Semua Bab Istri Tawanan CEO: Bab 271 - Bab 280

662 Bab

Kebohongan yang Penuh Celah

"Mereka berdua sangat jahat,” ujarnya dengan ekspresi jijik pada Melissa dan Emily.Para menonton mengangguk setuju dan menatap Melissa dengan pandangan jijik.“Itu semua benar!” Emily berteriak marah mencoba melindungi putrinya dari pandangan mencemooh semua orang.“Kalau begitu jelaskan bagaimana kamu bisa mendapat kabar kalau Tuan Brown berselingkuh? Dari semua orang mengapa hanya kamu satu-satunya yang tahu? Bahkan memiliki foto Nona Aria pergi dengan seorang pria?”Nyonya Brown berhenti menganiaya suaminya dan menenangkan amarahnya. Suaminya merintih sekarat di bawah kakinya. Dia menarik selimut dari atas tempat tidur dan menutupi tubuhnya.“Sayang wanita itu yang membiusku! Aku tidak ingat apa-apa pun!” ujarnya penuh dendam menunjuk Melissa yang masih telanjang dalam pelukan ibunya.Melissa menggelengkan kepalanya dengan ekspresi menyedihkan.“Itu tidak benar ... tolong aku Carter!” Dia menatap Carter memohon.Nyonya Jones segera menghalangi pandangannya dari Carter dan menatapn
Baca selengkapnya

Keraguan Hati Carter

Dia melepaskan jasnya menyampirnya di bahu Melissa untuk menutupi tubuhnya dari pandangan semua orang.Melissa menatapnya dengan tatapan penuh harap. Air mata mengalir di pipinya yang juga penuh memar membuatnya semakin terlihat menyedihkan.Hati Carter merasa iba dan dia sangat marah pada Tuan Brown.“Carter, kamu percaya padaku kan?” Melissa menatapnya memohon dan penuh cinta.“Carter jangan percaya dengan ucapan pelacur ini! dia hanya mempermainkan perasaanmu!” seru Nyonya Jones marah mencoba memisahkan Melissa dari putranya.“Carter!” Melissa menangis memeluk Carter erat seolah tidak ingin dipisahkan dari kekasih yang dicintainya.“Ibu hentikan, kamu menyakiti Melissa,” kata Carter lemah. Dia tidak tahan melihat Melissa menderita.Melissa gembira dalam hati. Sangat mudah memanipulasi hati Carter. Carter sangat berhati lembut, berbeda dengan ibunya yang jahat.Melissa berpura-pura menyedihkan dan menangis dalam pelukan Carter namun mencemooh betapa mudahnya menipu pria itu.Aria se
Baca selengkapnya

Rekaman CCTV

Pria tua itu sangat takut pada istrinya. Kemarahan Nyonya Brown sangat mengerikan.“Benar, benar, benar! Aku sangat dirugikan dan korban di sini!” seru Tuan Brown meraih ujung gaun istrinya dan menunjuk Melissa dengan marah.“Sayang wanita itu lebih dulu mencariku dan merayu agar aku berinvestasi di perusahaan Quin. Dia yang mengajakku ke kamar hotel dan membiusku dengan obat perangsang! Wanita itu sangat tercela! Dia bilang akan menungguku di kamar hotel dan tapi dia mendorong Nona Aria masuk ke dalam kamar. Beruntungnya Nona Aria bisa membela diri dan melarikan diri.”“Aku tidak bisa lepas dari pengaruh obat perangsang dan memerkosa Melissa! Itu semua karena perbuatannya!” Dia menunjuk Melissa penuh kebencian.Melissa menggelengkan kepala panik dan sedih.“Itu semua bohong! Kamu tidak pernah berinvestasi di perusahaan Quin. Nyonya Brown kamu yang sendiri yang mengawasi arus modal perusahaan JK Corporation dan tahu suamimu tidak pernah berinvestasi di perusahaan Quin.” Dia membantah
Baca selengkapnya

Mematahkan Kepercayaan Buta

Semua orang menunggu dengan antisipasi saat Kate memutar rekaman CCTV di TV kamar hotel.Aria menyilangkan tangannya di depan dada dengan ekspresi tenang. Dia dan Dario sudah mengatur semua kamera CCTV yang mereka adegan mesum mereka di koridor.Namun pipinya tetap memerah mengingat dia lah menggoda Dario lebih dulu.Tak lama kemudian layar TV menyala. Pertama menampilkan adegan Melissa dan Tuan Brown saling berciuman dengan penuh gairah di lorong sebelum masuk ke kamar hotel.Pada bagian ini Carter terlihat syok.Tak lama kemudian dia keluar dari kamar dan mengunci pintu kamar sambil tersenyum miring. Adegan berubah di mana seorang pelayan menyeret Aria dengan paksa ke depan pintu kamar A 1845.Melissa berdiri belakangnya dan berbicara dengannya. Setelah pelayan pergi, dia mendorong Aria ke arah pintu dan mencengkeram dagunya dengan ekspresi kejam.Dia membuka kunci pintu dan hendak mendorong Aria masuk. Namun keadaan terbalik Aria yang mendorong Melissa masuk ke dalam kamar.Setenga
Baca selengkapnya

Keserakahan

“Aku akan membuatmu semua yang kamu lakukan mempermainkan putraku!” teriak Nyonya Jones penuh kemarahan menjambak rambutnya dan memukulnya.“Akhh! Sakit! Tolong!” Melissa menangis mencoba melindungi dirinya. Dia mencengkeram erat jas yang menutupi tubuh telanjangnya seolah itu adalah penyelamatnya.Dia menatap ke seberang pada sosok pria yang berkata mencintainya.“Carter, kumohon tolong aku!” tangisnya memohon di tengah pukulan dan jambakan di rambutnya.Namun pria itu tertunduk, telinganya seolah tuli untuk mendengar tangisan permohonan Melissa.“Jangan berani-berani menggoda putraku, pelacur! Dasar jalang murahan!” Nyonya Jones melampiaskan kebenciannya pada Melissa dan menampar wajahnya bertubi-tubi.“Akh! Sakit! Tolong ampuni aku! Sakittt ....”“Lepaskan putriku!” Emily tiba-tiba mendorong Nyonya Jones menjauh dari Melissa.Dia berlutut mencoba melindungi putrinya . Dia memeluk Melissa dan menggunakan tubuhnya sebagai tameng.Nyonya Jones semakin marah dan menjambak rambut Emily
Baca selengkapnya

Buah Jatuh tak Jauh dari Pohonnya

Tidak ada yang mencoba menghentikan kedua nyonya yang mengamuk itu. para penonton di pintu kamar hotel hanya menonton dengan ngeri melihat keganasan dua wanita paruh baya sambil merekam dengan kamera ponsel. Mereka tidak berani ikut campur karena status Nyonya Brown dan Nyonya Jones. “Pelacur murahan! Aku akan hancurkan wajahmu yang menggoda suamiku!” raung Nyonya Brown mencakar wajah Melissa dengan kuku merahnya yang panjang.Kukunya yang panjang mencakar wajah Melissa sampai ke daging menyebabkan gambar garis berdarah di wajah cantik Melissa. Wajahnya rusak.“Arrggghh .... Carter tolong aku!” Melissa menjerit kesakitan mencoba melindungi wajahnya.Apa yang paling dia takuti adalah wajahnya rusak. Dia menoleh menatap Carter dengan tatapan memohon.Namun Carter sudah terlanjur terluka dan harga dirinya diinjak-injak. Dia berdiri dan meninggalkan kamar hotel itu tanpa menoleh ke belakang. Para penonton dengan bersemangat merekam adegan itu.“Carter! Jangan tinggalkan aku!” Melissa pan
Baca selengkapnya

Wanita Pendendam

Dario menyadari Aria pergi dan segera menyusulnya. Sementara para penonton masih tinggal.Dia berjalan di sebelah Aria.“Apa kamu sudah puas membalas dendammu?” tanyanya menggoda.“Tidak,” balas Aria acuh tak acuh tanpa menoleh menatapnya.“Masih belum cukup. Ini baru permulaan bagi keluarga Crowen.”Dario meliriknya, “Sungguh wanita pendendam. Tapi aku suka.” Dia menggoda sambil melingkarkan tangannya di pundak Aria genit.Aria meliriknya dari ujung mata cemberut.“Apaan sih, menjauh dariku.” Dia menyikut Dario.Namun pria itu kebal dengan kemarahannya dan masih merangkulnya dengan mesra.“Katakan pada calon suamimu bagaimana kamu akan membalas dendammu pada keluarga Crowen? Calon suamimu akan membantu dan melindungimu.” Dia berbisik dan meniup telinganya sensual.Bulu kudung Aria merinding. Pipinya memanas.“Itu bukan urusanmu,” gerutunya.“Menjauhlah dariku. Kamu sangat dekat!” Dia mendorong Dario menjauh dan menepis tangannya dari pundaknya.Panas tubuh pria itu seakan membakarnya
Baca selengkapnya

Hati yang Rumit

Aria terdiam, mencerna semua ucapan Dario. perasaan sungguh rumit. Benci, marah, bingung dan terkejut mendengar semua cerita Dario.Dia tidak tahu bagaimana menanggapinya semua yang dikatakan Dario.Dia masih membenci dan marah karena perlakukan kasarnya di masa lalu. Namun ketika mendengar cerita Dario hatinya rumit. Dia tidak tahu harus menyalahkan atau memaafkan Dario karena mencintainya dengan cara salah. Pria itu tidak tahu bagaimana mencintai seseorang.Di masa lalu, Aria mendengar beberapa gosip di masa lalu bahwa Kyle Clark seorang yang tidak setia pada pernikahan dan suka berselingkuh. Dario memiliki ibu dan saudara tiri di usia kecil. Dia menjadi seperti ayahnya karena gambaran di masa kecilnya.“Aria, kamu mendengarkanku?” Dario memanggilnya dengan lembut, menyadarkan Aria dari lamunannya.Aria tersadar dan menyadari dirinya berada dalam pelukan pria itu. tubuh keras pria itu menekannya. Wajahnya menunduk seperti akan menciumnya. Napas hangat pria itu menerpa wajahnya.Jant
Baca selengkapnya

Sarapan yang Gagal

Aku mencintaimu.Kalimat itu terus terngiang-ngiang dalam benak Aria hampir setiap saat. Dia terganggu. Jantungnya berdebar tanpa bisa dia kendalikan.Sepanjang dia mengenal seorang pria, sedikit yang mengatakan mencintainya.Kevin adalah salah satunya. Namun pria itu justru menghianatinya, membuatnya patah hati.Lalu Dario ....Sepanjang dia mengenal seorang Dario Clark. Pria itu adalah orang yang angkuh dan ego tinggi. Dia tidak pernah mengatakan perasaannya di masa lalu. Kecuali saat dia melamar untuk menikahinya. Mungkin, batinnya ragu-ragu.Tapi Aria melihat itu sebagai tipuan Dario untuk mengikatnya tetap di sisinya.Namun Aria tidak yakin perasaan Dario pada dirinya benar tulus atau sekedar tipuan lagi?Hati Aria rumit. Dia benci mengapa pria itu masih memiliki pengaruh pada dirinya sementara dia mencoba untuk tidak terjerat sekali lagi dengan pria itu.Aku mencintaimu.Aria membuang napas dengan kesal. Dia memejamkan matanya mencoba mengusir kalimat itu dari benaknya.Aku menc
Baca selengkapnya

Dario Datang

“Ayo ambil tas kalian,” kata Aria melepaskan celemek di tubuhnya dan menuntun si kembar meninggalkan dapur.Bibi pengasuh meminta izin akan datang ke sekolah Delin dan Dixon pada pukul sembilan hingga kebutuhan anak-anak Aria yang urus.Ketika mereka keluar dari rumah sebuah mobil Audi hitam menunggu di luar alih-alih mobil Van yang selalu mengantar anak-anak ke sekolah.Seorang pria tampan dalam setelan jas biru gelap bersandar di badan mobil dengan kaca mata hitam di wajahnya.Dia berdiri tegap dan melepaskan kaca mata di wajahnya sambil tersenyum ala Prince Charming.“Selamat pagi.” Dia melambai pada si kembar dan mengedipkan sebelah matanya pada Aria.Mulut Aria terbuka, dan dia memelototinya.Pria itu penyebab dia gagal buat sarapan untuk si kembar.“Apaan sih dia ....”“Papa!” Delin berbinar dan berlari ke arah Dario.Sementara Dixon tetap berdiri di sebelah Aria sambil menggenggam tangan ibunya dengan muka cemberut.Dario berlutut dan merentangkan tangannya untuk memeluk putrin
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2627282930
...
67
DMCA.com Protection Status