Semua Bab Aku Mau Kamu di Kamarku: Bab 101 - Bab 110

167 Bab

Bab 101 Say You Love Me

Happy reading***‘Apa yang harus aku lakukan pada wanita ini?’ hati dan otak Daffin sudah kehabisan cara untuk membuat Aluna paham.Tap.Daffin membawa telapak tangan Aluna masuk ke dalam genggamannya, menatap istrinya dalam. Tidak ada cara lain selain Daffin mengungkapkan secara langsung.“Aluna, listen,” pinta Daffin.“Aku tidak akan menggunakan perumpaan pria lain lagi sekarang.” Serius Daffin berucap.Satu alis Aluna terangkat, bingung dengan ucapan suaminya, tadi menceritakan kisah rumah tangga orang lain. Sekarang berkata tidak akan menggunakan perumpaan, jadi yang dari tadi Daffin ceritakan itu apa?“Tell me, kamu mau apa dari aku?”“Haaa?” Mulut Aluna terbuka membentuk huruf o, ya jelas bingung. Tiba-tiba ditanya pertanyaan random oleh Daffin.“Maksudnya?” tanya Aluna mencoba memperjelas.“Ya itu, kamu mau apa dari aku?” ulang Daffin bertanya. Kali ini dia serius tidak ada yang bercanda.“Apa pun yang kamu inginkan akan aku kabulkan.” Seratus persen Daffin berucap, bahkan ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-01
Baca selengkapnya

Bab 102 I Love You

Happy reading***“Kenapa diam?”Aluna menatap dalam kedua mata Daffin, dia sudah melontarkan permintaannya dan tanggapan suaminya hanya diam tanpa membalas. Lima menit Aluna menunggu, dan selama itu yang Daffin lakukan hanya bernapas sambil menatap dirinya.“Permintaan aku tidak sesuai harapan kamu ya?” Mode bawel Aluna sudah dimulai.“No,” tolak Daffin.“Terus? Kenapa aku hanya kamu diamkan, tidak dibalas gitu? Setidaknya jangan buat aku seperti patung,” cerocos Aluna dengan wajah merengut seperti induk ayam yang didekati jantan.“Kamu mau jawaban seperti apa?”Ini kenapa kalian dari tadi saling menanyai terus sih? Tidak ada gitu yang bisa memberikan jawaban pasti. Gak bosen apa ya bertanya terus, heran juga dengan Daffin, pria satu ini apa maunya. Kenapa memberikan kepastian saja susah? Sudah seperti ingin melaporkan tahunan pada presiden saja yang butuh waktu untuk berpikir.“Kok nanya aku, ya kamu tanya diri kamu sendiri,” sewot Aluna dengan kedua bola mata memutar malas. Dia sud
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-02
Baca selengkapnya

Bab 103 Cinta Pertama

Happy reading***Harus dari mana kita mulai cerita ini? Agaknya sedikit bingung karena masih terlalu speechless dengan pengakuan yang semalam kedua tokoh utama dalam cerita ini. Pagi ini pun masih dibuat kaget juga, pasalnya belum percaya. Oke! Mungkin mengira Daffin sudah mulai ada rasa pada Aluna itu sudah bisa ditebak. Tapi mengaku cinta dengan karangan plus berlutut? Who knows?“Pagi husband!”“Hati-hati sayang.”Lebih gilanya lagi adalah panggilan husband yang terlontar dari bibir Aluna untuk Daffin. Dahsyatnya lagi, kata sayang dari Daffin sebagai panggilan istemewa untuk Aluna. Wow! Kita sudah seperti diajak bermain roler coaster.“Aku hati-hati kok, hanya menuangkan teh hangat.” Senyum Aluna sudah mengalahkan sinar matahari. Kalian ingin tahu posisi mereka saat ini? Duduk berdampingan di pantry kamar hotel dengan tangan Daffin tidak mau melepas pelukan dari pinggang Aluna.“Hari ini jadi mau berpamitan ke Lisa dan keluarganya?”tanya Daffin dengan dagu yang dia topang di atas
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-03
Baca selengkapnya

Bab 104 Membawa Lisa

Happy reading***“Selamat pagi!!”Lihat-lihat, Aluna memang sudah benar mengikhlaskan semua cerita masa lalunya. Dulunya masih menyimpan dendam yang teramat mendalam pada wanita ketiga dari hubungan orang tuanya, sekarang justru melupakan. Aluna sekarang sudah seperti menemukan keluarga baru saat bertemu Lisa beserta ibu dan kakaknya.“Pagi kak Aluna,” balas Lisa tak kalah senang menyambut kedatangan Aluna dan Daffin.“Wah-wah pagi begini pasangan suami istri ini sudah berkunjung,” komentas Zilla sedikit meledek Aluna yang menyerahkan sekantong buah-buahan.“Kenapa emangnya? Gak bolehya?” sewot Aluna dengan bibir manyun. Melengos begitu saja, menarik Lisa masuk ke dalam rumah dan meninggalkan Zilla dan Daffin di teras depan.Zilla yang melihat sikap dan mimik cemberut Aluna hanya mengerutkan kening bingung. Menoleh menatap Daffin yang masih berdiri di depannya dengan penuh maksud.“Dia lagi datang bulan ya?” tanya Zilla yang dibalas hendikan bahu oleh Daffin.“Entahlah, dari tadi pag
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-04
Baca selengkapnya

Bab 105 Cerita Di Pesawat

Happy reading***“Mama jaga diri baik-baik ya, kalau ada apa-apa harus langsung telpon Lisa,” pinta Lisa langsung pada sang mama.Saat ini Lisa dan keluarganya tengah berada di bandara, begitu juga dengan Aluna dan Daffin. Hari menjelang malam adalah jadwal keberangkatan Aluna, Daffin, dan Lisa ke Canada. Bisa secepat ini karena memang paspord Lisa sudah aktif sejak dia dinyatakan lulus untuk melanjutkan kuliah di Inggris. Untuk masalah yang lain untuk keberangkatan Lisa diurus oleh Daffin. Suami Aluna itu punya banyak teman dikedutaan, sudah pasti untuk masalah bepergian ke luar negeri sangat mudah.“Iya sayang, kamu juga jaga diri di sana, turuti apa yang dikatakan kak Aluna dan kak Daffin,” ucap mama memberikan petuah. Sebenarnya sangat berat melepaskan anak gadis keduanya untuk pergi jauh, tapi apa boleh buat. Demi mimpi Lisa yang ingin menjadi seorang dokter, dan juga ada Aluna yang bisa mama Graze percaya untuk menjaga anaknya.“Jangan nakal di sana, ingat kamu menumpang,” peri
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-05
Baca selengkapnya

Bab 106 Perkara Toilet Pesawat

Happy reading***Detik dimana kelakuan Aluna semakin diluar nalar Daffin, jelas itu membuat si suami kalang kabut.“Daff…” panggil Aluna, sama sekali tidak melepas kegilaan tangannya. Bahkan, sekarang sudah sampai membuka releting celana Daffin.“Ayo,” ajak Aluna tidak mau berhenti.Cup.Tidak mau hilang akal, Aluna mengecup genit daun telinga Daffin yang masih pura-pura sibuk dengan majalahnya. Sumpah demi apa pun Daffin ingin sekali menghilang detik dimana adiknya yang berada dibawah bangun dalam genggaman tangan Aluna.“Kita bisa di toilet husband.” Suara yang sengaja dibuat semenggoda mungkin, Aluna gencar saat merasa suaminya sudah mampus kalang kabut.Tap.“Sayang please, ini di pesawat.” Akhirnya Daffin menutup juga majalah bisnis yang dia baca, sepenuhnya menatap Aluna. Tidak lupa juga Daffin mengeluarkan tangan istri gilanya itu dari dalam celana dan kembali menutup resleting celana miliknya.Fine! Beribu doa sudah hati Daffin rafalkan agar semua iblis yang menggerayangi tub
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-06
Baca selengkapnya

Bab 107 Comeback Home

Happy reading***“Oh akhirnya!” Aluna menatap penuh binar bandara yang baru saja kakinya pijaki.“Punggung aku sudah seperti mau remuk,” mengeluh sekaligus mengadu, Aluna menatap Daffin yang tengah menaikkan koper mereka ke atas troli.Seolah tidak peduli dengan istrinya, Daffin hanya menatap sekilas setelahnya mengembuskan napas. Kalian masih ingat yang mereka lakukan di dalam pesawat? Itu masih membekas dalam otak Daffin, dan sungguh merasa malu.“Aku sepertinya harus melakukan pijat akupuntur,” asal bicara, ya Aluna lakukan supaya suaminya itu mau menatap.“Hah…” lagi dan lagi Daffin mengembuskan napas berat, entah ini yang keberapa kali. Bodo amat dengan istrinya, Daffin lebih memilik mendorong troli menuju parkiran. Adiknya, Salina sudah menunggu mereka dari tiga puluh menit lalu.“Daffin, istri kamu ini mau digendong,” pinta Aluna sengaja menahan Daffin saat melewatinya.Tap.Sumpah demi apa pun Aluna langsung menganga kala suaminya itu dengan santai mengempas tangannya. Begitu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-07
Baca selengkapnya

Bab 108 Kakak Adik

Happy reading***“Zzz…” suara dari dengkuran Aluna yang luar biasa langsung memenuhi seisi kamar. Istri Daffin ini sudah tidak seperti perempuan anggun, lihat saja cara tidurnya yang seperti tarzan. Rambut kesana-kemari, kaki mengangkang, iler belepotan, dan jangan lupa wajah kusamnya.Lebih hebatnya lagi, Daffin yang tidur kalem di sampingnya tidak terganggu sama sekali. Seolah dengkuran keras Aluna itu sebagai alunan musik pengantar tidur. Syukur saja Daffin masih mau menerima semua kebarbaran Aluna, coba kalau tidak. Pria mana yang akan tahan dengan Aluna.“Enggh.”Aluna mulai bergerak dalam tidurnya, menggaruk dagu dengan jari yang masih terpasang kuku palsu. Oh God! Benar-benar istri Daffin ini, kuku palsu saja dibawa tidur. Oke! Tolong maklumi ya, mereka sudah melakukan penerbangan yang cukup panjang, jadi wajar.“Husband,” serak suara Aluna memanggil Daffin. Tangan Aluna terangkat meraba ranjang di sampingnya sampai mengenai wajah Daffin yang tertidur pulas.“Hmm…” balas Daffi
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-08
Baca selengkapnya

Bab 109 Ribut Di Pagi Hari

Happy reading***“Ini mau dipotoong bulat atau dadu kak?”“Terserah kamu aja, tapi lebih bagus kotak sih,” sahut Aluna dengan sedikit memberi masukan.“Gosong gak sih ini?” Salina menoleh menatap Aluna yang berdiri dengan jarak satu meter darinya.“Astaga!”“Matiin kak kompornya.” Lisa langsung menghampiri Salina dengan satu lap tangan.Wow. Ini baru saja hari kedua dan kondisi dapur Daffin sudah seperti kapal pecah oleh ketiga perempuan itu, ya siapa lagi kalau bukan Aluna, Salina, dan Lisa. Rencananya sih mereka ingin membuat sarapan pagi pertama mereka, sebagai perayaan tinggal bersama. But see, mereka justru mengacaukan.“Kan sudah aku bilang, kalian terima jadi saja, biarkan asisten rumah tangga yang mengerjakan.” Daffin hanya bisa geleng kepala sambil memijit kening yang langsung pening.Dia baru saja duduk tiga puluh menit di meja makan setelah mempersiapkan diri untuk berangkat ke kantor. Awalnya baik-baik saja, masih oke untuk mereka para pemula, tapi lama-kelamaan Daffin di
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-09
Baca selengkapnya

Bab 110 Shopping

Happy reading***Setelah membuat kericuhan di pagi hari ketiga perempuan biang kerok ini tetap melanjutkan kegiatan sesuai rencana. Apalagi kalau bukan belanja perabotan untuk mengisi kamar Salina dan Lisa. Saat ini mereka tengah di salah satu pusat perbelanjaan furniture yang berada dalam mall, dengan pembagian tugas. Lisa mendorong troli, Salina mendata dan memilih barang yang akan mereka beli, Aluna? tugasnya hanya membayar.“Ini bagus gak kalau jadi hiasan dinding?” Salina menunjukkan lampu berbentuk seperti bola, kuning keemasan cahaya yang dipancarkan.“Menurut aku bagus aja kalau diletakkan pada meja belajar, atau dibelikan rak khusus tapi dari bahan kay uterus gantung di dinding kamar,” saran sekaligus masukan Lisa berikan.“Ide bagus gurl! Kalau begitu ayo temani aku cari rak kayu,” ajak Salina langsung membantu Lisa mendorong troli.Tap.“Kenapa?” tanya Salina bingung saat Lisa justru berhenti dengan tatapan aneh.“Tidak apa-apa jika kita meninggalkan kak Aluna duduk di san
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
17
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status