Share

Beta Karotin dan Beta Porotin

Setelah sekian hari lebih banyak merenung dan terdiam karena musibah yang dialami, Apih kini mulai semakin banyak berbicara. Apih malah udah bisa negur juga. Seperti pagi itu waktu dirinya menegur terlebih dulu karena ngelihat rona kesedihan pada diri puterinya.

“Kamu kurang tidur ya? Insomnia lagi?”

Dinda yang emang belum lama bangun dari tidur, mengangguk. “Ketauan ya, Pih?”

“Ketauan banget. Mata kamu merah.”

Dinda tersenyum kecil. Waktu melangkah ke kamar kecil, Apih manggil.

“Kamu nguping omongan Apih sama Amih kemarin ya?”

Dinda berhenti melangkah. “Soal rencana Apih sama Amih mau ngelego barang buat ngeganti motor yang ilang?”

“I-iya,” Apih menjawab ragu. "Maafin Apih ya, nak."

Ngelihat Apih berucap dengan nada berat Dinda jadi nggak tahan untuk nggak nguatin bokapnya. Ia berbalik badan dan kemudian memeluk Apih dengan kasih sayang.

“Tenang aja, Apih. Dinda gak keberatan sama

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status