Home / Romansa / Diburu Masa Lalu! / Memaafkan atau Berpisah

Share

Memaafkan atau Berpisah

Author: Blue_Lotus
last update Last Updated: 2022-03-02 19:02:21

Marvin sangat yakin, Aditya dan Luna membencinya karena telah menyakiti anak mereka. Namun di luar dugaan, sang mertua tetap bersikap baik padanya. Rasa bersalah menjadi-jadi menggerogoti hati Marvin.

“Berdiri, Vin! Jangan seperti ini!” Aditya melepas pelukan pada sang isteri dan membantu Marvin berdiri.

“Kamu memang salah, Vin! Tapi kami juga tidak mungkin menghakimimu. Lebih baik kita fokus menemukan Aruna,” ujar Luna sembari mengusap air mata.

Kecewa? Tentu saja mereka kecewa. Sakit hati? Sudah pasti. Namun, mereka tidak bisa mengembankan kesalahan pada Marvin sepenuhnya. Mereka juga turut andil atas luka yang diterima Aruna.

Di sebuah penthouse bernuansa abu-abu, seorang wanita muda dengan mata yang sembab dan penampilan tak karuan terlelap nyenyak. Erina duduk di tepi ranjang menatap iba pada adik sepupunya itu, ia harus mengalami rasa sakit begitu dalam karena masalah percintaan. Ia dikhianati oleh seorang laki-laki yang telah berstatus suaminya. Memang tidak dikhianati secara terang-terangan, melainkan melalui perasaan dan pikiran.

Wanita muda itu ialah Aruna Batari Deolinda, putri tunggal dari pasangan Aditya Darendra dan Aluna Adelia. Ia melarikan diri dan bersembunyi di apartemen bersama Erina—kakak sepupunya. Ia sudah memutus segala akses agar tidak bisa ditemui oleh orangtua maupun calon suaminya—Marvin. Erina juga melakukan hal yang sama karena tidak menutup kemungkinan, ia juga menjadi sasaran pencarian tante dan omnya itu.

“Kak? Bagaimana? Apa ada orang yang mencari kita ke sini?” Aruna bangkit dari tidur sambil memegang kepala.

“Sudah bangun? Aku rasa tidak akan ada yang tahu kita di sini.” Aruna hanya mengangguk.

Panthouse Apartment itu merupakan satu-satunya lokasi yang tidak terlacak oleh orangtua mereka. Aruna dan Erina membelinya agar memiliki tempat untuk menenangkan diri ataupun menghilangkan kejenuhan. Aruna sengaja membawa Erina pergi bersama, ia takut sang kakak akan keceplosan memberitahu tempat rahasia mereka.

“Sampai kapan kita kabur-kaburan seperti ini?”

“Aku belum tahu, Kak. Apa kakak mau pulang?” tanya Aruna mengerutkan keningnya.

Erina menggeleng, “Aku akan pulang, jika kamu ikut.”

“Makasih ya, Kak!” ucap Aruna berkaca-kaca.

“Sudah menjadi tugasku menjagamu,” balas Erina tersenyum.

“Apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?”

Wajah Aruna berubah pias. Pertanyaan sang kakak kembali mengungkit memori beberapa jam yang lalu. Ia tidak tahu harus bagaimana melanjutkan kehidupan kedepannya. Diteruskan sulit, tapi jika berhenti Aruna belum tentu sanggup.

Heh.

“Aku tidak tahu, Kak! Yang jelas aku tidak siap hidup bersama pria yang masih mencintai wanita lain.”

Erina sangat paham dengan perasaan sang adik. Tidak mudah berjuang sendiri, apalagi dengan gamblang pasangan kita mengatakan belum bisa melupakan mantannya. Ia takut Aruna akan mengambil keputusan yang akan disesali seumur hidup.

“Cobalah perbaiki! Mungkin Marvin sudah menyesali sikapnya selama ini,” tutur Erina.

“Menurut kakak, apa baik menjalin hubungan dengan orang baru, tapi belum bisa melupakan masa lalu?”

Erina terdiam mendengar pertanyaan sang adik. Pertanyaan Aruna mengisyaratkan sebuah penjelasan bahwa sangat menyakitkan ketika kita hidup dengan seseorang, tapi ia masih terpaku pada masa lalu.

Erina juga teringat akan perjodohan yang direncanakan orangtuanya. Jika Aruna saja yang sudah saling mengenal, tersakiti begitu dalam. Bagaimana nasib ia yang belum mengenal sama sekali calon suaminya.

“Kak? Kok malah melamun?”

“Ha? Tidak, kok.” Erina tersentak.

Ia ingin menceritakan tentang perjodohan yang direncanakan orangtuanya pada Aruna. Namun, melihat kondisi sang adik, ia menjadi ragu. Aruna sedang menghadapi masalah, rasanya tidak etis jika ia diberikan beban yang lain.

“Aruna lagi banyak pikiran, aku tidak mau menambah beban pikirannya,” kata hati Erina.

“Kakak lihat ponsel aku tidak?” Aruna memutar-mutar tubuhnya mencari benda pipih itu.

“ Tuh, di atas nakas!” tunjuk Erina.

“Kamu mau ngapain? Kamu lupa kalau kita lagi sembunyi dari pencarian,” ujar Erina mengingatkan.

“Astaga! Hampir saja, untung kakak ingat.” Aruna menepuk jidat.

Aruna kembali merebahkan diri dengan berbantalkan tangannya. Ia menatap langi-langit, “Miris!” gumam Aruna.

Gambaran pernikahan impian hancur sebelum mencapai tujuan. Kekuatan masa lalu ternyata sedasyat itu. Kata orang, cinta dapat dikalahkan oleh dia yang selalu ada. Namun, hal itu tidak berlaku pada kisah Aruna dan Marvin. Sekuat hati bertahan, rasa kecewa cukup mampu menghancurkan.

“Kak? Aku tidak ingin melanjutkan hubunganku dengan Marvin,” ujar Aruna tiba-tiba.

“Bukankah kamu sangat mencintainya?”

“Mencintai sebelah pihak sangat menyakitkan, Kak. Lebih baik aku akhiri saja,” tukas Aruna.

Pikiran Aruna tidak stabil, ketika rasa sakit itu muncul emosinya mendorong untuk berpisah. Namun, saat mengingat cinta dan perjuangan, Aruna menjadi takut dengan apa yang melintas di otaknya itu.

“Jangan gegabah mengambil keputusan, pikirkan dulu matang-matang. Mungkin saja, Marvin sudah menyesali perbuatannya.”

Aruna mencerna baik-baik ucapan sang kakak, apa yang dikatakan Erina ada benarnya. Namun, rasa percaya yang dibangun kokoh, rubuh karena kecewa yang diberikan Marvin. Bertahan, memaafkan, memberi kesempatan atau putuskan, tinggalkan dan lupakan. Aruna terjebak dalam pemikiran yang belum menemukan titik terang.

Tiga hari Aruna dan Erina menghilang dari rumah masing-masing. Bukan hanya Aditya, Luna dan Marvin yang kelimpungan mencari Aruna, tapi Kevin dan Keyla—orangtua Erina juga sibuk mencari sang anak. Mereka sudah mengecek bandara ataupun stasiun, tidak ada tanda-tanda Aruna dan Erina melakukan perjalanan keluar.

“Ke mana lagi aku harus mencarimu, Na? Kumohon kembalilah! Maafkan aku!”

Di sebuah ruangan yang berantakan, seorang pria tengah meratapi nasib. Marvin Louise kehilangan gairah untuk hidup sejak ditinggal sang calon isteri. Ia melupakan pekerjaan, bahkan melewatkan jam makan. Waktu Marvin habis hanya untuk mencari keberadaan Aruna.

“Vin? Ayo makan! Mama sudah bawakan makanan untukmu,” ujar Erica mendekati sang anak.

Marvin menggeleng “Aku cuma butuh Aruna!”

“Jangan menyiksa diri, Vin! Perhatikan juga kesehatanmu!”

“Aku akan makan, kalau Aruna sudah ditemukan.” Marvin menyambar kunci mobil meninggalkan Erica begitu saja.

Erica mengikuti gerak-gerik Marvin sampai menghilang di balik pintu. “Kasihan sekali kamu, Nak. Mungkin ini cara Tuhan menghukummu karena telah menyakiti Aruna,” batin Erica ngilu.

Ia turut berduka menyaksikan kondisi sang anak, tapi Erica tidak mungkin menyalahkan Aruna yang kabur. Karena sangat jelas, Marvin yang menyebabkan hal ini terjadi. Karena cinta masa lalu, cinta masa depannya di ambang pintu.

Hanya doa yang bisa ia aturkan, semoga Sang Kuasa memberikan yang terbaik untuk putra semata wayangnya itu.

Aruna kini tengah bersantai menyeruput minuman, menikmati keindahan laut dari penthouse. Luka hati Aruna sedikit terobati, meski bayangan menyakitkan itu terus mengusik. Kini, ia sudah memiliki keputusan, meski harus sakit ia sangat yakin dengan pilihannya.

“Walau berat aku akan mengambil jalan itu!” gumam Aruna.

Bersambung ...

Related chapters

  • Diburu Masa Lalu!   Keputusan!

    “Pulang yuk, Run! Kasihan orangtua kita,” ujar Erina duduk di sebelah Aruna.“Aku masih belum siap, Kak. Atau ka—”“Jangan menyuruh aku pulang duluan, Run. Karena itu tidak akan terjadi.”“Heh ... kakak kabari mereka bahwa kita baik-baik saja. Dua hari lagi kita balik, bagaimana?”“Janji? Dua hari lagi kita pulang?” tanya Erina kegirangan. Ia tidak sabar bertemu dengan kedua orangtuanya dan menikmati hidup normal lagi.“Iya, Kak.”Luna dan Aditya kini berada di rumah orangtua Erina—Kevin dan Keyla. Mereka sangat yakin Aruna pergi bersama kakak sepupunya itu. karena tidak mungkin Erina pergi tanpa memberi kabar pada orangtua. Namun, seyakin-yakin orangtua tetap saja rasa gelisah menghantui mereka.“ Kak Key? Apa sudah ada kabar dari Erina?” tanya Luna.“Belum, Lun.” Keyla juga merasa kehilangan karena Erina pergi tanpa memberi tahu sa

    Last Updated : 2022-03-02
  • Diburu Masa Lalu!   Kembali

    “Aku tidak ada masalah, kok. Hanya merindukan mami-papi.” Elak Erina.Aruna merasa bersalah pada sang kakak. Karena ulahnya, Erina harus jadi ikut kena getah. Padahal, ia tahu kakak sepupunya itu tidak pernah betah lama-lama jauh dari orangtua.“Maaf ya, Kak! Karena ak—”“Sst ... Pikiran kamu terlalu jauh, aku baik-baik saja.” Erina dengan cepat memotong ucapan Aruna.Aruna tidak percaya seratus persen pada ucapan Erina. Meskipun benar, tapi ia merasa ada hal lain yang disembunyikan sang kakak darinya. Aruna ingin menanyakan hal itu, tapi anak dari omnya itu seperti enggan untuk berbagi. Ia juga tidak bisa memaksa Erina bercerita, lebih baik menunggu saat sang kakak siap untuk mengatakannya.Dua hari berlalu ...“Runa, bangun! Kamu janji kita pulang sekarang bukan?” Hampir setengah jam Erina membangunkan Aruna, tapi ia tetap bergeming. Erina yang mulai jengah dengan adik sepupunya itu, meny

    Last Updated : 2022-03-02
  • Diburu Masa Lalu!   Menikah Lagi?

    Aruna tidak kaget sama sekali, ia yakin mantan calon suaminya itu akan segera tahu dia kembali.“Katakan padanya, aku sibuk dan tidak ingin bertemu dengan siapapun,” tegas Aruna.Lea tidak beranjak, ia masih memandangi wajah Aruna dengan perasaan bertanya-tanya.“Kenapa kamu masih di sini?” tanya Aruna.“Tidak! Saranku, lebih baik kamu temui dia! Marvin sepertinya sangat terpukul sejak kamu tinggalkan,” imbuh Lea.Aruna tidak menanggapi ucapan Lea, ia fokus dengan laptop dan rancangan strategi yang akan ia gunakan untuk menambah daya tarik hotelnya. Lea pun bergeming, ia ingin Aruna menyelesaikan persoalan yang menghinggapi kehidupannya, bukan selalu menghindari.Hampir 15 menit Aruna dan Lea bertanding diam. Akhirnya Aruna mengalah, ia tidak bisa mengabaikan orang yang selalu hadir saat ia butuh.“Sampai kapan kamu akan berdiri, Le? Jangan menyiksa dirimu demi orang lain,” seru Aruna.

    Last Updated : 2022-03-12
  • Diburu Masa Lalu!   Kepalsuan dan Penipuan

    Keraguan tidak hanya terbesit dalam kepala Aruna, tapi bersarang. Ia takut untuk mengambil resiko ini. Namun, apa yang dikatakan sang mama ada benarnya. Mungkin pilihan Aruna kemaren kurang tepat dan pilihan orangtua lebih baik untuknya. 1 Minggu berlaluHari ini Aruna akan menikah denga pria pilihan orangtuanya, tapi sampai detik ini sang kakak—Erina belum jua menampakkan diri. Dihubungi pun tidak bisa, padahal ia berharap bisa berbagi kesedihan dengan sang kakak. “Kamu di mana sih, Kak?” ucap Aruna dalam hati. Saat akan menikah dengan Marvin, Aruna berharap tidak ada kendala sama sekali. Ia sudah membayangkan bagaimana bahagianya bisa hidup dengan pria yang dicintai. Namun, kali ini ia berdoa agar ada permasalahan yang terjadi dan pernikahan batal. Terdengar konyol memang, tapi pikiran itulah yang melintas di benak Aruna. “Run! Kamu udah siap, Sayang?” Luna menghampiri sang anak yang masih di rias.“Ya, sepertinya,” jawab Aruna lesu.Luna mengerti dengan perasaan sang anak, tapi h

    Last Updated : 2022-03-18
  • Diburu Masa Lalu!   Dua Kabar Buruk

    Aruna yang mendengar teriakan Keen dan suara tabrakan menoleh ke belakang, ternyata suaminya menjadi korban tabrak lari. Keen yang terus mengejar Aruna tidak memerhatikan jalan sama sekali, sehingga ia tidak menyadari jika ada mobil yang melaju kencang dari arah kiri.“Keen...” desis Runa.Wanita yang baru saja menikah itu bimbang, harus menolong sang suami atau tetap berlari. Ia takut jika mendekat ternyata luka Keen tidak separah itu dan laki-laki itu pasti menangkap dan tidak akan melepasnya lagi.‘Tapi.. jika tidak kutolong, kejam sekali diriku,’ bisik hati Aruna.Akhirnya Aruna memutuskan mundur ke belakang untuk memeriksa keadaan sang suami. Meskipun ia ditipu oleh Keen, paling tidak Aruna masih memiliki rasa simpati pada orang yang sedang butuh pertolongan.“Permisi, Pak..” ucap Aruna pada bapak-bapak yang sedang mengelilingi tubuh Keen. Ternyata luka pengacara itu cukup parah, tapi untungnya dia masih sadar meski meringis kesakitan.“Pak, tolong panggilkan ambulan. Saya mengen

    Last Updated : 2023-08-31
  • Diburu Masa Lalu!   Layangan Perceraian

    Sesampainya di rumah sakit, Aluna langsung menuju ruangan Keen. Ia melihat Mela tengah tersedu-sedu di bangku tunggu. Sedangkan suami Mela, Luna tidak melihatnya. "Mel?" Aluna menepuk bahu sang besan. "Aluna, " tanpa basa basi, Mela menghambur dalam pelukan mertua anaknya itu. Ia tidak tahu harus bagaimana lagi, rasa bersalah seolah menggerogoti perasaannya. Aruna kabur dan Keen terbaring di rumah sakit, Mela merasa mendapat kutukan atas semua yang terjadi."Maafin aku, Lun," ucap Mela penuh penyesalan. Aluna hanya mengangguk, ia tidak bisa menyalahkan Mela sepenuhnya. Karena yang paling bersalah dalam situasi ini adalah ia dan suaminya--Aditya. Awalnya Erina yang akan menikah dengan Keen, tapi bercermin pada kisah percintaan sang adik, Erina menjadi ragu untuk melanjutkan pernikahan. Apalagi ia tidak mengenal Keen sama sekali. Karena merasa tersudut dengan permintaan orangtuanya untuk menikah, Erina melakukan hal yang sama seperti Aruna yaitu kabur. Namun, yang tak pernah ada d

    Last Updated : 2023-08-31
  • Diburu Masa Lalu!   Cerita Aruna-Erina

    “Apa yang sedang kamu pikirkan, hem?”“Banyak... Sangat banyak, bahkan kepalaku rasanya tidak sanggup lagi menampungnya.” Gadis dengan piyama polkadot itu mendekati sang adik dengan membawa secangkir teh hangat. Ia tidak tahu masalah apa yang membawa saudara sepupunya tiba di sana, tapi wanita 24 tahun itu juga segan untuk bertanya.Yah... Mereka adalah Aruna dan Erina yang sedang melarikan diri dari rumah. Aruna tidak tahu jika sang kakak berada di panthouse itu, tapi ia juga tidak terkejut. Karena setelah apa yang ia alami, Aruna yakin Erina memang sengaja menghindari pernikahan dan sekarang berimbas pada dirinya.“Terimakasih,” ucap Aruna seadanya.Erina merasa ada yang janggal dengan sikap sang adik. Karena sejak awal datang, Aruna tidak pernah sekalipun menggunakan embel-embel kakak.Cukup lama Erina dan Aruna diam-diaman karena tidak ada yang membuka percakapan. Erina sibuk dengan pikirannya, begitupun dengan Aruna.“Apa tidak ada yang ingin diceritakan padaku?” ujar Aruna tiba-

    Last Updated : 2023-09-03
  • Diburu Masa Lalu!   Pindah Kota

    Lama Aruna menimbang-nimbang untuk mengatakan pada sang kakak tentang rencananya. Ia takut Erina tidak setuju dan membocorkan pada kedua orangtuanya. Aruna hanya ingin menenangkan diri untuk sementara, jika waktu tiba ia juga akan kembali ke kehidupan semula. “Kenapa malah diem?” “Hemm... Apa kakak mau berjanji dulu padaku? Bahwa hal ini hanya antara kita, tidak siapapun termasuk mama-papa ataupun om Kevin dan tante Key.” Aruna menceritakan rencana untuk pindah dari kota yang sekarang dan berhenti bekerja di perusahaan keluarga. Namun, ia tidak ingin siapapun mengetahui kepergiannya. Aruna butuh waktu untuk memulihkan cedera perasaan yang ia alami. “Tapi kenapa tante dan om tidak boleh tahu? Jika mereka bertanya aku harus jawab apa? Emang kamu yakin mau pindah? Kemana?” tanya Erina beruntut. “Begini, Kak. Aku tidak percaya pada siapapun sekarang. Jika mama dan papa tahu, mereka pasti akan memberitahu keluarga pengacara itu. Dan aku akan kembali menjadi buronan.” Aruna menjeda ucap

    Last Updated : 2023-09-04

Latest chapter

  • Diburu Masa Lalu!   Identitas Baru

    “Uugghhh.. Selamat pagi, Jakarta. Sepertinya, tidurku cukup nyenyak semalam,” oceh seorang wanita muda. Ia berjalan mendekati jendela dan membuka tirai. Pemandangan Jakarta cukup berbeda dan udara pagi yang sangat menenangkan perasaan. Bukan berarti udara di sana lebih bersih dibandingkan Bali, tapi pagi ini merupakan hari pertama baginya menjalani kehidupan yang jauh lebih mudah.“Aruna... Mari pikirkan hal apa yang bisa kamu lakukan di kota metropolitan ini,” dialog Runa pada diri sendiri.Sebelum memulai aktivitas, Aruna berpikir untuk mengganti identitasnya lebih dulu. Karena dengan begitu ia lebih leluasa melakukan apa yang diinginkan. Aruna mengubah namanya dari Aruna Batari Deolinda menjadi Atari Deolin. Ia tidak menukar namanya secara utuh sebab itu merupakan pemberian orangtua yang berarti doa baginya, jadi Aruna hanya menyingkat.Ting ...Ponsel Runa berbunyi menandakan pesan masuk,[Bagaimana kehidupanmu sekarang?] teks yang tertera di layar ponsel Aruna.Ia tersenyum, [Ten

  • Diburu Masa Lalu!   Setelah Kepergian

    “Kemana lagi kita harus mencari mereka, Bang?” ucap Aluna dengan penuh kekhawatiran. Jika sebelumnya mereka bersama, bagaimana sekarang? Mereka pergi terpisah dengan alasan yang berbeda. Aluna sangat takut hal buruk terjadi pada puteri dan keponakannya.“Aku tidak tahu, Lun. Kita hanya bisa berusaha dan berdoa agar anak-anak kita segera ditemukan.”“Bagaimana jika mereka tidak ditemukan?” timpal Keyla.“Kak Key... Kita berdoa saja, semoga mereka lekas kembali.” Bukan Aluna yang menjawab, melainkan Aditya. Ia masih setia memeluk sang isteri yang tak henti-hentinya menangis. Aditya juga sangat khawatir dengan Aruna dan Erina, tapi ia harus lebih tegar agar terus bisa menjadi sandaran bagi Aluna.“Ini semua salahku, Pi..” tukas Keyla lagi.Ia merasa sangat bersalah pada anak dan keponakannnya. Karena terus mendesak Erina menikah dengan Keen, akhirnya sang anak kabur. Sedangkan Aluna kecewa dengan ide yang Keyla cetuskan, juga memilih untuk pergi.“Sudahlah, Mi. Tidak baik menyalahkan dir

  • Diburu Masa Lalu!   Pindah Kota

    Lama Aruna menimbang-nimbang untuk mengatakan pada sang kakak tentang rencananya. Ia takut Erina tidak setuju dan membocorkan pada kedua orangtuanya. Aruna hanya ingin menenangkan diri untuk sementara, jika waktu tiba ia juga akan kembali ke kehidupan semula. “Kenapa malah diem?” “Hemm... Apa kakak mau berjanji dulu padaku? Bahwa hal ini hanya antara kita, tidak siapapun termasuk mama-papa ataupun om Kevin dan tante Key.” Aruna menceritakan rencana untuk pindah dari kota yang sekarang dan berhenti bekerja di perusahaan keluarga. Namun, ia tidak ingin siapapun mengetahui kepergiannya. Aruna butuh waktu untuk memulihkan cedera perasaan yang ia alami. “Tapi kenapa tante dan om tidak boleh tahu? Jika mereka bertanya aku harus jawab apa? Emang kamu yakin mau pindah? Kemana?” tanya Erina beruntut. “Begini, Kak. Aku tidak percaya pada siapapun sekarang. Jika mama dan papa tahu, mereka pasti akan memberitahu keluarga pengacara itu. Dan aku akan kembali menjadi buronan.” Aruna menjeda ucap

  • Diburu Masa Lalu!   Cerita Aruna-Erina

    “Apa yang sedang kamu pikirkan, hem?”“Banyak... Sangat banyak, bahkan kepalaku rasanya tidak sanggup lagi menampungnya.” Gadis dengan piyama polkadot itu mendekati sang adik dengan membawa secangkir teh hangat. Ia tidak tahu masalah apa yang membawa saudara sepupunya tiba di sana, tapi wanita 24 tahun itu juga segan untuk bertanya.Yah... Mereka adalah Aruna dan Erina yang sedang melarikan diri dari rumah. Aruna tidak tahu jika sang kakak berada di panthouse itu, tapi ia juga tidak terkejut. Karena setelah apa yang ia alami, Aruna yakin Erina memang sengaja menghindari pernikahan dan sekarang berimbas pada dirinya.“Terimakasih,” ucap Aruna seadanya.Erina merasa ada yang janggal dengan sikap sang adik. Karena sejak awal datang, Aruna tidak pernah sekalipun menggunakan embel-embel kakak.Cukup lama Erina dan Aruna diam-diaman karena tidak ada yang membuka percakapan. Erina sibuk dengan pikirannya, begitupun dengan Aruna.“Apa tidak ada yang ingin diceritakan padaku?” ujar Aruna tiba-

  • Diburu Masa Lalu!   Layangan Perceraian

    Sesampainya di rumah sakit, Aluna langsung menuju ruangan Keen. Ia melihat Mela tengah tersedu-sedu di bangku tunggu. Sedangkan suami Mela, Luna tidak melihatnya. "Mel?" Aluna menepuk bahu sang besan. "Aluna, " tanpa basa basi, Mela menghambur dalam pelukan mertua anaknya itu. Ia tidak tahu harus bagaimana lagi, rasa bersalah seolah menggerogoti perasaannya. Aruna kabur dan Keen terbaring di rumah sakit, Mela merasa mendapat kutukan atas semua yang terjadi."Maafin aku, Lun," ucap Mela penuh penyesalan. Aluna hanya mengangguk, ia tidak bisa menyalahkan Mela sepenuhnya. Karena yang paling bersalah dalam situasi ini adalah ia dan suaminya--Aditya. Awalnya Erina yang akan menikah dengan Keen, tapi bercermin pada kisah percintaan sang adik, Erina menjadi ragu untuk melanjutkan pernikahan. Apalagi ia tidak mengenal Keen sama sekali. Karena merasa tersudut dengan permintaan orangtuanya untuk menikah, Erina melakukan hal yang sama seperti Aruna yaitu kabur. Namun, yang tak pernah ada d

  • Diburu Masa Lalu!   Dua Kabar Buruk

    Aruna yang mendengar teriakan Keen dan suara tabrakan menoleh ke belakang, ternyata suaminya menjadi korban tabrak lari. Keen yang terus mengejar Aruna tidak memerhatikan jalan sama sekali, sehingga ia tidak menyadari jika ada mobil yang melaju kencang dari arah kiri.“Keen...” desis Runa.Wanita yang baru saja menikah itu bimbang, harus menolong sang suami atau tetap berlari. Ia takut jika mendekat ternyata luka Keen tidak separah itu dan laki-laki itu pasti menangkap dan tidak akan melepasnya lagi.‘Tapi.. jika tidak kutolong, kejam sekali diriku,’ bisik hati Aruna.Akhirnya Aruna memutuskan mundur ke belakang untuk memeriksa keadaan sang suami. Meskipun ia ditipu oleh Keen, paling tidak Aruna masih memiliki rasa simpati pada orang yang sedang butuh pertolongan.“Permisi, Pak..” ucap Aruna pada bapak-bapak yang sedang mengelilingi tubuh Keen. Ternyata luka pengacara itu cukup parah, tapi untungnya dia masih sadar meski meringis kesakitan.“Pak, tolong panggilkan ambulan. Saya mengen

  • Diburu Masa Lalu!   Kepalsuan dan Penipuan

    Keraguan tidak hanya terbesit dalam kepala Aruna, tapi bersarang. Ia takut untuk mengambil resiko ini. Namun, apa yang dikatakan sang mama ada benarnya. Mungkin pilihan Aruna kemaren kurang tepat dan pilihan orangtua lebih baik untuknya. 1 Minggu berlaluHari ini Aruna akan menikah denga pria pilihan orangtuanya, tapi sampai detik ini sang kakak—Erina belum jua menampakkan diri. Dihubungi pun tidak bisa, padahal ia berharap bisa berbagi kesedihan dengan sang kakak. “Kamu di mana sih, Kak?” ucap Aruna dalam hati. Saat akan menikah dengan Marvin, Aruna berharap tidak ada kendala sama sekali. Ia sudah membayangkan bagaimana bahagianya bisa hidup dengan pria yang dicintai. Namun, kali ini ia berdoa agar ada permasalahan yang terjadi dan pernikahan batal. Terdengar konyol memang, tapi pikiran itulah yang melintas di benak Aruna. “Run! Kamu udah siap, Sayang?” Luna menghampiri sang anak yang masih di rias.“Ya, sepertinya,” jawab Aruna lesu.Luna mengerti dengan perasaan sang anak, tapi h

  • Diburu Masa Lalu!   Menikah Lagi?

    Aruna tidak kaget sama sekali, ia yakin mantan calon suaminya itu akan segera tahu dia kembali.“Katakan padanya, aku sibuk dan tidak ingin bertemu dengan siapapun,” tegas Aruna.Lea tidak beranjak, ia masih memandangi wajah Aruna dengan perasaan bertanya-tanya.“Kenapa kamu masih di sini?” tanya Aruna.“Tidak! Saranku, lebih baik kamu temui dia! Marvin sepertinya sangat terpukul sejak kamu tinggalkan,” imbuh Lea.Aruna tidak menanggapi ucapan Lea, ia fokus dengan laptop dan rancangan strategi yang akan ia gunakan untuk menambah daya tarik hotelnya. Lea pun bergeming, ia ingin Aruna menyelesaikan persoalan yang menghinggapi kehidupannya, bukan selalu menghindari.Hampir 15 menit Aruna dan Lea bertanding diam. Akhirnya Aruna mengalah, ia tidak bisa mengabaikan orang yang selalu hadir saat ia butuh.“Sampai kapan kamu akan berdiri, Le? Jangan menyiksa dirimu demi orang lain,” seru Aruna.

  • Diburu Masa Lalu!   Kembali

    “Aku tidak ada masalah, kok. Hanya merindukan mami-papi.” Elak Erina.Aruna merasa bersalah pada sang kakak. Karena ulahnya, Erina harus jadi ikut kena getah. Padahal, ia tahu kakak sepupunya itu tidak pernah betah lama-lama jauh dari orangtua.“Maaf ya, Kak! Karena ak—”“Sst ... Pikiran kamu terlalu jauh, aku baik-baik saja.” Erina dengan cepat memotong ucapan Aruna.Aruna tidak percaya seratus persen pada ucapan Erina. Meskipun benar, tapi ia merasa ada hal lain yang disembunyikan sang kakak darinya. Aruna ingin menanyakan hal itu, tapi anak dari omnya itu seperti enggan untuk berbagi. Ia juga tidak bisa memaksa Erina bercerita, lebih baik menunggu saat sang kakak siap untuk mengatakannya.Dua hari berlalu ...“Runa, bangun! Kamu janji kita pulang sekarang bukan?” Hampir setengah jam Erina membangunkan Aruna, tapi ia tetap bergeming. Erina yang mulai jengah dengan adik sepupunya itu, meny

DMCA.com Protection Status