Semua Bab Serangan Balik Berandal Seksi: Bab 191 - Bab 200

207 Bab

Olahraga Di Ranjang

Aaaaaa!! Nala memekik saat membuka matanya. Dia melihat siluet seseorang yang timbul tenggelam di samping ranjang. Mendengar teriakan itu, seseorang itu menghentikan aktifitasnya dan beranjak menyalakan saklar. Kini, terlihat Morgan yang hanya menggunakan celana pendek dengan peluh yang membanjiri. Terlihat dia berkacak pinggang dengan nafas terengah. “Ih, kok olahraga di dalam kamar sih!” protes Nala. “Soalnya di luar hujan.” Nala mendengus kesal. Ekor matanya  melirik ke arah sosok binaraga itu yang berjalan ke tepi ranjang di dekatnya, lalu menjatuhkan diri dan langsung melakukan push up. Morgan memang expert soal olahraga. Dengan wajah yang ditekuk, Nala melihat Morgan yang bergerak naik turun. Tangkas dan bertenaga. Entah sudah berapa puluh kali Morgan melakukannya. Yang jelas suaminya itu sudah penuh dengan penuh sampai menetes di atas karpet la
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-26
Baca selengkapnya

Mau Mengobati Mama

“Sayang, kamu kenapa?” tanya Morgan yang mencekal tangan Nala.  Wanita itu masih meronta sembari membuang wajahnya. Morgan bingung dibuatnya. Padahal dia merasa tidak ada kejadian yang membuat istrinya bersedih. “Mas, jahat!” sahutnya dengan suara bergetar. Morgan tersentak saat menyadari istrinya menangis. Morgan beringsut di depannya sembari memegang kedua pundak Nala dengan erat. Nala terkunci. Sekarang Morgan bisa melihat ekspresi Nala dengan jelas. “Coba katakan letak kejahatan Mas di mana?” tanya Morgan dengan lembut. Tak banyak yang menyaksikan mereka, hanya beberapa pramuniaga saja yang sekedar ingin tahu. Nala menghindari tatapan Morgan. Kemelut di hatinya membuatnya tidak terkontrol.  Dia marah di situasi yang tidak tepat. “Mas berubah. Tidak seperti yang dulu,” tuturnya. Morgan mengernyit dahi. Mungkin yang Nala
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-26
Baca selengkapnya

Mengidam

Malam tiba, Nala mencium aroma yang menguar dari tubuh suaminya. Baru dia sadari kalau seharian suaminya tidak mandi semenjak berolahraga pagi tadi. Bahkan, ketika dia keluar, dia tidak menggunakan parfum sama sekali. “Mandi Mas, baumu asem sekali,” pinta Nala saat melihat Morgan sedang membungkukan badan. menurunkan celananya. Kini hanya tersisa pakaian dalam yang super ketat di area bawah. Bukannya beringsut ke kamar mandi, Suaminya itu malah naik ke atas ranjang tepat di samping Nala. secara tidak terduga dia membuka ketiaknya lebar-lebar. “Ih, Mas jorok banget sih?” seru Nala. Meski, bau badan Morgan tidak begitu tajam, justru ternetralisir menjadi aroma yang menenangkan. Nala tidak tahu apa sebabnya. “Cium,” titahnya. Mata Nala membulat.“Enggak Mau,” tolak Nala. Morgan yang gemas langsung merengkuh Nala dan jatuh ke pel
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-26
Baca selengkapnya

Jihan Kabur

“Apa? Jihan kabur?” seru Nala. Morgan yang mendengarkannya tampak biasa saja. Dia justru sibuk memainkan bulatan indah milik Nala seolah tidak sabar untuk bermain lagi. “Iya, Nyonya. Tadi pembantu di sana yang info ke sana. Tapi, Nyonya jangan khawatir, saya sudah meminta anak buah saya untuk mencarinya,” sahut Rangga yang tidak menenangkan hati Nala sama sekali. Nala mengigit bibir. Aneh, bukannya Jihan sendiri yang meminta perlindungan. Tetapi kenapa sekarang dia malah kabur?Mendadak perasaan tidak enak menggelayuti batin Nala. Apakah Jihan kabur karena sedang merencanakan sesuatu? Dari awal, dia sudah yakin kalau wanita itu akan sulit berubah. Sekali ular tetap saja ular. Tidak ada bedanya dengan Santi. “Pokoknya, saya enggak mau tahu, pokoknya kamu harus cari Jihan sampai ketemu. Shhhh….” Nala mendadak mendesis. Rangga di seberang sana keheranan.“Nyonya, kenapa?” tany
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-26
Baca selengkapnya

Brutal

“Siapa yang melakukan semua ini!” rahang Morgan mengetat. Meski dia mempunyai banyak musuh, tetapi dia tidak pernah mengalami terror seperti ini. Dia bersumpah akan mencari tahu dan membuat pelakunya menyesal. Dia membalikan badan dan melihat ke arah Nala yang mendekatinya dengan takut. Terlihat sekali mimik mukanya yang masih syok. “Mas, aku takut,” rintih Nala. Morgan langsung menarik istrinya ke pelukannya. Memberikan rasa aman.“Ya sudah malam ini kita tidur di kamar lain ya.” Morgan membalut tubuhnya dengan handuk, baru kemudian menuntun istrinya keluar kamar.Begitu sudah mengantarkan Nala ke kamar yang dimaksud, Morgan langsung memeriksa Jordan yang masih terlelap. Memang kamar kedap suara sehingga suara ledakan tersebut tidak terdengar. Dia langsung menelfon pos sekuriti, meminta mereka untuk mengetatkan keamanan. Setelah itu dia kembali masuk kamar. Di balkon itu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-26
Baca selengkapnya

Fly Over

“Mas Morgan kok wajahnya tegang gitu?” tanya Nala yang sedang asyik mencomot es krim coklat favoritenya.  Morgan tadi sempat berhenti di minimarket untuk membeli beberapa bungkus dan Nala langsung kegirangan saat menerimanya. Ketika mobil kembali berjalan, Nala sudah dengan satu batang es krim di mulutnya. “Enggak apa-apa, Sayang,” sahutnya pendek . Berusaha menyembunyikan ketegangannya walaupun Nampak jelas. Sembari mengemudi, dia selalu melirik ke arah spion, mengantisipasi apakah ada sebuah mobil asing yang sedang mengikutinya. Dia merasa kalau peneror itu memang sedang memantau mereka sedari tadi. Morgan melirik spion tengah. Nala yang duduk di belakang itu terlihat sangat menikmati batang coklat yang cukup besar sampai memejamkan mata. Entah apa yang dipikirkan oleh Nala saat itu sampai melakukan gerakan sensual padahal hanya menikmati es krim. Nala menunjukan gelagat yang tidak biasa ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-27
Baca selengkapnya

Tequilla

Kekhawatiran Morgan ternyata tidak terbukti. Selama mereka berada di taman itu. Tidak ada gangguan yang berarti. Bahkan Morgan bisa melayani Nala di salah satu sudut taman yang sepi. Mereka puas melepas birahi, tanpa seorang pun tahu. Mereka kembali berjalan ke mobil seakan tidak pernah terjadi apa-apa. Hanya saja langkah Nala yang agak melebar akibat permainan Morgan yang terlalu ganas.Morgan yang merasa bersalah pun berjalan mengiringinya. Menuntun langkah Nala. “Maafkan Mas, Sayang,” ucap Morgan. Nala menoleh kea rah suaminya sambil tersenyum.“Enggak apa-apa, Mas. Kan aku yang minta.”“Iya, tapi sepertinya aku kelepasan tadi. Makanya kamu jalannya sampai seperti itu.”“Nanti juga normal kembali, Mas. Yang penting aku puas,” tutur Nala yang berusaha membesarkan hati suaminya. Morgan tersenyum.“Makasih ya Mas. sudah menuruti apapun yang aku mau. Aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-27
Baca selengkapnya

Hukuman Setimpal

Sementara di salah satu sudut ballroom, terlihat seseorang yang memperhatikan gerak-gerik Nala sedari tadi. Sorot matanya penuh akan dendam untuk wanita itu. Dia sudah merencanakan semuanya supaya bisa menjerat Nala dan Morgan. Berselang beberapa saat, terlihat Morgan yang entah darimana berjalan menghampiri Nala. Beberapa meter di belakangnya terlihat seorang waiter yang membawakan minuman kepada sang pemilik pesta itu. Seorang itu tersenyum kala Morgan dan Nala mengambil gelas masing-masing dan mulai meminumnya. Dan sekarang saatnya.Tidak berapa lama, terlihat Morgan yang mulai memegang keningnya. Pria itu meringis seperti menahan pusing. Dia terlihat berpamitan dengan Nala untuk menuju belakang. seorang itu tersenyum. Dia berjalan melipir. Mengikuti pergerakan Morgan. Tepat di depan elevator, Morgan sepertinya sudah tidak tahan dengan pusingnya. Badannya terhuyung. Seorang itu tersenyum. Begitu Morgan tidak sadarkan diri, Seorang
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-27
Baca selengkapnya

Morgan

Rico pasrah. Percuma saja dia melawan. Morgan terlalu kuat untuk dia hadapi sendiri. Sedangkan Jihan sedang mencari celah kelengahan Morgan. “Kalian ikut aku sekarang. aku akan menimbang hukuman apa yang pantas buat kalian,” tutur Morgan sambil menyeret Rico. Begitu juga Jihan yang berjalan terlebih dahulu di hadapan mereka. Entah kenapa, mendadak Rico merasa kasihan dengan Jihan. Orang yang teramat dia cintai itu juga akan dihukum oleh Morgan. Dia tidak rela kalau sampai Jihan babak belur atau bahkan meninggal di tangan Morgan. Terlebih dia tahu betul kalau Morgan tidak segan melakukan hal itu jika ada yang berani mengusiknya. Dia harus mengalihkan perhatian Morgan, Supaya Jihan bisa kabur. “Aku tidak tahu alasan kenapa kamu tetap bertahan dengan Nala yang jelek itu. Kalau aku jadi kamu pasti aku sudah memilih Jihan,” celetuk Rico tiba-tiba. Morgan yang mendengarnya langsung menghentikan langkahn
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-27
Baca selengkapnya

Terhalang

“Sekarang, kamu tidak akan bisa lari kemana-mana Jihan.” “Jangan halangi Saya!” pekik Jihan. Membuat sedikit keributan di lobby hotel. Penjaga keamanan terlihat mendekati sang Tuan. Namun, Morgan langsung mengangkat tangan sebagai isyarat kalau dia bisa menangani sendiri. “Kamu pikir bisa semudah itu lari dari saya hah!” tutur Morgan dengan santai. Jihan terlihat panik. Dia tidak akan bisa menembus Morgan dengan pertahanan keamanan super ketat baik di dalam maupun di luar hotel. “Ternyata kamu sangat berbisa Jihan. Adalah sebuah kebodohan terbesar bagi saya karena dulu telah menyelamatkanmu dari sarang gang nafa. Ternyata kamu mempunyai niat yang terselubung,” kecam Morgan. Jihan terkekeh. Suaranya menjadi tawa yang semakin keras. Mirip dengan seperti tawa psikopat. “Harus berapa kali aku bilang kepadamu Morgan, kalau aku sang
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-02-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
161718192021
DMCA.com Protection Status