“Iya, Sayang,” pungkas Morgan di ujung telfonnya. Hatinya sedikit lega ketika bisa berkomunikasi dengan anaknya. Meski sebenernya dia juga ingin berbicara dengan Nala. Pria itu meletakan ponselnya di atas nakas. Kini dia beralih kepada Jihan yang sedang berdiri di depan ranjangnya. Wanita itu yang membangunkannya dan memberi tahu kalau ponselnya berdering. “Sudah selesai kangen-kangenannya?” celetuk Jihan. Morgan tidak segera menjawab. Seharusnya dia marah karena Jihan yang sekali lagi main masuk ke kamarnya, namun disaat bersamaaan dia juga berterima kasih karena sudah dibangunkan. Namun, dia memasang wajah dingin. “Tolong, keluar dari kamar saya,” ucap Morgan. “Iya, Maafka saya karena sudah lancang masuk ke kamarmu, Morgan,” sahut Jihan. Morgan hanya mengangguk. Tidak mau memperpanjang percakapan dengan Jihan. Dia tahu kalau wanita itu aka
Terakhir Diperbarui : 2022-02-26 Baca selengkapnya