“Aku?” Sandro lagi-lagi berlagak nggak tahu apa-apa sambil kembali bersembunyi di balik tubuh Dinda.“Bengek!” Dinda lagi-lagi berusaha menyelamatkan Sandro dari ancaman Pak Setya. “Maksud temanku , oom kalo keluar malam-malam bawa kendaraan tuh musti hati-hati. Jangan sering keluar malam. Nanti Oom sakit bengek.”“Oooh,” Pak Satya manggut-manggut. “Ya udah, Oom pergi dulu.”“Ya deh. Hati-hati di jalan, Oom.”Sandro seneng ngelihat kepergian Pak Satya. Tapi, dasar Sandro emang siborokokok, alias pengacau, begitu bokapnya Panji itu beberapa meter melangkah, Sandro lagi-lagi keceplosan ngomong.“Kampret.”Eeeeeh, rupanya Pak Satya ngedengerin juga kata itu. Dengan tampang kesal, dia mendekati Sandro lagi."Ngomong apa lagi kamuh?” Dipelototin Pak Satya, Sandro santai aja. Sandro yakin bahwa kecerdasan Dinda lagi-lagi b
Read more