Home / Thriller / Serangan Balik Berandal Seksi / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Serangan Balik Berandal Seksi: Chapter 171 - Chapter 180

207 Chapters

Kemarahan Max

Jihan hanya menunduk. Tidak berani untuk menatap langsung sosok tersebut. Pandangannya terlalu menyeramkan seakan ingin menelannya hidup-hidup. Secara tidak sadar, jemarinya saling bertaut. Kakinya menindih yang lain. Ketakutan yang  teramat sangat menyergapnya. Terlebih saat mendengar suara ciplakan air dan dari sudut matanya dia bisa melihat sosok itu yang beranjak dari bath up dengan tubuh polosnya. Meskipun, Jihan tidak melihatnya langsung namun dia tahu kalau sosok itu sangat kekar sekali hampir menyamai Morgan. Sejurus kemudian, Pria bernama Max itu sudah berdiri sejajar di hadapannya. Jihan mengigit bibir tatkala melihat kaki yang kokoh itu penuh dengan bulu. Membayangkan betapa gelinya jika bulu-bulu itu menggesek kakinya. Hening, hanya terdengar dengus nafas Max yang menerpa wajahnya. Mungkin dia tengah menahan amarah dan siap untuk melampiaskan kepadanya. Namun, entah kenapa Jihan yang ketakutan secara per
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more

Godaan Jihan

Sementara di tempat lain, Morgan baru saja keluar dari kantor Arya Wiwaha sembari membawa dokumen di tangannya. Beberapa jam yang lalu, setibanya di bandara, dia langsung menuju kantor tersebut untuk mengurus semuanya.  Dia tampak tersenyum puas. Misinya berhasil tanpa terendus sama sekali. Setelah kemelut yang terjadi sampai membuatnya harus drama di depan Jihan, sekarang dia sudah mendapatkan apa yang dia inginkan. Hal yang dirasa impas. Dia tidak segera pulang. Dia lebih memilih menginap di sebuah apartemen miliknya yang sangat jarang sekali di pakai semenjak dia tinggal bersama dengan Nala. Masih ada hal yang perlu dia perhitungkan untuk lebih mematangkan semuanya. Dia sudah tidak sabar ingin mengetahui reaksi Nala saat mengetahui semua ini .Kembali di sebuah hotel di Singapura. Max tergugu melihat Jihan yang masih memegang kakinya sembari mendongak memandangnya dengan tatapan yang memelas. Tubuh kekarnya terlihat jelas di a
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more

Tidak Terbendung

Setelah melihat adegan itu, Max meradang. Dia mencurigai dokumen yang dibawa Morgan itu adalah malapetaka. Dan wanita di sampingnya itu yang telah menjerumuskan perusahaannya menuju kehancuran. “Apa maksud dari semua ini?” tanya Max. Jihan yang juga kaget tidak bisa menjawab. Sungguh dia sama sekali tidak ingat dengan kejadian itu.“S-saya tidak tahu Tuan. Mungkin itu kontrak kerjasama,” sahutnya ala kadarnya yang membuat Max meledak.“Bagaimana kamu ini? Kamu yang menandatangani dokumen itu, lalu kamu bilang tidak tahu. Kalau sampai disalah gunakan oleh Morgan bagaimana?” Bentak Max yang seperti terpikir sesuatu. Buru-buru, dia meraih ponselnya untuk memanggil Ceo dari perusahaan Arya Wiwaha. Matanya terbelalak saat mendengarkan penuturan dari anak buahnya itu. Max mematung beberapa saat. Perusahaan yang baru saja dia ambil alih itu raib begitu saja. Bisa dibilang dia menginvestasikan hampir
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more

Di ujung Jalan

Morgan langsung meraih ponsel itu dan melihatnya lamat-lamat. Memastikan bahwa itu bukan dirinya. Namun berapa kalipun dia melihatnya, itu memang video dirinya dan Jihan dengan tubuh yang diblur, namun terlihat jelas wajahnya. Dia tidak bisa menyalahkan Rangga sepenuhnya, karena video itu menyebar di akun sosial media. Yang artinya video itu sudah di tonton oleh jutaan orang.Morgan berubah resah. Antara kalut dan bingung. Dia menduga-duga siapa dalang dibalik ini semua. Dia menoleh ke arah Nala yang sedang terhenti di tangga. Menatapnya dengan tatapan kecewa. Morgan pun berusaha mendekat untuk menjelaskan semuanya.“Bukan seperti ini kejadiannya, Sayang. Aku bisa jelaskan,” tutur Morgan. Namun, Nala membuang pandangannya dan mengacungkan telunjuknya  ke arah pintu.“Pergi!” Satu kata yang cukup membuat Morgan remuk redam. Dia masih menapaki tangga dengan tatapan memohon. 
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more

Amarah Morgan

Morgan tidak bisa menahan diri untuk tertawa saat mendengar penuturan Yuda, anak buahnya yang dia minta untuk menyebarkan luaskan skandal video itu. Dia dan Jihan baru saja sampai di markas setelah perjalanan pulang dari Singapure. Jihan tampak pucat pasi. Tidak hanya Morgan yang menjadi korban. Pun juga dirinya. Dia tidak sanggup menahan malu terutama kepada kolega dari beberapa perusahaan yang mengenalnya. Reputasinya benar-benar hancur. Dia sekarang tidak bisa menatap masa depannya yang masih panjang. “Aku jamin setelah ini hubungan Morgan dan Liani akan hancur sehancur-hancurnya. Mereka berpisah. Kemudian dengan mudahnya aku bisa merebut Liani,” ujarnya di sela tawanya yang memenuhi penjuru ruangan. Yuda tersenyum miring. Dia juga menunggu momen kehancuran Morgan karena dendam masa lalu Makanya ketika dia diminta untuk menyebarkan video itu, dia dengan senang hati melakukannya. Masih jelas di benaknya Santi yang tidak bisa be
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more

Empat Jantan

“Apa rencanamu?” ulang  Morgan sambil meletakan dua minuman chivas regal di atas meja. Setelah selesai latihan tadi, Morgan mengajak Rangga ke dalam villa supaya membicarakan lebih intens. Rangga tidak segera menjawab. Dia memperhatikan Morgan yang dengan lihainya membuka botol minuman itu dan mendekatkan ke mulutnya. Rangga terlihat kikuk saat melihat Morgan yang hanya menggunakan kaos dalam berwarna hitam dan celana pendek. Perawakan kekar yang membuatnya sebagai lelaki merasa minder sekaligus kagum dengan suami dari majikannya itu. “Minum!”  titah Morgan setelah menegak minuman beralkohol dengan dengan kadar yang cukup tinggi itu.“Maaf, Pak. Saya tidak minum,” tolak Rangga secara halus. Memang dia kurang suka  minum. Hanya di saat-saat tertentu saja. Itu pun minuman keras yang dengan kadar yang ringan dan enak, semacam tequila. Morgan ber’o’ pendek
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more

Kapak Hitam

Morgan menyelinap ke markas besar gang Kapak Hitam dari arah belakang. Sebagai orang yang dulu pernah memiliki gang ini, Dia cukup tahu tentang seluk-beluk rumah tua yang di jadikan markas. Dia juga sedari tadi menunggu momen d imana para pentolan dari gang tersebut sudah keluar baru kemudian menyelinap. Area belakang adalah tempat yang kurang penjagaan. “Sial,” umpat Morgan yang tidak bisa membuka pintu tersebut dengan kunci yang dia bawa. Mungkin karena kuncinya sudah lama di ganti. Sementara dia tidak mungkin mendobrak pintunya karena tentu saja akan menimbulkan kegaduhan. Morgan tidak kehabisan akal. Dia berjalan mengendap-endap untuk mencari celah untuk bisa masuk. Penampilannya sudah mirip seperti maling dengan penutup kepada dan pakaian serba hitam. Yang semuanya anti peluru. Tentu dengan skill yang ada dia akan mencuri sesuatu dari markas besar itu. Sampai dia menemukan jendela besar yang terbuka.&nbs
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more

Menang Banyak

“Jihan,” gumam Morgan. Tidak salah lagi kalau itu adalah Jihan. Tapi, kenapa dia ada di sini? “JALANG! Jangan banyak bicara. Layani kami semua!” Mata Morgan membelalak setelah terdengar suara itu lalu diikuti oleh tawa sekian banyak orang. Sepuluh? Dua puluh? Atau mungkin lebih dari tiga puluh. Gila! “Ampun Pak! Jangan siksa saya seperti ini. Huhuhu.” Terdengar suara Jihan yang menyayat hati. “Apa kamu bilang? Menyiksa? bukannya kamu memang menginginkannya hah!” Suara bass yang mengancam  membuat Jihan semakin tertekan. Suara isakannya sungguh menyayat hati. Morgan gamang. Padahal, dia bisa dengan mudahnya keluar dari tempat itu tanpa takut ketahuan. Namun, di mana rasa kemanusiannya kalau membiarkan orang yang di siksa tidak jauh darinya. Seorang wanita yang akan menjadi mangsa puluhan manusia yang biadap, yang bisa saja memba
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more

Ular Yang Terselamatkan

Yuda tertegun saat berhenti di depan markas yang gelap gulita. Sepanjang perjalanan tadi, dia tidak menemukan tanda-tanda kalau ada lampu yang padam. Bagaimana mungkin markasnya menjadi satu-satunya tempat yang gelap gulita seperti ini. Yuda yang baru saja pulang dari peresmian dari  cabang gang mafia naga di luar kota. Itulah kenapa banyak dari anggota yang meluncur ke sana untuk menghadiri acara tersebut, dan juga dirinya selaku pemimpin yang turut andil dalam meresmikan. Tidak hanya satu kota, melainkan kota-kota lain yang mulai menjamur gang naga. Perkembangannya cukup pesat karena dukungan finansial dari Max yang cukup mumpuni. Yuda yang memimpin gang tersebut cukup senang karena anggotanya semakin banyak dan membuat gang mafia naga semakin di kenal dan disegani oleh masyakat dipenjuru negeri. Dan sekarang dia terpaksa kembali ke markas karena ada sesuatu hal yang harus dia kerjakan. Tanpa ada anak buah yang me
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more

Tanpa Birahi

Morgan membaringkan Jihan di sebuah kamar di villa yang baru dia sewa. Dia sengaja menyewa sebuah villa yang cukup terpencil untuk menghindari kejaran dari kelompok naga. Morgan berinisiatif untuk memberikan baju miliknya kepada Jihan. Mengingat dia tidak mempunyai baju wanita. Morgan hampir tertawa saat melihat  Jihan yang terlihat kecil  menggunakan baju yang kedodoran. Setelah menyelimuti Jihan dan memastikan wanita itu tenang dalam tidurnya, dia pun beranjak dari sana. Dia sudah tidak sabar untuk mengecek isi dari laptop milik Yuda. Mungkin sekalin video skandal dirinya, dia bisa menemukan kejahatan-kejahatan lain yang kelompok naga itu lakukan. Baru beberapa langkah, dia mendengar suara memekik. Morgan  membalikan badannya dan  terlihat  Jihan yang mengigau. Morgan pun langsung bersimpuh di dekatnya.“Tenang, Jihan,” tandas Morgan sambil mengoyang-goyangkan tubuh wanita it
last updateLast Updated : 2022-02-26
Read more
PREV
1
...
161718192021
DMCA.com Protection Status