“Mas! Mas!” panggil Luna saat masih menuruni tangga.“Ada apa, Sayang? Kamu kenapa?” Aditya menghampiri Luna.“Aruna, Mas! Aruna!”“Kenapa dengan Aruna? Bicara yang jelas, Lun!” Aditya ketularan panik, tapi ia tetap mencoba tenang agar Luna dapat menjelaskan apa yang terjadi. Ia takut sang anak melakukan hal-hal yang tidak terpikirkan atau melakukan hal konyol lainnya. Baru Luna akan membuka suara, Marvin memnghamiri mereka. “Ada apa dengan Aruna, Ma?” cetus Marvin ikut bertanya.“Aruna tidak menyahutiku, Mas. Aku takut terjadi sesuatu padanya.”“Ayo! Kita cek ke atas.”“Aku ikut ya, Pa?”“Tidak usah! Kamu harus tetap di sini. Ini acara pernikahan kamu, biar kami saja yang ke atas.”“Tapi aku khawatir dengan Aruna, Pa! Semua ini terjadi karena kesalahanku.” Derap langkah terdengar tergesah-gesah menaiki tangga. Bukan hanya sepasang kaki, melainkan beberapa, yang terus mendaki bertubi-tubi. Setiap detik suara itu semakin dekat. Berhenti tepat di depan pintu yang tertutup rapat, perla
Last Updated : 2022-03-02 Read more