama pengawal yang duduk di sebelahnya, keduanya seperti kebingungan melihat perubahan sikap bos mereka yang mendadak bersedih."Risma, jawab emak, Ris ... ini ada apa?""Yu-yuli diculik, Mak," jawab Risma, sembari mengusap air matanya."Astagfirullah aladzim ... ya Allah, bagaimana ini," keluh Emak, badannya terasa lemas.Dua orang pengawal Risma yang ikut bersama mereka ikut terlihat kaget, lalu mulai mempercepat kendaraan untuk segera sampai di rumah."Bagaimana ini, Mak ... Bang Riswan pasti marah sama Risma. Ya Allah ... lindungi putri
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-13
Baca selengkapnya

80. Derita Samsiah

Sebuah gudang kosong tidak terurus, yang terletak di tengah-tengah lahan yang penuh rumput liar dan pepohonan besar, di situ Samsiah memilih untuk beristirahat melepas lelah. Di belakang gedung yang dindingnya hanya terbuat dari seng, di situ Samsiah bersembunyi. Sengaja dia lakukan agar tidak terlihat orang dari depan jalan. Rasa malu sudah mengalahkan rasa takutnya pada binatang liar yang mungkin saja banyak bersarang di dalam semak belukar.Samsiah terduduk di belakang gudang tua tersebut, lalu menangis sejadi-jadinya. Mulai menyesali segala perbuatannya. Samsiah benar-benar bingung harus berbuat apa, apalagi dalam kondisi sedang hamil muda, rasa putus asa mulai menghinggapi dirinya."Mak ... tolong Samsiah, Mak," ucapnya lirih, sebelum akhirnya dia pun tertidur di tempat itu dalam kondisi yang sangat lelah dan menyedihkan.Samsiah terbangun saat matahari mulai beranjak naik, bukan terbangun karena cahaya sang surya yang menghinggapi tubuhnya, tetapi suara pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
40
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status