All Chapters of Suami Miskinku Ternyata Konglomerat: Chapter 81 - Chapter 90

395 Chapters

81. Pengorbanan Samsiah

Sapri lantas mendekati Yuli yang karena rasa lelah dan takutnya lantas tertidur bersandar pada tiang besi. Sapri lantas memeriksa keadaan Yuli yang masih terikat erat, lantas Sapri mengambil sebuah kardus bekas, meletakkannya di lantai, kemudian mulai merebahkan dirinya, tidak jauh dari tempat Yuli disekap.Samsiah yang terus memperhatikan gerak-gerik Sapri, lantas mulai beringsut pelan menjauhi dinding gudang. Nalurinya mengatakan, inilah saatnya dia harus membebaskan Yuli, bagaimana pun caranya.Berjalan dengan sangat berhati-hati jangan sampai langkahnya terdengar oleh Sapri, Samsiah mulai mendekati pintu masuk gudang yang memang sedikit terbuka. Langkahnya terhenti, setelah melihat sebilah balok kayu tak terpakai sepanjang setengah meter tergeletak di depan pintu gudang. Diambilnya balok kayu tersebut, dan mulai masuk ke dalam dengan sangat hati-hati sekali.Debar jantungnya berpacu cepat, tubuhnya mulai berkeringat, sebenarnya Samsiah pun merasa ketakutan,
last updateLast Updated : 2022-02-13
Read more

82. Maafkan Ibu, Nak?

--Halo Pak Riswan--Halo, dengan siapa ini saya berbicara?--Tidak penting saya ini siapa, yang jelas, putri bapak ada pada kami.Riswan tersentak, lantas memberikan kode kepada salah satu petugas kepolisian yang memiliki pangkat paling tinggi, bahwa sang penculik Yuli sedang menghubunginya.Beliau pun memberikan kode, agar Riswan mengaktifkan load speaker.--Bagaimana keadaan putri saya, apa yang kamu mau?Hening sejenak, penelpon misterius itu belum memberikan jawaban, tetapi hubungan telepon masih aktif berlangsung.--Halo! Tolong kembalikan putri saya, kalian maunya apa, uang? Berapa yang kalian minta?Riswan terus mencecar si penelepon misterius tersebut, dia tidak mempermasalahkan tentang jumlah uang, yang ada dipikirannya hanya keselamatan sang putri tercinta.--Kami tahu, uangmu dan hartamu tidak terkira, persiapkan saja, nanti akan kami hubungi lagi.--Halo, nanti dulu jangan dimatikan, beri saya bukti jika
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more

83. Negosiasi Penebusan

Bagaimana kamu bisa bertemu dengan Yuli, Ton, terus apa hubungannya dengan keberadaan adik ipar saya?" tanya Riswan, dirinya benar-benar bingung dengan situasi yang terjadi. Baru saja penculik Yuli menelponnya, tiba-tiba Toni datang dengan membawa putrinya, sekaligus penculiknya, lalu apa hubungannya dengan orang yang menelponnya barusan, dan mengirim photo Yuli.Toni lantas menceritakan kronologi pertemuannya dengan Samsiah dan Yuli, juga bagaimana cara Samsiah membebaskan Yuli dari para penyekapnya. Juga tentang masih adanya salah satu penculik Yuli yang masih terkapar di dalam gudang tua, yang sekarang sedang dijemput oleh petugas kepolisian."Maaf Pak Riswan, sepertinya orang yang menelpon tadi adalah salah seorang yang menyuruh para pelaku lapangan ini," jelas salah seorang penyidik. Dan Riswan merasa seperti orang bodoh, kenapa dia tidak bisa berpikir sejauh itu."Berarti, bisa saja mereka masih menganggap bahwa Yuli masih disekap oleh orang-orang suruhann
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more

84. Maafkan Iyah, Teh

Emak langsung menghampiri putri bungsunya tersebut, dan mendekapnya erat. Begitupun dengan Risma."Maafkan Samsiah ya, Teh." Risma tidak bisa menjawab, hanya mengangguk saja."Maafkan Iyah yang sudah bikin malu Emak dan Teteh di kampung. Samsiah mau tobat, Makk," keluh Samsiah, terisak-isak."Teteh juga mengucapkan terima kasih yah, kamu sudah berani membebaskan Yuli dari tangan penculiknya," ucap Risma. "Samsiah juga mau minta maaf Teh, jika dulu Samsiah ikut dzalim sama Teteh dan keluarga, demi Allah, Iyah menyesal, Teh." Semakin tersedu-sedu tangisannya."Risma pasti memaafkan kamu, Yah, karena emak tahu, jika Risma dan Riswan bukanlah tipe orang yang pendendam," jawab Emak, dan Bude Ajeng yang sedari tadi diam menyaksikan, matanya pun ikut berkaca-kaca, betapa dia pun rindu dengan anaknya, yang dia tidak tahu ada di mana sekarang. Mantan suaminya sudah membawa pergi anak satu-satunya, dan Bude Ajeng benar-benar sudah kehilangan jejak kebe
last updateLast Updated : 2022-02-15
Read more

85. Kemarahan Risma

Ketiga orang pelaku penculikan itu dibawa bersamaan di sebuah ruangan di luar rumah utama sudut taman. Bangunan permanen, dengan fasilitas lengkap, tempat beristirahat Riswan dan Risma jika sedang mengawasi kedua anak mereka bermain di halaman rumah.Ketiga orang itu, Sukron sebagai kepala penculik, Amir dan Hamdan anak buahnya. Mereka dibawa dalam keadaan kedua tangan mereka terikat tali semacam kabel ties berwarna putih, hanya ini jauh lebih besar dan tebal.Ketiganya didudukkan di lantai, tanpa memakai baju, hanya memakai celana saja. Dua orang penyidik sedang memeriksa isi handphone para pelaku tersebut.Kasat serse duduk di bangku, para pelaku menunduk, sesekali melihat ke arah beliau dengan wajah ketakutan. "Saya hanya minta, kalian semua untuk mau bekerjasama dengan kami dari pihak kepolisian. Jangan memberikan keterangan berbelit-belit. Jangan mempersulit diri sendiri. Paham kalian semua!" sentak Pak Yanto, sang kasat serse yang memimpin upa
last updateLast Updated : 2022-02-17
Read more

86. Tamu Dari Desa

Risma menampar keras wajah Sukron yang posisinya memang berada paling depan, dan itu mengagetkan Yanto, juga Riswan, dan saat Risma ingin melampiaskan amarahnya kepada dua orang yang lainnya, Riswan cepat-cepat mencegah. "Neng, sudah Neng, sabar," ingat Riswan kepada istrinya. "Sabar apanya, Kang. Neng sakit Kang, melihat photo Yuli di ikat dan mulutnya dibungkam seperti itu oleh para penjahat ini!" Risma berteriak, betapa memang hatinya merasakan sakit, saat Yuli diperlakukan tidak manusiawi seperti itu. "Lepaskan saja Pak Riswan, biarkan ibu melampiaskan amarah dan kekesalannya. Lagipula biar para pelaku itu tahu, bagaimana sakitnya perasaan seorang ibu melihat anaknya diperlakukan seperti itu." Yanto sang kasat serse justru malah meminta Riswan membiarkan Risma. Riswan pun melepaskan pelukan dari tubuh istrinya, dan Eneng tidak banyak bicara lagi. Plakkk ... plakkk ....!! Suara tamparan keras begitu terdengar nyaring. Ungkapan dari
last updateLast Updated : 2022-02-17
Read more

87. Kabar Dari Desa

"Sebelumnya saya minta maaf kepada pak kades, dan ustaz, karena sudah membuat resah karena kejadian ini. Bukannya saya tidak ingin memberi tahu tentang apa yang terjadi, tetapi memang tadi kami benar-benar sedang dalam keadaan panik, jadi sampai tidak terpikirkan untuk menemui bapak," jelas Riswan. "Sebenarnya ada kejadian apa, Wan?" tanya Ustaz Arief. Penasaran juga dia, saat tadi pak Kardi ke rumahnya dan bercerita tentang banyaknya petugas kepolisian di rumah Riswan. "Tadi pagi, putri saya Yuli diculik orang Ustaz." "Astagfirullah al adzim," ucap Ustaz Arief dan Pak Kardi. Wajah keduanya terlihat kaget, seperti tidak menyangka, ada peristiwa penculikan terjadi di desa mereka. "Jadi, saat kejadian penculikan Yuli di desa tadi pagi, Ustaz Arief dan Pak Kardi tidak tahu?" Riswan balik bertanya. "Tidak tahu Pak Riswan, karena memang pagi-pagi sekali, saya sudah ada di kantor bupati," jawab Pak Kardi. "Lalu Yuli bagaimana, Wan?"
last updateLast Updated : 2022-02-17
Read more

88. Ada Apa Dengan Amran

SUAMI YANG DIHINAKAN TERNYATA KAYA 7 TURUNAN PART 72 Ada Apa Dengan Amran Pak Kardi kades Desa Cibungah, ditemani Ustaz Arief dengan sepeda motor tuanya langsung menuju ke kediaman Amran.  Akan tetapi di tengah-tengah jalan, ada saja warga yang menghentikan mereka berdua, untuk menceritakan keluhan dan kesulitan yang sedang mereka hadapi, dan Pak Kardi sebagai pimpinan tertinggi di desa ini tidak mungkin menolaknya. Setelah ada dua kali tertunda, karena warga yang mengeluh dan melapor, perjalanan akhirnya dapat mereka lanjutkan kembali. Keluhan beberapa orang warganya yang bertetanggaan dengan Amran membuatnya penasaran, ingin mencari tahu kondisi rumah dan Amran yang sebenarnya. Motor yang dikendarainya sudah memasuki sebuah jalan tanah keras seukuran sa
last updateLast Updated : 2022-02-18
Read more

89. Bukan Jiwa Pendendam

SUAMI YANG DIHINAKAN TERNYATA KAYA 7 TURUNANJiwa PemaafPART 73"Kita harus bagaimana ini ustaz?" tanya pak kades kepada Ustaz Arief."Tidak ada cara lain Pak, kita harus memberitahu keluarganya tentang hal ini, Riswan dan Risma," jawab si ustaz."Kenapa Amran bisa seperti ini ya Ustaz?""Entahlah Pak. Jiwa dan pikirannya mungkin kosong, tidak punya tempat untuk berbagi keluhan. Dengan Allah pun mungkin jauh, dia hanya mengikuti pikirannya sendiri, sehingga tanpa sadar, segala akal sehatnya ikut tertarik ke dalam dunia permasalahannya sendiri. Tetapi itu baru menurut saya, Pak. Tidak tahu juga, bagaimana jika menurut ahlinya," jelas Ustaz Arief.Amran memang terlihat asyik dengan dunianya sendiri, kadang-kadang tertawa, senyum-senyum sendiri, ataupun tiba-tiba marah."Amran harus secepatnya di bawa ke rumah sakit jiwa, mumpung penyakit kurang ingatan ini belum terlalu lama diidapnya," jelas Usta
last updateLast Updated : 2022-02-19
Read more

90. Skenario Penjebakan

Kepala reserse yang memimpin penyelidikan penculikan putri dari Riswan, sengaja menggunakan tiga mobil sipil biasa dan bukan mobil patroli untuk menangkap Umar, orang yang diduga sebagai otak dari penculikan tersebut.Riswan yang ikut di dalam kendaraan yang ditumpangi kasat serse, sedang asyik berdiskusi dengan beliau saat sebuah panggilan telepon masuk ke dalam handphone-nya. Dan Riswan memberi tahu Yanto, sang kasat, jika Umar yang menghubunginya.Yanto segera meminta sopir untuk meminggirkan kendaraan sebentar, sembari meminta yang ada di dalam mobil untuk tidak bersuara, selama Riswan sedang menerima telepon dari orang yang mengaku Umar. Dan Riswan pun mulai membuka percakapan.--Halo?--Siapkan uang 10 miliar dalam dua tas, jam 10 malam ini kita bertemu. Masalah tempat di mana kita akan bertemu, tunggu informasi selanjutnya.--Sebentar, saya ingin bicara dulu.Sambungan telepon langsung dimatikan oleh orang yang menghubungi Riswan. Tan
last updateLast Updated : 2022-02-19
Read more
PREV
1
...
7891011
...
40
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status