Bab 38 Pembicaraan Bapak dan Anak. Artha membuka pintu rumah dengan perlahan, sebelumnya ia telah berpesan pada Rendra agar tidak mengunci pintu rumah. Kriek. Terdengar suara pintu terbuka, ia masuk dengan mengendap-endap agar suara langkahnya tidak terdengar. Baru saja beberapa langkah ia harus berhenti, suara bariton mengejutkannya. “Darimana saja kamu?!” ucap seseorang itu setengah membentak. Jika tidak memikirkan orang rumah yang sedang tidur mungkin suaranya akan naik 1 oktaf. “Eh,,, Bapak belum tidur?” tanya Artha lirih mirip bisikan. Ia sedang ketakutan tak biasanya bapak meninggikan suara padanya. “Duduk!” titah Pak Torang. Artha menunduk menuruti perintah bapaknya dan duduk sesuai dengan yang diperintahkan padanya. Ia tetap menunduk tak berani menatap wajah sang bapak. “Siapa pria itu?” Artha masih menutup mulut tak berani untuk menyahut dan tetap tepekur menatap lantai. “Siapa pria yang mengantarmu tadi?” tanya Pak Torang sekali lagi. “Te-man, Pak,” jawab Artha t
Baca selengkapnya