Share

Wanita Pendendam

Dario menyadari Aria pergi dan segera menyusulnya. Sementara para penonton masih tinggal.

Dia berjalan di sebelah Aria.

“Apa kamu sudah puas membalas dendammu?” tanyanya menggoda.

“Tidak,” balas Aria acuh tak acuh tanpa menoleh menatapnya.

“Masih belum cukup. Ini baru permulaan bagi keluarga Crowen.”

Dario meliriknya, “Sungguh wanita pendendam. Tapi aku suka.” Dia menggoda sambil melingkarkan tangannya di pundak Aria genit.

Aria meliriknya dari ujung mata cemberut.

“Apaan sih, menjauh dariku.” Dia menyikut Dario.

Namun pria itu kebal dengan kemarahannya dan masih merangkulnya dengan mesra.

“Katakan pada calon suamimu bagaimana kamu akan membalas dendammu pada keluarga Crowen? Calon suamimu akan membantu dan melindungimu.” Dia berbisik dan meniup telinganya sensual.

Bulu kudung Aria merinding. Pipinya memanas.

“Itu bukan urusanmu,” gerutunya.

“Menjauhlah dariku. Kamu sangat dekat!” Dia mendorong Dario menjauh dan menepis tangannya dari pundaknya.

Panas tubuh pria itu seakan membakarnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status