"Bu, jangan dipaksa. Nanti dia ngambeknya ke aku. Marahnya ke aku, bisa nggak mau makan segala. Nangis-nangis nggak berhenti. Drama sekali Bu, padahal lagi hamil," bujuk Pak Arik mencoba menjelaskan. Ini penolakan halus dari Pak Arik atas saran ibunya. Aku menoleh ke arah lelaki yang sedang bicara ini. Apa benar Alisa seperti itu atau hanya akal-akalannya saja. Apa sedramatis itukah Alisa? "Nggak ada, apaan sih Rik," rajuk Alisa dengan suara manjanya membantah. "Sudahlah Bu, biarkan saja. Benar kata Arik jangan dipaksa. Ini anak pertama mereka loh setelah sepuluh tahun menunggu." Pak Bara angkat bicara. "Iya deh, Ibu ngalah. Jadi kapan kalian ke Bali-nya?" "Lusa, Bu." Alisa menjawab pasti. "Kalian ini. Ya sudah kalau begitu besok saja kita acara tasyakurannya
Baca selengkapnya