All Chapters of APLIKASI JODOH: Chapter 51 - Chapter 60

123 Chapters

Katanyaaaa...

Aplikasi bikinan Dinda udah seminggu ini dihapus dari internet. Dengan ikon tangan bersedekap si pencipta meminta maaf untuk penghapusannya. Dengan alasan ada kekurangan ini dan itu aplikasi dinyatakan gak perlu lagi dilanjutin. Waktu pengumuman disampaikan, jelas banyak orang yang kehilangan apalagi para jomblo yang belum sempat nyicipin manfaatnya. Mereka yang kenal Dinda langsung ngehubungin. Nanyain ini itu, khususnya kemungkin ngehidupin lagi. Grup-grup pertemanan selama seminggu ini juga heboh ngomongin polemik tentang hilangnya aplikasi itu dari dunia maya. Orang boleh ngomong apa aja, tapi buat Dinda keputusan udah pasti. Biarlah Aplikasi tetap jadi aplikasi masa lalu yang nggak akan dihidupin lagi.           Suatu malam, pas kebetulan insomnianya Dinda kumat lagi, Ramond ngirim pesan WA yang cantumin beberapa tautan ke blog, situs web, dan beberapa media sosial. Begitu dibaca satu per satu, Dinda mencak-
Read more

Hamil

Lima tahun itu bukan waktu yang singkat tapi nggak lama juga. Dinda dengan Ramond udah nikah nggak lama setelah Dinda diwisuda jadi Insinyur di usia yang masih 20 tahun. Bakat dan minat Dinda yang kuatlah yang bikin prestasi itu tercapai dan udah ada sebuah perusahaan startup ngetop yang udah nge-rekrut Dinda bahkan sebelum dirinya diwisuda tadi. Mengingat perusahaan itu punya prospek cerah karena jadi mitra utama Kantor Kejaksaan dan Kementerian Hukum, bisa dipastiin Dinda juga punya prospek karier yang cerah. Karier Dinda makin moncer karena setelah setahun bekerja saja dia bisa meraih posisi manajer. Ia menjadi salah satu pemegang posisi kunci di perusahaan dan bahkan sampai sempat diliput media online dan televisi. Kehidupan Dinda secara ekonomi memang jadi sangat mapan. Ramond memang kerja juga tapi dengan posisi dan gaji di bawah Dinda. Ramond udah ngebet pengen punya anak tapi Dinda minta ditunda karena mau konsen dulu 2 sampai 3 tahun di karier. “Dua sampai tiga tahun? Kenapa
Read more

Kecantol Orang Lain

Temen-temen Dinda udah nempuh jalan beda-beda. Bimbim jadi pengusaha di kota lain di Kalimantan. Bimbim malah kawin duluan daripada Dinda dan sekarang lagi bahagia dengan 1 momongan dari buah cinta Bimbim dengan isterinya, Rannie. Lho? Lho? Kenapa bisa jadi seperti itu? Ya, ya, ya. Bimbim saat nikah akhirnya nggak jadi bersanding dengan Bunga. Pilihannya jatuh ke Ranie sebagai pasangan hidup. Betul, Ranie yang dulu saat pacaran dijodohin melalui aplikasi besutan Dinda dimana yang jadi pasangannya adalah Sandro. Kenyataannya Ranie malah kecantol sama Bimbim. Sedihnya Sandro nggak ketulungan karena dua kali dia dicampakkan Rannie. Bunga, mantannya Bimbim, sekarang hidup sama orang lain. Cuma ada satu yang bikin Dinda kurang sreg sama Bunga adalah bahwa sampe saat ini dia udah tinggal seatap sama orang itu tapi masih belum nikah resmi. Kacau memang. Tapi yah yang namanya tiap orang punya pendapat sendiri-sendiri. Mengenai Panji, itu orang memang kurang ajar banget. Tindakannya pas di
Read more

Dikejar

Dinda sekarang teriak-teriak. Nyuruh orang itu supaya berhenti secepatnya. Tapi orang itu nggak peduli. Dia nggak mau nurut apa yang Dinda punya dan malah menambah kecepatan untuk kabur dari lokasi minimarket secepat mungkin. Waktu mobil masih jalan pelan, sebetulnya Dinda punya peluang untuk kabur menyelamatkan diri. Tapi pikiran itu nggak jadi dilakuin karena sadar Dinda punya jabang bayi yang harus dijaga dan dilindungi. Wah, Dinda udah ketakutan setengah mati. Secara refleks nalurinya langsung melindungi perutnya  yang sudah ada Dinda atau Ramond junior di dalamnya. “Jangan takut. Lu nggak bakal gue apa-apain koq. Tenang aja,” kata orang itu menenangkan.Orang itu lantas ngebuka tutup hoody dan menolah ke Dinda. Dinda kaget bukan main begitu dia lihat tampang orang itu. “Kamu?” * Ramond ingat kalo baterai ponsel Dinda udah habis dan dalam k
Read more

Preman

Nggak pake lama, Ramond dan Dinda udah sampe di rumahnya yang kecil tapi asri. Dan setelah mandi dan nyantap makan malam, baru deh Dinda cerita apa yang terjadi. Orang yang jadi penumpang terakhir mereka adalah orang yang kemudian bawa kabur mobil dengan Dinda masih ada di dalamnya. Dan orang itu ternyata adalah Panji, teman sekelas Dinda. Popularitas Dinda gara-gara prestasinya membuat dirinya diliput media dan dari sanalah Panji bisa melacak keberadaannya yang baru. Panji rupanya sedang dalam masalah besar. Pak Satya, selaku ayahnya, sedang diteror Rojab. Mantan anak buah pak Satya yang dendam gara-gara pernah setahun lebih masuk penjara karena kasus pencurian motor. Sudah berkali-kali dia bikin ulah tapi Pak Satya dan anaknya, Panji, nggak bisa bikin apa-apa. Mereka takut lapor ke polisi karena takut masalah jadi makin runyam. Rojab yang sekarang sangat beda dengan yang dulu. Rojab sekarang jadi kepala preman dan disinyalir ada bekingan o
Read more

Flexing

Begitu lama-lama ngejomblo pun akhirnya tetap terasa lebih banyak gak enaknya. Argo umurnya jalan terus dan kalo dibiarin, akan jadi nggak enak juga karena kesannya dia itu nggak laku. Itu jelas situasi yang dia nggak suka. Jadi itulah sebabnya belakangan ini dia lagi dekatin seorang gadis perawan, namanya Rohmah. Pak Satya yang bergaya flamboyan ini rajin lakuin PDKT dan dia merasa cintanya nggak bertepuk sebelah tangan. Flexing atau berlagak dan pamer kekayaan emang udah jadi tabiat orang itu dari dulu. Tapi seiring mundurnya ekonomi, pak Satya sekarang hanya bisnis di satu bidang aja yaitu bisnis tangki truk tinja. Jadi bayangin aja apa yang terjadi ketika ada seorang Rojab yang gila – dengan dibantu beberapa anak buah – menteror dirinya. So pasti itu akan nyasar tangki truk tinja tadi.  Mulai dari pentil ban dicopot, plat nomor di-pilox,  wiper dicuri. Tapi itu rupanya masih belum seberapa. Hari itu ada kejadian lai
Read more

Bukan Peramal

Panji tersenyum kecil. “Lu makin cantik, Din.”Tanpa banyak berekspresi dan sambil ia terus memperhatikan catatan, Dinda hanya menjawab singkat. “Thanks.”“Pasti lu ikut pilates ya?”“Mmm…”“Nge-gym juga kali.”“………..”“Luluran?” Dinda menghela nafas, melepas kacamata, dan mulai bicara. “OK, gue udah cek. Datanya cukup ini aja dulu. Mudah-mudahan aja gue bisa bantu ngatasin.”“Makasih. Lu yakin kasus ini bisa selesai cepat kan?”“Yakin.”“Terus, bayarnya gimana?”“Lu punya duit berapa?”“Ga ada,” jawab Panji tandas. “Tapi kalo lu mau gue bisa kasih ciuman lagi.” Muka Dinda spontan memerah. “Sialan. Ngungkit-ngungkit aja lu.”“Tapi lu suka kan?&rdquo
Read more

Bete

“Lu punya duit berapa?”“Ga ada,” jawab Panji tandas. “Tapi kalo lu mau gue bisa kasih ciuman lagi.”Muka Dinda spontan memerah. “Sialan. Ngungkit-ngungkit aja lu.”“Tapi lu suka kan?”“Buat gue itu bukan ciuman.”“Apa dong?”“Tipuan. Hukuman atas kelalaian gue dalam menghadapi elo.”“Ayolah, Din. Gue tahu itu first kiss-nya buat lu. Mustinya itu hal berkesan dong. Iya kan? Ayo dong jawab.”Dinda lantas pergi begitu saja. Sadar bahwa mereka sehabis ini memang harus berpisah, Panji tidak mengejar dan hanya meneriaki dari jauh:“Hei! Gue serius!”*Orang-orang yang bangkit dari masa lalu sekarang ngejar Dinda. Kalo tadi adalah kasusnya Panji, hari ini kasus baru yang muncul di depan mukanya adalah Sandro.Pasca tamat SMA, hubungan Dinda dengan Sandro biasa-biasa aja sih. Dekat nggak, akrab nggak. Yang pasti, mereka nggak musuhan. Mereka nggak bisa lagi akrab seperti saat SMA karena Dinda kan udah tinggal di tempat lain bareng suaminya.Nggak tahu gimana ceritanya, itu orang tau-tau aja
Read more

Dilarang Nungging

Mereka hanya kasih saran-saran sederhana yang intinya bagaimana pun juga hidup itu punya tantangan sendiri. Nggak ada seorang pun di dunia yang bisa memprediksi apa yang akan terjadi besok. Jadi karena itulah perlu untuk manusia itu dalam ketidaktahuannya malah jangan jadi sok, jumawa, atau percaya diri terlalu berlebihan yang cenderung mendewakan kekuatan diri sendiri.Mengenai teknis bagaimana nanti nolong Sandro, Dinda dan Sandro akan pikirin lebih lanjut.*Biarpun udah sukses ngerjain pak Satya sampe putus hubungannya dengan calon yang jadi bininya, Rojab masih belum puas. Dia masih ingin membalas dan kalo perlu menjatuhkan pak Satya sampe orang itu kapok sekapok-kapoknya. Ancaman itu bukan hanya sekedar om-do, alias omong doang. Dengan didampingin tiga anak buahnya yang bodinya paling item, paling serem, paling tinggi, paling jelek, Rojab sampein pesan itu dengan dia mendatangi langsung di kantornya. Dan begitu ketemu langsung, makin stress aja itu orang. Pak Satya gementar keta
Read more

Bantuan Finansial

“Bukan mau negative thinking, tapi adakalanya kita juga harus ingat bahwa di dunia ini akan ada aja orang-orang yang manfaatin kebaikan kita.” Ceret yang tengah dipakai menjerang air, berbunyi. Dinda mau bangkit ke dapur tapi Ramond buru-buru mendahului. “Udah Mama duduk aja dulu. Biar Papa yang urus di dapur,” katanya. Ia mematikan kompor dan dengan sigap melakukan tugas lain yaitu menyiapkan makan malam. “Papa ada usulan apa yang kita perlu lakuin ke Sandro?” “Kalo maksud Mama adalah nyari pekerjaan ke dia, Papa nggak tau. Dengan skill dan pengalaman yang terbatas dari Sandro, memang apa yang bisa kita tawarin?” Sambil mulutnya berbicara, tangan Ramond juga sibuk menyiapkan makan malam yang menunya telah mereka pesan secara online. “Ayo Manis, duduk di sini.” Ramond menarik kursi dan menyilakan Dinda duduk.&nbs
Read more
PREV
1
...
45678
...
13
DMCA.com Protection Status