“Sayang, Bangun!” Nala bangun dari pingsannya. Begitu netranya membuka dia langsung memeluk Morgan dengan sangat erat. Dia menangis sesegukan. Beberapa saat yang lalu dia pingsan karena sang suami yang tidak kunjung muncul dari pepohonan. Namun, sosok tegap itu kini berada dalam dekapannya, pertanda dia baik-baik saja. Morgan membiarkan tubuhnya dipeluk oleh Nala. Ada perasaaan sesal kenapa dia menuruti egonya sendiri dengan memenuhi tantangan Max yang berimbas kepada pingsannya Nala. Seharusnya dia lebih fokus membangun Quality time bersama dengan Nala daripada melakukan hal-hal yang tidak jelas yang justru berakibat fatal. “Sayang, Maafin Mas ya,” ucap Morgan dengan lembut membuat Nala semakin sesegukan. Dia membalas pelukan Nala, berharap sang istri lebih tenang berada dalam dekapannya. Sedangkan, Max masih belum menerima kekalahannya. Baginya pantang untuk kalah dalam pert
Last Updated : 2022-02-26 Read more