Dario menyadari Aria pergi dan segera menyusulnya. Sementara para penonton masih tinggal.Dia berjalan di sebelah Aria.“Apa kamu sudah puas membalas dendammu?” tanyanya menggoda.“Tidak,” balas Aria acuh tak acuh tanpa menoleh menatapnya.“Masih belum cukup. Ini baru permulaan bagi keluarga Crowen.”Dario meliriknya, “Sungguh wanita pendendam. Tapi aku suka.” Dia menggoda sambil melingkarkan tangannya di pundak Aria genit.Aria meliriknya dari ujung mata cemberut.“Apaan sih, menjauh dariku.” Dia menyikut Dario.Namun pria itu kebal dengan kemarahannya dan masih merangkulnya dengan mesra.“Katakan pada calon suamimu bagaimana kamu akan membalas dendammu pada keluarga Crowen? Calon suamimu akan membantu dan melindungimu.” Dia berbisik dan meniup telinganya sensual.Bulu kudung Aria merinding. Pipinya memanas.“Itu bukan urusanmu,” gerutunya.“Menjauhlah dariku. Kamu sangat dekat!” Dia mendorong Dario menjauh dan menepis tangannya dari pundaknya.Panas tubuh pria itu seakan membakarnya
Aria terdiam, mencerna semua ucapan Dario. perasaan sungguh rumit. Benci, marah, bingung dan terkejut mendengar semua cerita Dario.Dia tidak tahu bagaimana menanggapinya semua yang dikatakan Dario.Dia masih membenci dan marah karena perlakukan kasarnya di masa lalu. Namun ketika mendengar cerita Dario hatinya rumit. Dia tidak tahu harus menyalahkan atau memaafkan Dario karena mencintainya dengan cara salah. Pria itu tidak tahu bagaimana mencintai seseorang.Di masa lalu, Aria mendengar beberapa gosip di masa lalu bahwa Kyle Clark seorang yang tidak setia pada pernikahan dan suka berselingkuh. Dario memiliki ibu dan saudara tiri di usia kecil. Dia menjadi seperti ayahnya karena gambaran di masa kecilnya.“Aria, kamu mendengarkanku?” Dario memanggilnya dengan lembut, menyadarkan Aria dari lamunannya.Aria tersadar dan menyadari dirinya berada dalam pelukan pria itu. tubuh keras pria itu menekannya. Wajahnya menunduk seperti akan menciumnya. Napas hangat pria itu menerpa wajahnya.Jant
Aku mencintaimu.Kalimat itu terus terngiang-ngiang dalam benak Aria hampir setiap saat. Dia terganggu. Jantungnya berdebar tanpa bisa dia kendalikan.Sepanjang dia mengenal seorang pria, sedikit yang mengatakan mencintainya.Kevin adalah salah satunya. Namun pria itu justru menghianatinya, membuatnya patah hati.Lalu Dario ....Sepanjang dia mengenal seorang Dario Clark. Pria itu adalah orang yang angkuh dan ego tinggi. Dia tidak pernah mengatakan perasaannya di masa lalu. Kecuali saat dia melamar untuk menikahinya. Mungkin, batinnya ragu-ragu.Tapi Aria melihat itu sebagai tipuan Dario untuk mengikatnya tetap di sisinya.Namun Aria tidak yakin perasaan Dario pada dirinya benar tulus atau sekedar tipuan lagi?Hati Aria rumit. Dia benci mengapa pria itu masih memiliki pengaruh pada dirinya sementara dia mencoba untuk tidak terjerat sekali lagi dengan pria itu.Aku mencintaimu.Aria membuang napas dengan kesal. Dia memejamkan matanya mencoba mengusir kalimat itu dari benaknya.Aku menc
“Ayo ambil tas kalian,” kata Aria melepaskan celemek di tubuhnya dan menuntun si kembar meninggalkan dapur.Bibi pengasuh meminta izin akan datang ke sekolah Delin dan Dixon pada pukul sembilan hingga kebutuhan anak-anak Aria yang urus.Ketika mereka keluar dari rumah sebuah mobil Audi hitam menunggu di luar alih-alih mobil Van yang selalu mengantar anak-anak ke sekolah.Seorang pria tampan dalam setelan jas biru gelap bersandar di badan mobil dengan kaca mata hitam di wajahnya.Dia berdiri tegap dan melepaskan kaca mata di wajahnya sambil tersenyum ala Prince Charming.“Selamat pagi.” Dia melambai pada si kembar dan mengedipkan sebelah matanya pada Aria.Mulut Aria terbuka, dan dia memelototinya.Pria itu penyebab dia gagal buat sarapan untuk si kembar.“Apaan sih dia ....”“Papa!” Delin berbinar dan berlari ke arah Dario.Sementara Dixon tetap berdiri di sebelah Aria sambil menggenggam tangan ibunya dengan muka cemberut.Dario berlutut dan merentangkan tangannya untuk memeluk putrin
Aria entah mengapa agak merasa bersalah ketika perubahan ekspresi Dario. Pria sudah meminta maaf dan membantunya semalam.Namun Aria masih memperlakukannya dengan suam-suam kuku.Dia membuka mulut hendak berbicara pada Dario.Namun pria itu memotong dan berkata pada si kembar.“Siap berangkat sekolah?” Dia membuka pintu belakang penumpang untuk si kembar“Ya!” seru Delin masuk ke dalam mobil tanpa menunggu Aria dan Dixon.“Ibu, Dixon, ayo masuk! Kita akan terlambat ke sekolah!” seru Delin melambai dari dalam mobil.Dixon cemberut dan mendongak menatap ibunya.“Ibu ....”Aria menghela napas dan tersenyum lembut mendorongnya masuk ke dalam mobil. Dia tidak punya pilihan lain.“Masuklah Dixon, ibu akan pergi bersama kalian.”Dixon dengan enggan masuk ke dalam mobil menyusul Delin.Ketika Aria menyusulnya duduk bangku penumpang Dario menahannya dan menutup pintu penumpang.“Kamu duduk di sebelahku.”Aria sempat memprotes ketika Dario tiba-tiba menggenggam tangannya. Dia membuka pintu bang
“Menyebalkan sekali! Beraninya dia mempermainkan aku!” Aria menggerutu membanting tas di atas meja kerja sebelum menghempaskan tubuhnya di kursi empuk.“Anda terlihat kesal Nona. Siapa yang membuatmu kesal?” Jenny asistennya berdiri di depan meja kerjanya bertanya heran.“Hanya seorang bajingan mesum,” dengus Aria bersungut-sungut.“Bagaimana ada pria yang begitu menyebalkan. Apa menggodaku begitu menyenangkan? Di satu sisi dia seorang bajingan. Di sisi lain bisa berubah menjadi lembut dan menyebalkan di saat bersamaan. Apa pria seperti itu bisa dipercayai?”“Ah, ini tentang seorang pria?” goda Jenny tersenyum tipis. Jarang melihat bosnya yang tenang dan lembut bersungut-sungut tentang seorang pria.Aria tidak pernah membicarakan tentang seorang pria sedemikian rupa. Bahkan Tuan Muda Seth pun tidak membuatnya seperti itu.“Tampaknya pria itu memiliki perasaan khusus dihati Nona.”Aria langsung melotot.“Omong kosong! Aku membencinya!” bantahnya.Jenny hanya tersenyum dengan pengertian
“Melissa dan Emily berniat menjual untuk persiapan pelarian ke luar negeri setelah apa yang terjadi di pesta. Mereka berpikir tidak ada gunanya mempertahankan perusahaan Quin. Untunglah saya sudah waspada mencegah siapa pun membeli properti tersebut. Saat ini mereka tengah putus asa menjual perusahaan Quin dan mencari investasi. Namun berkat pengaruh Garrett Grup, tidak ada yang berani bertindak.”“Kerja bagus.” Aria tersenyum dingin mengepalkan tangannya.“Bagus sekali, keluarga Crowen menggunakan semua hasil kerja keras ibuku setelah apa yang mereka lakukan padaku dan Ramus,” desisnya memukul meja kerjanya.“Ibu memiliki harta sebanyak itu, namun tidak ada satu pun dari mereka memiliki hati untuk menyelamatkan adikku.” Aria menggertak gigi penuh kebencian. Matanya tampak memerah oleh kemarahan dan kesedihan.Jenny menghela napas menatapnya bersimpati.Aria menatapnya tajam.“Jangan biarkan siapa pun membeli perusahaan Quin. Bertindaklah sebagai perwakilan Garrett Group berpura-pura
“Nona rumah ini sudah bukan milikmu. Tuan Crowen menggadaikan rumah ini sebagai jaminan utangnya. Bahkan rumah ini tidak cukup untuk membayar semua utangnya. Dia menyerahkan banyak surat-surat properti real Estate sebagai jaminan. Jika dia tidak segera membayar utang, properti real Estate ini akan kami sita.”Wajah Melissa memucat.Apa Stefan gila menggadaikan properti real Estate?! Apa dia tahu nilai real Estate yang dihasilkan per-tahun dari bangunan sewa, toko dan apartemen?!”Melissa menggertakkan gigi penuh kebencian pada Stefan Crowen.“Tapi ... semua properti itu menjadi milikku. Kalian tidak bisa mengambilnya. Kamu seharusnya menagih pada Stefan Crowen!”Staf itu menatapnya dengan tatapan bosan.“Apa kamu punya surat yang menjamin bahwa properti itu milikmu?”Melissa terdiam. Dia tidak punya. Dia tidak memikirkan hal ini sebelumnya.Ketika Stefan sekarat karena penyakit jantung dia menganggap semua milik keluarga Crowen adalah miliknya.“Anda tidak punya, kan?” kata staf itu s
Regina tersenyum melihat mereka selalu bertengkar. Seluruh anggota keluarga Clark berkumpul di kamar rawatnya untuk menyambut anggota baru keluarga Clark.Delin dan Aria menggoda bayi di pelukannya, sementara ayah mertuanya duduk santai di sofa mengupas apel.“Apa kamu sudah memikirkan anak untuk bayinya?” Aria bertanya dengan lembut menatap cucunya penuh cinta.Dixon dan Regina saling pandang tersenyum mengalihkan pandangannya pada Dario yang menyendiri di sofa.“Kami belum memikirkannya, tapi bagaimana kalau ayah yang memberi nama?” kata Regina.Dia mendengar dari Dixon ayah mertuanya tidak pernah membesarkan Dixon dan Delin sejak bayi. Dia bahkan tidak memberi mereka nama karena masalah hubungan orang dewasa. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan memberi nama bayi yang hilang setelah dilahirkan Aria.Suasana menjadi sunyi. Aria tersenyum menatap suaminya lembut.“Sayang, bagaimana menurutmu?”Dario kaku duduk di sofa dan menatap bayi di pelukan Regin
“Aku tahu sayang, aku tahu kamu kuat. Kita harus berjuang demi anak kita.”“Aku tidak memiliki anak lagi ....” Regina mendesis kesakitan meremas kuat tangan Dixon.“Iya, kita tidak akan memiliki anak lagi. Kamu sangat penting bagiku.” Dixon akan menyetujui apa pun yang minta Regina. dia mengusap wajahnya yang berkeringat memberinya kekuatan dan dukungan.Mereka cukup memiliki satu saja. Dia hanya membutuhkan Regina.“Nyonya, ayo dorong lagi. Kepala bayinya mulai kelihatan ....” Dokter yang menangani persalinan Regina memberitahu mereka.Dixon gembira dan mencium pipi istrinya.“Sayang, kamu dengar itu? Bayi kita akan segera keluar. Aku akan menemanimu di sini, ayo berjuang sayang dan mendengar tangisan bayi kita,” Dixon memberi istrinya semangat sambil melap keringat di wajahnya.“Nyonya Regina, mari ambil napas dalam-dalam sekarang. Bernapaslah, hembuskan dan dorong ,...” Dokter membimbingnya.Regina menarik napas dalam-dalam mengumpul tenaganya yang tersisa. Kehadiran Dixon di sisin
Delapan bulan kemudian, Regina di dorong ke ruang bersalin. Dia akan melahirkan sebelum perkiraan jatuh tempo. Seluruh anggota keluarga Clark sudah menunggu di depan ruang operasi dengan cemas, hanya satu orang yang kurang, yaitu Dixon.Teriakan Regina terdengar dari ruang bersalin hampir setengah jam. Aria berjalan bolak-balik di depan ruang bersalin cemas, sementara Dario menatap istrinya dengan tegang. Kedua pasangan itu sangat cemas. Aria mengkhawatirkan Aria sementara Dario tegang karena memikirkan insiden istrinya melahirkan anak mereka yang ketiga meninggal saat setelah dilahirkan.Dario yang biasa tenang mau tak mau menjadi gugup dan takut. Mereka sangat menantikan bayi lahir di keluarga Clark setelah dua puluhan tahun.“Delin, apa kamu sudah menghubungi Dixon?” Aria bertanya cemas karena belum juga melihat putra datang. Aria berjuang di dalam untuk melahirkan keturunan keluarga Clark, tapi sang suami tidak ada untuk menemaninya.“Tenang, Bu. Aku sudah memberitahu Dixon
Dixon memelototinya dan berkata dengan dingin. “Ibu tidak perlu repot. Aku akan sendiri akan melakukannya.”“Oh benarkah? Apa hatimu tidak sakit?” Delin terlihat tidak percaya.Regina juga menatapnya namun tidak mengatakan apa pun. Namun sorot matanya memiliki arti yang dengan ucapan Delin.“Aku bilang akan mengurusnya. Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Freya!” balas Dixon menggertakkan gigi.“Sudah cukup, jangan bertengkar.” Aria melerai pertengkaran putra putrinya.Dia meraih tangan Regina dan bertanya khawatir. “Regina, bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka?” Dia bertanya cemas dan menatap perut Regina.Dia mengingat Georgina mendorong Regina ke lantai. Regina mengandung cucu keluarga Clark dan takut dia mengalami keguguran.“Dixon, cepat bawa istrimu periksa ke dokter!” Aria panik. Bagaimana ini bayi keluarga Clark yang paling dinantikan.“Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja.” Aria menenangkan ibu mertuanya. Dia tidak merasa perutnya sakit atau berdarah di area bawah
“Hari ini kamu menjambak Regina, aku akan membuat rambut Freya dicukur habis. Kamu menampar Regina, akan menampar Freya ratusan kali. Kamu mendorong dan menendang Regina, aku akan menyuruh sekelompok orang memukul Freya sampai babak belur!” Ini pertama kalinya Aria sangat marah dan sakit hati atas penderitaan Regina karena memiliki ibu berdarah dingin seperti Georgina mengingatkannya pada saat dia di keluarga Crowen.Karena Georgina adalah ibu kandungnya, Regina dipaksa diam oleh keadaan dan tidak bisa melawan Georgina saat ditindas.Raut wajah Georgina berubah pucat dan ketakutan.“Ka ... kamu! Kamu tidak bisa menyakiti Freya!” serunya marah dan panik.Aria tersenyum dingin mendekatinya dengan langkah mengancam.“Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya sekarang!”Tubuh Aria mungil hingga bisa dibandingkan dengan tubuh Georgina yang tinggi dan montok. Namun Georgina yang gemetar ketakutan mundur.“Aku tidak akan mengganggu Regina lagi! Jadi jangan mengganggu Freya!” Georgina han
Tapi melihat bagaimana Georgina memperlakukan Regina sangat jahat, sikapnya pada Regina berubah dan dia membela kakak iparnya.Georgina mengangkat dagunya angkuh dan tidak takut menghadapi keluarga Clark. dia bukan suaminya yang menjilat keluarga Clark. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Harion jika dia menyinggung keluarga Clark. suaminya hanya peduli dengan keluarga Hadley dan menjual putrinya. Dia memiliki simpanan di luar dan anak laki-laki yang dia sembunyikan.Maka dia tidak akan menjaga keluarga Hadley dan tidak takut menyinggung keluarga besannya yang kuat.“Memang begini cara kami mendisiplinkan anak-anak di keluarga Hadley yang berbuat salah. kalian orang luar tidak usah ikut campur!”“Oh, begitu. Terus kenapa kamu tidak membawa Freya ke sini dan mendisiplinkannya dengan cara yang sama karena dia sudah membuat masalah dan mempermalukan Dixon! Kudengar dia dirawat di rumah sakit, aku akan menyeretnya ke sini dan melihat bagaimana kamu akan mendisiplinkannya!” cibir Delin.R
“Aku sudah pernah di posisiku. Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan Freya. Dia menjebak suamiku di kamar hotel dan masih ingin aku menyerahkan suamiku padanya? Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia kawin lari dengan pria lain dan menyebabkan keluarga Hadley jatuh. Dia harus menanggung konsekuensinya,” ujarnya tersenyum dingin.“Ibu bahkan jika kamu memaksaku meninggalkan Dixon dan menyerahkan suamiku pada kakakku demi membayar jasa melahirkanku, keluarga Clark tidak akan sudi menikahi Freya.”“Tidak ada gunanya kamu membuat keributan di sini dan mempermalukan keluarga Hadley. Jika ayah mendengar ini, ayah tidak hanya berurusan denganmu, tapi juga Freya.”Georgina menggertakkan gigi tidak bisa membantah ucapan Regina. dia sangat tidak menyukai putri ini dan semakin membencinya karena dia tidak berperasaan pada Freya. Dia tidak pernah memberi keuntungan apa pun pada keluarga Hadley tetapi juga menghancurkan hidup Freya. dia sangat berdarah dingin pada saudara perempuannya
Apa yang terjadi pada Freya sampai Georgina bersikeras agar dia bercerai dengan Dixon dan memberikan suaminya pada kakaknya.“Ibu, kamu konyol dan menggelikan. Kenapa aku harus memberikan suamiku pada kakakku? Bahkan jika aku bercerai, memangnya ibu pikir bisa memaksa Dixon menikahi kakakku?” cibirnya mencela.“Ibu tidak peduli! Kamu harus bercerai dengan Dixon dan membuat Dixon menikahi Freya!” Georgina tetap ngotot.Regina tertawa dan ingin menangis. Hanya ibu kandungnya yang bisa melakukan hal yang paling tak tertahankan dan tidak masuk akal.“Bu, kamu sangat tidak waras dan konyol. Atas dasar apa aku harus memberikan suamiku pada kakakku?!”Georgina mengangkat tanyanya memukul wajah Regina.“Aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu! Kamu harus menurutiku! Bahkan jika aku menyuruhmu mati, kamu harus mati!”Regina menggertakkan gigi merasa sangat perih di pipinya. Di banyak penonton, dia tidak bisa membalas Georgina seperti yang dia lakukan pada Freya.Dia mengepalkan tangannya menat
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per