Home / Romansa / Aku Mau Kamu di Kamarku / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Aku Mau Kamu di Kamarku: Chapter 91 - Chapter 100

167 Chapters

Bab 91 Tour Guide

Happy reading***“Disini?”Daffin menatap sekitar tempatnya berdiri, ada begitu banyak orang berlalu Lalang entah itu untuk berfoto, sekedar duduk, bahkan ada yang camping. Tempat yang dikelilingi oleh bangun tua dengan taman yang sangat luas menjadi pilihan pertama Aluna mengajak Daffin pada hari kedua mereka di Luxembourg.“Iya, baguskan kastilnya. Dulu aku sering banget tahu main ke sini kalau lagi suntuk,” cerita Aluna. menatap bangun besar di depannya. Masih sangat megah dan mewah walau sudah dibangun ratusan tahun.“Cantik, terlihat ciri khas bangun kuno dari luarnya,” pendapat Daffin saat ikut melihat kastil di depannya. Tidak Daffin pungkiri, memang bangunan di depannya itu sangat bagus dari segi penataan dan rancangannya.Mereka sekarang ada di daerah Vianden City, terletak di timur laut Luxembourg. Kota ini memanjang di sepanjang perbatasan dengan Jerman. Maybe jaraknya kurang atau lebih dari lima puluh kilometer dari pusat kota Luxembourg.“Dari yang aku dengar kastil ini
last updateLast Updated : 2022-06-01
Read more

Bab 92 Foto

Happy reading *** Sudah setengah hari Aluna dan Daffin menghabiskan waktunya dengan jalan-jalan mengengelilingi kota Luxembourg. Mereka baru hanya mendatangi Katil Vianden, selebihnya hanya berjalan-jalan biasa menyusuri pinggiran kota dengan jalan kaki. Sesekali berhenti untuk menikmati jajanan khas Luxembourg yang berada di kedai pinggir jalan. “Kayaknya aku gak bakal makan siang deh,” celetuk Aluna sambil menjilati ice cream vanilla milik Daffin. “Kamu sudah makan dua roti, dua tacos, dan sekarang ice cream aku juga hampir habis kamu ambil,” sahut Daffin disertai sindiran. Ya bagaimana tidak, sedari tadi makanan Daffin selalu di embat Aluna. Tanpa rasa bersalah Aluna membiarkan suaminya hanya menyicip sedikit dari jajanan yang mereka beli setelahnya dirampas begitu saja. Lagi mode rakus makanya Aluna jadi seperti itu. “Semua punya kamu enak sih hehehe,” cengir Aluna seraya meminta maaf lewat tatapan. Daffin mengembuskan napas pelan, dia tidak keberatan Aluna mau makan sebanya
last updateLast Updated : 2022-06-02
Read more

Bab 93 Mereda Marah Suami

Oya guys, bab 92 udah author revisi. Mungkin bisa terupload diapp hari senin, jadi bersabar ya :)Happy reading***Tuk!Tap.Tuk!Itu saja yang Aluna lakukan sedari tadi. Menendang batu kecil yang berada di depannya dengan wajah tertekuk cemberut. Sudah persis wajah Aluna seperti jalan di samping kirinya.“Diami saja aku terus,” bisik Aluna mendunga menatap punggung Daffin.“Memang suami jahat!” hardik Aluna dengan suara kecil, takut Daffin yang di depannya mendengar.Kalian tahu apa masalahnya? Kalau kalian sudah baca bab sebelumnya pasti paham tanpa perlu dijelaskan.“Hah… hanya perkara makanan jadi salah sampai keujung-ujung.” Aluna terus saja menggerutu.Ya bagaimana dia tidak menggerutu, itu suaminya tidak ada rasa kasihan sama sekali. Dengan tanpa perasaan Daffin selesai makan langsung keluar restoran, seolah melupakan kalau Aluna ada. Kalian tahu, sekarang mereka berjalan seperti orang saling tidak mengenal. Daffin sibuk memfoto sana sini dan Aluna sibuk menggerutu.“Hebat sek
last updateLast Updated : 2022-06-03
Read more

Bab 94 Love Language

Happy reading***Bugh!Sesampainya di kamar hotel, tidak ada hitungan menit Aluna langsung menghantam tubuhnya ke atas kasur. Merasakan empuknya ranjang hotel pada punggungnya setelah seharian jalan-jalan.“Astaga kakiku,” lirih Aluna mengeluh akan kondisi kakinya yang seratus persen pegal-pegal.Menatap ke arah kamar mandi, sudah lima belas menit Daffin masuk ke dalam sana dan belum ada niat untuk keluar. Aluan bodo amat juga suaminya sedang apa, tapi bisa dipastikan kalau Daffin sedang mandi, terbukti dengan suara shower.“Mandi dulu Aluna baru istirahat.” Daffin keluar dari dalam kamar mandi dengan setelah tidur lengkap. Memanyunkan bibir, Aluna dengan rasa tidak ikhlasnya harus bangun memposisikan diri duduk di atas ranjang dengan kaki terlipat.“Boleh gak sih aku gak mandi, capek banget.”Menyatukan kedua tangan, memohon pada Daffin agar tidak memaksanya. Sungguh, tubuhnya butuh tidur bukan mandi. Lagi pula dia masih merasa harum, tidak sebau itu untuk mandi malam-malam begini
last updateLast Updated : 2022-06-04
Read more

Bab 95 Tujuan Daffin

Happy reading***“Ini kita mau kemana sih? Pakai acara tutup mata segala,” tanya Aluna sekaligus protes pada Daffin.Sekarang mereka tengah berada dalam mobil yang Daffin sewa dari hotel. Tidak tahu kemana Daffin akan membawa Aluna pergi, sedari awal memasuki mobil mata Aluna sudah Daffin tutup dengan kain hitam.“Sabar, sebentar lagi sampai.” Daffin menolehkan kepala, menatap Aluna dengan senyum yang jelas tidak bisa dilihat oleh istrinya.“Ya kemana? Kamu jangan main tebak-tebakan gini dong,” masih saja protes. Aluna sangat kepo, tumben saja Daffin membawanya ke suatu tempat tapi dengan rahasia seperti ini.“Tempat aku akan meminta kamu menjadi istri aku.”“Hah? Apa?” Mode budek sudah Aluna karena ucapan Daffin membuat dia kaget plus tidak mengerti.“Dimengerti sendiri,” ucap Daffin tanpa mau mengulang ucapannya.“Kita mau ke altar?” Hanya tempat itu yang terpikirkan oleh kepala Aluna.“Maybe.”Daffin mengangkat bahu santai, dia tidak mau memberikan Aluna jawaban yang jelas. Namany
last updateLast Updated : 2022-06-05
Read more

Bab 96 Berdamai

Happy reading ***“Aluna dengar,” pinta Daffin langsung meraih kedua bahu Aluna. Menatap wanita yang beberapa bulan belakang mengisi hidupnya.“Mama kamu yang disakiti, dia korban. Bukan dia yang harus kamu jauhi, bukan juga orang yang harus kamu benci.”“Lantas siapa yang harus aku benci?” datar Aluna bertanya, belum lagi tatapan tajamnya.“Tidak ada yang harus kamu benci.” Daffin menggelengkan kepala.“Semuanya sudah berlalu, sekarang yang perlu kamu lakukan adalah mencoba untuk merelakan semuanya dan memaafkan,” saran sekaligus permintaan Daffin pada istrinya.Tap.Aluna langsung menepis kedua tangan Daffin dari bahunya. Tersenyum mengejek, mendunga menatap langit yang sangat cerah. Oh shit! Rencana suaminya disambut baik oleh semesta.“Bajingan-““No! Tidak ada bajingan dalam hidup kamu.” Kepala Daffin menggeleng menolak ucapan Aluna.“Kamu hanya belum tahu semuanya Aluna,” ucap Daffin mencoba kembali meraih pundak istrinya. Dia menatap penuh harap pada sikap keras kepala istriny
last updateLast Updated : 2022-06-06
Read more

Bab 97 Kamu Siapa?

Happy reading***Aluna dan Daffin saling berpandangan satu sama lain. Menatap gadis yang mereka tidak kenal sama sekali tapi bisa mengetahui nama Aluna. Posisi mereka saat sekarang masih berada di depan makam mendiang mama Aluna, tapi sudah berdiri tegak.“Kamu mengenal aku?” Kalimat pertama Aluna lontarkan setelah terdiam cukup lama. Menatap gadis yang membawa karangan bunga persis seperti karangan bunga di atas makam sang mama.Gadis itu mengangguk, menampilkan senyum yang menurut Aluna sangat mencurigakan. Tidak menjawab pertanyaan Aluna, gadis itu lebih memilih meletakkan karangan bunga miliknya di atas makam sang mama. Bisa Aluna lihat gadis itu mengambil karangan bunga yang sudah layu.“Kamu mengenal mamaku?” lagi Aluna bertanya. Sebelumnya Aluna tidak pernah melihat gadis itu selama dia tinggal di Luxembourg.“Sangat, kata mama dia adalah wanita yang hebat,” jawab gadis itu sekaligus memberikan pujian.Menatap bergiliran Daffin dan Aluna lantas memberikan senyum lebarnya. Gadi
last updateLast Updated : 2022-06-07
Read more

Bab 98 Pelakor

Happy reading***Saat pertama kali masuk ke dalam kamar Lisa, benar saja seisinya penuh dengan foto Aluna dan itu sukses membuat si pemilik foto menganga. Apalagi Daffin yang ikut melihat, dia tidak percaya Lisa sebegitu fanatiknya dengan Aluna. Sampai ada banyak kata-kata positfi yang Lisa tuliskan untuk dirinya di bawah foto Aluna.“Kamu dapat semua foto aku dari mana?” Aluna tahu dia banyak memposting foto di media sosialnya, tapi ada beberapa foto yang tidak pernah Aluna post bisa ada di kamar Lisa.“Hehe… beberapa foto kakak aku dapatkan dari mama,” cengir Lisa sambil menggaruk kepala yang tak gatal.“Tante Graze sering memfoto aku?” tunjuk Aluna pada diri sendiri.Jelas Lisa mengangguk, bahkan tanpa aba-aba Lisa langsung menarik Aluna kedekat meja belajarnnya. Di sana ada tiga foro Aluna yang dibingkai dengan cantik, diberikan hiasan bunga asli yang sudah kering.“Tiga foto ini mama ambil saat kakak masih kuliah dulu. Kalau yang menghias itu aku, cantikkan?” tanya Lisa sekaligu
last updateLast Updated : 2022-06-08
Read more

Bab 99 Aluna Mengalah

Happy reading***Tiga puluh menit kediaman Lisa depenuhi dengan keheningan. Setelah Zilla mengatakan iya semuanya langsung diam, tidak membicarakan apa-apa. Bahkan Lisa yang super duper hiperaktif menutup bibir rapat-rapat. Sementara Aluna? Wanita ini hanya diam dalam pelukan Daffin.Istri Daffin itu lebih memilih menenggelamkan kepala dalam ceruk suaminya. Menangis kencang di sana, tanpa suara. Hanya air mata Aluna yang menetes, isaknya tertahan karena mulutnya yang enggan untuk mengeluarkan suara. Bayangkan saja, keluarga yang sudah memperlakukan kalian secara baik, disambut dengan sangat ramah, ternyata menyimpan sakit teramat mendalam.“Sebelumnya saya minta maaf pada semuanya, termasuk istri saya.” Daffin membuka suara. Dia melihat jika tidak ada yang akan bersuara, apalagi melihat istrinya masih menangis dalam pelukannya.“Sebelumnya saya sudah tahu siapa Zilla dan tante Graze,” ungkap Daffin membuat dua orang yang disebut namanya menatap.“Kamu tahu dari mana?” Aluna mendunga,
last updateLast Updated : 2022-06-11
Read more

Bab 100 Pengakuan Suami

Happy reading***Awalnya niat Daffin ingin mengajak istrinya untuk menginap di rumah tante Graze selama mereka di Luxembourg. Niatnya juga agar Aluna semakin akur dengan Lisa dan Zilla, selain itu dengan mama tirinya, tante Graze. But, semuanya tidak jadi karena Aluna yang mau pergi ke danau dekat dengan hotel tempat mereka menginap. Jadilah mereka memutuskan malam ini untuk menginap di hotel, besok pagi baru cek out dan datang lagi ke rumah tante Graze.“Bagaimana rasanya?” mulai Daffin membuka pembicaraan.Saat ini dia dan Aluna tengah duduk di kursi pengunjung di pinggir danau Echternach. Mereka menunggu matahari yang akan terbenam sebentar lagi. Ya seperti kata Aluna, dia sedang rindu dengan senja di Luxembourg.“Apanya?” tanya balik Aluna, menolehkan kepala menatap Daffin.“Mengetahui semuanya dan mendapat keluarga baru,” jelas Daffin. Dia fokus menatap wajah Aluna yang terkena pantulan matahari sore. Sungguh kalau boleh Daffin jujur, saat ini istrinya sangat cantik walau dalam
last updateLast Updated : 2022-06-12
Read more
PREV
1
...
89101112
...
17
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status