Home / Romansa / Aku Mau Kamu di Kamarku / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Aku Mau Kamu di Kamarku: Chapter 81 - Chapter 90

167 Chapters

Bab 81 Es Americano

Happy reading***“Sering-sering ke sini ya kalian.”Aluna mengacungkan jempol sebagai jawaban atas permintaan Alisia. Dia dan Daffin berpamitan pulang setelah semalam Aluna menginap.“Aluna dijaga Daffin, nakal soalnya,” celetuk Adnan yang langsung dibalas sinis oleh Aluna.“Pasti,” jawab Daffin dengan anggukan kepala.“Udah deh, pulang aja, disini banyak dibulinya,” asal Aluna bicara.“Yuk.”Tidak menunggu lama Aluna langsung menarik pergelangan suaminya, membawa keluar dari pagar rumah kakaknya. Mereka pulang dengan jalan kaki karena Daffin tadi datang ke rumah Adnan tidak menggunakan apa-apa, toh juga mereka satu komplek.“Daffin,” panggil Aluna, sedikit mendunga saat menatap suaminya. Maklum Aluna itu pendek, jadi ya mau tidak mau dia harus mendunga setiap ingin menatap pak suami.“Hmmm.”“Aku bertanya boleh?”“Kalau aku berhenti kuliah dan diam di rumah tidak apa-apa?” Aluna langsung mengajukan keinginannya tanpa menunggu jawaban Daffin lebih dulu.Tap.Langkah Daffin terhenti,
last updateLast Updated : 2022-05-04
Read more

Bab 82 Edisi Cemburu

Happy reading***Pagi-pagi Aluna memutar musik klasik pada piringan hitam yang ada pada ruang tengah kondominium. Dia baru saja menyelesaikan sarapan, duduk santai menunggu Daffin yang masih menikmati sarapannya di ruang makan. Tidak seperti biasanya, pagi ini Aluna sarapan lebih dulu tidak menunggu Daffin, saat suaminya duduk di meja makan Aluna langsung bergegas pergi karena sarapannya sudah habis.“Huh…” meniup asap yang keluar dari teh hagat miliknya. Aluna memejamkan kedua mata menikmati paginya.“Teh ditemani musik klasik memang perpaduan paling sempurna,” bisik Aluna dengan gelengan kepala sambil menelan habis wewangian teh miliknya.“Apalagi dengan croissant,” lanjut Aluna pelan.Merasa puas menghirup uap hangat dan wangi teh, Aluna meletakkan secangkir teh miliknya ke atas meja. Menyilangkan kaki kanan di atas kaki kiri, Aluna menatap ke depan. Ada kaca besar yang langsung memperlihatkan kolam ikan dan taman belakang milik suaminya.“Tidak perlu jauh-jauh mencari tempat refr
last updateLast Updated : 2022-05-04
Read more

Bab 83 Cie Romantis

Happy reading***“Masih mau marah?” tanya Daffin pada Aluna yang masih enggan cerewet seperti semual. Posisi mereka memang sudah duduk berdampingan dengan kepala Aluna menyender pada pundak suaminya.“Habisnya kamu sih, itu mahasiswi tahu berniat mengambil kesempatan masih saja dilayani,” sewot Aluna sambil menampilkan mimik kesal. Ingatkan Aluna untuk mencakar wajah perempuan kemarin jika bertemu.“Hah…”Napas berat terembus dari bibir Daffin, masih tidak habis pikir dengan faktor yang membuat Aluna marah. Padahal yang jelas-jelas mengajak ke café adalah mahasiswinya bukan dia, tapi kenapa malah Daffin yang kena imbasnya.“Yasudah, aku minta maaf ya? Jangan marah, senyum,” tanya Daffin sekaligus meminta kedua seudut bibir istrinya agar terangkat.“Tidak baik Aluna marah lama-lama sama suami, dosa,” peringat Daffin.“Ih kamu mah, sukanya bawa-bawa dosa.”Aluna langsung mengambil jarak, menatap sebal pada Daffin yang justru terkekeh. Puas sekali suaminya itu membuat Aluna sadar kalau
last updateLast Updated : 2022-05-05
Read more

Bab 84 Antara Aluna dan Raynold

Happy reading***Sekarang di ruang tengah kondominium Daffin hanya tersisa Aluna dan Raynol. Satu jam yang lalu Daffin meninggalkan mereka karena ada pekerjaan yang benar-benar harus dia kejerkan di kantor. Toh juga Daffin tidak merasa khawatir meninggalkan istrinya dan Raynold. Daffin percaya temannya itu tidak akan macam-macam.“Jadi kita akan mulai dari mana?” tanya Raynold mulai membuka pembicaraan, sedari tadi dia hanya sekedar berbasa-basi tentang bagaimana cerita Aluna selama di Canada.“Terserah kamu saja, aku ikut saja.” Aluna mengendikkan bahu, dia sih terserah Raynold akan memulai pengobatan kedua ini dari mana.“Kalau aku meminta kamu bercerita dengan rinci tengtang masa lalu kamu tidak masalah?” pinta Raynold sekaligus bertanya.“Daffin sudah tahu semua?” tidak menjawab Aluna malah balik bertanya.“Maybe, bisa jadi sudah,” timpal Raynold setengah ragu. Ya Raynold kemarin hanya memberikan informasi yang bisa dia dapatkan, selebihnya dia tidak tahu apakah Daffin mencari le
last updateLast Updated : 2022-05-06
Read more

Bab 85 Tentang Dia... Papa

Happy reading***“Sudah ya nangisnya.” Dua jam Daffin menunggu Aluna menangis sambil memeluk. Istrinya itu sama sekali tidak mau dilepas satu menit pun.“Kita makan siang dulu yuk,” ajak Daffin.Melihat jam sudah menunjukkan pukul tiga sore membuat Daffin khawatir karena Aluna belum mengisi perutnya sama sekali. Belum lagi menangi dari tadi, jelas menguras tenaga. Daffin hanya takut istrinya sampai pingsan karena energinya yang terkuras habis.“Dia Daff,” bisik Aluna, memberi jarak pada pelukan mereka.Aluna mendunga menatap suaminya, sungguh tidak bisa dibendung lagi. Mengingat masa lalu yang begitu menyakitkan membuat hati Aluna seperti dihancurkan untuk kedua kalinya.“Pria itu membuat aku membenci pria di dunia ini.”Deg.Tidak tahu kenapa Daffin tiba-tiba merasa jantungnya seperti diremas. Mendengar ucapan Aluna agaknya membuat dia merasa sedikit tidak suka.“Dia yang secara langsung memberitahu aku bahwa pria di dunia ini tidak ada yang bisa dipercaya,” lanjut Aluna dengan penu
last updateLast Updated : 2022-05-12
Read more

Bab 86 Rencana Bulan Madu

Happy reading***Ini hari Minggu dan pria yang tengah berkutat pada layar laptopnya itu sama sekali tidak peduli jika sekarang hari libur. Bukan hanya dari pagi hari, sudah dari pukul dua pagi Daffin sudah duduk pada kursi kerja pada ruang kerjanya. Pria ini terlihat sibuk sekali dengan begitu banyak pekerjaan yang menumpuk, terlihat dari file-file yang ada pada laptopnya.“Hah…” mengembuskan napas berat, kepala Daffin seperti sudah ditindih beton saking lelahnya. Bayangkan saja, kemarin selama seharian penuh dia full di kantor, dan dengan niat menyiksa diri Daffin membawa pekerjaan kantor ke rumahnya.“Kenapa juga tiba-tiba banyak ekspor yang ingin dilakukan,” keluh Daffin saat menerima begitu banyak file dari negaranya.Sejenak dia terdiam, menatap layar laptop yang menampilkan begitu banyak angka dan huruf. Menyandarkan punggung pada sandaran kursi, Daffin akan istirahat sejenak, melemaskan otot-ototnya yang sudah tegang efek kerja rodi berlebihan.“Hahahaha…”Shap.Sontak kepala
last updateLast Updated : 2022-05-12
Read more

Bab 87 Menitip Anak

Happy reading***“Yakin mau dititip di sini?” tanya Daffin pada istrinya yang mengangguk seratus persen yakin.“Kenapa tidak dibiarkan di rumah saja?”“Ih kamu bawel deh, diam ya,” paksa Aluna agar sang suami menutup mulut.Mengembuskan napas pelan, Daffin merolingkan kedua mata malas. Malam-malam istrinya mengajak ke rumah Adnan, katanya ingin menitipkan anak kesayangan supaya ada yang mengurus selama mereka bulan madu.“Kamu sudah bilang ke Alisia atau Adnan jika kita akan ke rumah mereka untuk menitip Maru?” lagi Daffin bertanya, menatanya menuju anjing shiba inu yang ada di gendongan sang istri.“Belum sih, tapi aku yakin mereka pasti mau menjaga Maru, iyakan sayang?”“Guk!” langsung dibalas Maru dengan suara menggonggongnya.“Tuhkan Maru aja setuju sama aku,” pede Aluna menatap Daffin senyum girang.“Terserah kamu saja,” balas Daffin malas.Mereka sekarang sudah berdiri di depan gerbang rumah Adnan. Sebenarnya Daffin merasa tidak enak pada kakak iparnya itu karena ulah istrinya
last updateLast Updated : 2022-05-14
Read more

Bab 88 Siap-siap

Happy reading***“Daffin bangun!!”Pekikan Aluna menjadi suara pertama di pagi-pagi buta, perempuan itu sudah rapi dengan celana jeans hitam dan baju kaos putih. Berkacak pinggang di depan Daffin yang masih tertidur lelap.“Katanya pesawatnya berangkat jam setengah tujuh pagi, ini sudah jam lima,” omel Aluna sambil menatap jam dinding kamar mereka.Kalau ditanya apakah persiapan mereka sudah siap, Aluna akan mengangguk. Dia sudah bangun sejak jam tiga, menyiapkan semua keperluan yang sekiranya mereka butuhkan. Aluna tidak terlalu membawa banyak barang karena kata Daffin mereka bisa membeli di tempat mereka bulan madu. Suaminya itu tidak mau repot membawa banyak koper saat bepergian.“Daffin!” pekik Aluna lagi sambil menggoyangkan tubuh sang suami.Sudah banyak cara Aluna gunakan untuk membangunkan Daffin, tapi suaminya itu memang kebo kalau tidur. Ya sebenarnya gak kebo juga sih, semalam Daffin lagi-lagi lembur dan tidur jam tiga saat Aluna bangun.“Astaga suami bangun!! Ih kebo bang
last updateLast Updated : 2022-05-15
Read more

Bab 89 Welcome To...

Happy reading***“Oh gossh punggungku.”Aluna langsung melakukan peregangan setelah keluar dari dalam pesawat, sekarang dia tengah berdiri di ruang kedatangan. Mengikuti Daffin berjalan sambil mendorong troli berisi koper mereka.“Sumpah deh, remuk banget,” adu Aluna pada Daffin yang justru terlihat santai berjalan tanpa ada beban.“Lebay deh kamu, aku biasa aja tuh,” sahut Daffin dengan gelengan kepala.“Lagi pula saat di pesawat aku sudah minta kamu tidur supaya tidak capek, malah gak mau.” Daffin menampilkan wajah datar pada istrinya, sia-sia dia membeli tiket pesawat first class. Mencari kenyamanan agar istrinya tidak rewel, justru Aluna malah tidak bisa diam saking mereka merasakan privasi.“Ya kan gak mungkin aku mau tidur seharian full, nonton drama sudah pasti,” sahut Aluna dengan cengirannya. Iya, Daffin penuh merasakan keributan Aluna karena istrinya itu heboh saat menonton drama. Bahkan sampai ikut menangis kencang saat ada adegan tragis.“Dasar kamu.” Geleng-geleng kepala
last updateLast Updated : 2022-05-22
Read more

Bab 90 Luxembourgh

Happy reading***Bibir Aluna cemberut melihat suaminya yang sudah satu jam lebih tidur pulas. Tadi saat di bandara Aluna masih ingat jelas Daffin mengatakan kalau dia sama sekali tidak merasakan lelah.“Cih! Baru saja sampai hotel langsung tepar,” cibir Aluna dengan gelengan kepala.Melangkah mendekati ranjang, Aluna berdiri di samping Daffin dengan kedua tangan pada pinggang. Dia sudah sangat semangat ingin memandu Daffin berjalan-jalan di kota kelahirannya, justru sekarang harus kesal karena semangatnya dibuat hilang.“Punya suami suka banget deh php.” Aluna membungkukkan tubuh, mendekatkan wajah kehadapan wajah sang suami.“Kebo banget ya kamu,” bisik Aluna tepat di depan bibir Daffin.Cup.“Aku lelah,” serak Daffin membalas setelah mencuri cium bibir istrinya.“Udah bangun?”Bugh.Aluna mendudukkan diri di samping Daffin yang masih enggan membuka kedua mata. Membawa telapak tangan kanan ke atas wajah Daffin, mengelus pelan memberikan sentuhan. Aluna memperhatikan gerakan bola mat
last updateLast Updated : 2022-05-22
Read more
PREV
1
...
7891011
...
17
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status