WANITA PANGGILAN 51 C Oleh: Kenong Auliya Zhafira Ada rasa empati yang terus menjalar simpati pada hati Lian yang memiliki nasib sama seperti bocah itu. Menjadi yatim karena sang ayah harus pergi dan tidak pernah kembali. Dalam hati, ia ingin mengajak bocah yang asyik bermain dengan legonya untuk hadir di acara Minggu besok. "Hei, bocah ... boleh tahu nama kamu siapa?" tanya Lian sembari mendekat setelah beberapa saat mendengar cerita yang memilukan hati. Bocah itu menghentikan permainannya, lalu menatap pria dewasa yang tengah berjongkok sambil memainkan salah satu legonya. "Namaku Bayu Angkasa, Kak ...," jawabnya penuh percaya diri. "Oke, Bayu ... besok Minggu datang ke swalayan Kakak ya? Nanti Kakak kasih bingkisan dan hadiah. Kamu boleh ajak ibumu. Bahkan, Kak Esha pun boleh diajak. Kamu mau?" tanya Lian sembar
Baca selengkapnya