Di atas telapak tangan kiri Gallen, seekor patung burung hantu bertengger di tepian asbak yang terbuat dari kayu.Matanya yang bulat sempurna tampak hidup dan berkilau ketika tertimpa cahaya."Kau punya mata yang sangat jeli!"Regan mengambil alih asbak karakter itu dari tangan Gallen.Jauh di lubuk hati, ia merasa minder dengan kemampuan Gallen. Sebenarnya, siapa yang berprofesi sebagai polisi di sini?Gallen mengedikkan bahu, "Aku suka bentuknya, terutama bagian mata. Ukirannya sangat halus dan benar-benar tampak hidup."Regan mengerti, "Baiklah. Aku akan membawanya bersamaku."Kerling Regan tertuju pada Amin, "Anda tidak keberatan kan, Pak?"Amin yang tak begitu paham dengan obrolan Regan dan Gallen menjawab santai, "Ah, sama sekali tidak, Pak. Silakan!"Jack berulang kali mewanti-wanti dirinya agar tidak mempersulit penyelidikan Regan. Jadi, dia tidak berani menolak apa pun permintaan polisi muda itu."Ngomong-ngomong, sejak kapan asbak itu bera
Baca selengkapnya