"Sudah, ini agak mendingan," ucapku menepis tangan Pak Arik menghentikan kegiatannya memijit keningku. Sebenarnya masih terasa berdenyut nyeri, tapi tidak separah sebelumnya. Aku menegakkan badan dan duduk menghadapnya. "Mas, jelaskan padaku. Sebenarnya ada apa denganku? Kenapa juga kalian bersikap baik seperti ini. Kenapa Kak Alisa juga baik padaku, dan kenapa sekarang tanggal lima, seingatku waktu kejadian di rumah besar itu masih tanggal 30, lalu kenapa sekarang bisa tanggal lima?" Pak Arik mendekat dan merengkuhku ke dalam pelukannya. Kami minta maaf." "Kami siapa?" tanyaku menyela dan mengurai Pelukannya. "Aku, Alisa, dan keluargaku. Maaf sudah membuatmu sampai seperti ini." Pak Arik kembali mengelus rambutku. "Seperti ini apanya Mas?
Read more