Mas Wangi melambaikan tangan, berseru memanggil namaku. "Ayung, di sini!" Sesegera mungkin, aku berjalan ke sana sambil menggandeng Lova, mendorong stroller Baby Elora. Jujur ya jujur, aku mau bersusah payah menemui Mas Wangi di sini bukan karena memiliki perasaan yang sama dengannya, lho. Ya, apa salahnya sih, kalau kami tetap menjalin silaturahmi? Bukankah itu jauh lebih baik dari pada berpacaran? "Aduh, maaf banget ya, Mas Wangi?" kataku setelah berhadapan dengannya. "Ayung telat banget ya, Mas?" Mas Wangi tertawa kecil, gembira. "Oh, nggak apa-apa kok, Ayung. Kamu bisa datang saja aku sudah senang sekali." "Ya, begitulah Mas. Anak-anak rewel tadi terutama Baby Elora. Ngantuk banget kayaknya, jadi ngg
Last Updated : 2022-04-19 Read more